My real Daddy

4.8K 425 94
                                    

"Bagaimana li, apa kamu sudah berhasil menemukan Prilly?" tanya Karina yang tergolek lemas di atas ranjang milik Ali. Tubuhnya semakin berkurus wajahnyapun menjadi sangat cekung.

"aku tidak berhasil, sudah setengah bulan namun pencarianku selalu gagal," ucap Ali yang penampilannya sudah benar-benar tidak terurus, wajahnya penuh dengan kumis serta brewok yang panjang, rambut ikalnya yang memanjang benar-benar seperti orang yang kehilangan motivasi untuk meneruskan hidup.

"kalau satu minggu lagi Prilly tidak di temukan maka pernikahan kita akan tetap terjadi," ucap Ali sambil mengelus pipi Karina yang sekarang sangat tirus efek kehamilan yang membuat ia tidak bisa makan seperti dulu.

"apa kamu yakin li, coba kamu tanyakan hati kamu dulu," ucap Karina

"aku yakin Karina, ini sudah menjadi tanggung jawab aku. Karena berani berbuat makan berani bertanggung jawab," ucap Ali meyakinkan.

"oke baiklah" sahut Karina.

👨‍👧👨‍👧👨‍👧

"

Ayah, ayo kita jalan-jalan sore ini," remaja muda bergelayut manja pada ayahnya.

"tidak nak, ayah sore ini mau ke Balikpapan dan tengah malam baru pulang," tolak sang ayah lembut sambil menarik tangan putrinya.

"huh ayah, kalau begitu aku ikut ke Balikpapan ya Yah," mohon gadis itu menatap ayahnya sambil menunjukkan puppy eyes nya.

"jauh sayang, nanti kamu kecapean," sahut sang Ayah.

"enggak ayah, pokoknya aku mau ikut," kekeuhnya.

"oke baiklah, kalau begitu sekalian saja nanti kita menginap di Balikpapan dan besok pagi kita akan kembali ke Jakarta bagaimana?"

"Ke Jakarta ayah? Hmmm."

"Prilly sudahlah ayah tau kamu tidak bisa terima atas pernikahan Daddy Ali mu itu karena kamu takut akan kekurangan kasih sayang, tapi sekarang kan kamu sudah punya Ayah, biarlah Daddy Ali mu juga butuh pendamping hidup," Prilly menatap pria tua yang sudah seminggu ini mengisi hari-harinya. Pria tua itu bernama Arlan Fauzi, yang ternyata adalah ayah kandung Prilly. Ayah kandung Prilly tidak benar-benar meninggal saat setelah menjadi korban kecelakaan pesawat, ia hanya koma namun selama lima tahun, dan perlu waktu bertahun-tahun lagi untuk ayah kandungnya Prilly memperkuat ingatannya. Makanya setelah delapan tahun berpisah barulah ayah kandung Prilly muncul kembali di hadapan Prilly.

"baiklah ayah, Prilly sudah ikhlas kok," mulutnya berkata ikhlas namun hatinya tidak. Cinta Prilly kepada Daddy Ali nya sudah mengakar dan sulit terhapuskan. Cinta Prilly pada Ali bagaikan Tangen 90° yang tidak bisa terhitung bahkan oleh kalkulator sekalipun.

"yasudah kalau begitu kamu packing barang-barang kamu, besok ayah akan antarkan kamu balik ke rumah kamu yang di Jakarta, bagaimanapun meski ayah adalah orangtua kandungmu tapi Ali yang masih berhak atas kamu, karena dia yang sudah merawat kamu, jadi jika kamu ingin tinggal bersama ayah maka minta izinlah dulu pada Daddy mu," Ucap Tuan Arlan bijaksana.

"iya ayah, Prilly mengerti," sahut Prilly sambil menundukkan pandanganya. Tidak sanggup menegakkan wajahnya, takut air matanya jatuh ketahuan oleh ayahnya. Dengan langkah pelan Prilly berjalan masuk ke dalam kamar yang ia sudah tempati selama seminggu itu,  Prilly mengemas seluruh pakaian miliknya ke dalam travel bag miliknya. Saat nya Prilly mengucapkan Good Bye Samarinda.

Setidaknya di kota ini lah Prilly kembali bertemu dengan cinta pertamanya, yaitu ayah nya sendiri. Prilly akan sangat mengenang kota ini, bahkan bagi Prilly pengalamannya di kota Samarinda adalah yang paling terindah.

My Hot Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang