Kamu di sana aku di sini

4.5K 451 102
                                    

"woy ngelamun aja lo, kesambet hantu air baru tau rasa lo," sebuah tepukan bahu mengejutkan Prilly yang sedang melamun di pinggir danau buatan.

"eh lo ky gua pikir orang gila," sahut Prilly kemudian terkikik.

"sembarangan lo, mana ada juga cowok sekece gua jadi orgil," dengus Rizky sambil memainkan rambutnya, kebiasaan!

"Gimana lo jadi pindah ke luar kota?" tanya Rizky yang masih berdiri di belakang Prilly sambil memasukkan tanganya ke dalam saku jacket merah magenta miliknya.

"enggak tahu masih bingung," sahut Prilly sambil mengendikkan bahu acuh, kemudian mengambil beberapa batu yang ukurannya satu kepalan tangan dan mulai melemparkannya ke arah danau.

"ya aneh lu, gua lusa sudah mau balik lagi ke Banjarmasin, nyokap gua di sana sudah bawel nyuruh gua pulang,"

"cepet banget lo pulang, sudah selesai emang urusan lo di sini?" tanya Prilly.

"sudah beres, lagian gua juga mau lagi nikmatin masa liburan bareng keluarga, apalagi gua punya adek perempuan di sana, dia manja banget sama gua." ucap Rizky kemudian ikut mendudukkan diri di samping Prilly.

"jadi lo punya adik, jadi pengen kenal sama adik lo," ucap Prilly.

"ya makanya pindah ke Banjar kalau mau ketemuan sama adek gua, dia seumuran lo kok," sahut Rizky.

"iya nanti inshaallah gua bakal pindah ke sana, tapi setidaknya biarkan gua selesaikan urusan gua di sini, masih ada hati yang harus gua bereskan" ucap Prilly sambil tersenyum masam.

"lagak lo urusan hati, sama gua aja sini, kalau lo jadi pacar gua sih dipastikan lo bakal bahagia, semua keinginan lo bakal terwujud." sahut Rizky sambil menaikturunkan alisnya.

"bacotnya gede!" hardik Prilly kemudian memeletkan lidahnya.

"yaudah kalau enggak percaya, gua cuma ngasih tau," sahut Rizky kembali memainkan rambutnya.

"jalan yuk, hitung-hitung gua mau ngehabisin waktu sebaik mungkin sebelum balik ke Kalimantan lagi,"

"ayok dah kalau gitu," Prilly menerima uluran tangan dari Rizky, Prilly berdiri. Mereka akhirnya saling bergandengan tangan memutari kota Jakarta yang padat akan penduduk itu. Seperti sepasang kawan yang sudah sangat akrab padahal baru seminggu kenal. Prilly yang nyaman akan sikap annoying Rizky, dan Rizky juga tetap nyaman sama sifat bawelnya Prilly. Ya walaupun mereka selalu ada aja yang diperdebatkan. Tapi itu malah yang membuat Prilly dan Rizky menjadi jauh lebih akrab daripada semestinya.

👨‍👦👨‍👦👨‍👦

"Karina kamu sudah makan?" tanya Ali, Karina menggeleng sebagai bentuk jawaban jujurnya. Ali menarik nafas lalu menghembuskan kasar.

"kenapa sih susah banget kamu itu diatur, aku bingung, kamu seorang dokter seharusnya paham tentang kesehatan," ucap Ali sambil neloloskan jari tangannya menari-nari di atas papan ketik laptop miliknya.

"dokter juga manusia Mas" sahut Karina muak.

"ya tapi setidaknya kamu harus lebih perduli tentang diri kamu, atau memang sebenarnya kamu belum bisa terima sekarang lagi hamil," sahut Ali, bukannya pengantin baru itu romantis namun Ali dan Karina malah sering memperdebatkan hal-hal kecil.

"jujur li aku belum bisa terima seratus persen, karena kehamilan aku ini aku yang harus menjalani program kerja wajib dua tahun malah dipecat dari rumah sakit yang sudah aku impikan," sahut Karina lemas, karena masa depannya yang ia sudah bangun harus ia lepaskan juga pada akhirnya.

My Hot Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang