ENAM

12.5K 519 1
                                    

-----

Delina tiba di taman terlebih dahulu dari Delino dan ia memilih untuk duduk di bangku-bangku yang disediakan di dalam taman sambil menunggu kakak dan teman-temannya tiba.

Delina tiba di taman terlebih dahulu dari Delino dan ia memilih untuk duduk di bangku-bangku yang disediakan di dalam taman sambil menunggu kakak dan teman-temannya tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira sudah 30 menit Delina menunggu kedatangan Delino, tapi tidak ada tanda-tanda batang hidung Delino muncul di sana. Delina melemparkan pandangannya ke segala arah tapi tetap ia tidak mendapati orang yang dicarinya sedari tadi.

Akhirnya Delina memilih untuk berjalan-jalan di taman sendiri tanpa ditemani oleh siapa pun. Namun langkahnya terhenti ketika melihat segerombolan pria yang berkumpul di pinggiran danau dan terlihat seperti sedang menunggu kedatangan seseorang.

Segerombolan pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Delino, Devano, dan Calvin. Ya, hanya mereka bertiga. Delina senang melihat pemandangan itu dan segera menghampiri ketiga orang tersebut yang ia yakini sedang menunggunya.

"Woi! Nungguin gue ya?" sapa Delina ceria.

"Nah ini dia orangnya, dari mana aja lo hah?" tanya Delino.

"Lo tuh ya, gue tungguin sampe pantat gue mengkerut duduk di sana, tapi gak nongol-nongol batang hidung lo. Panas tau gak!" tegas Delina.

Delino hanya menertawakan celetukan dari Delina, entah dimana sisi lucunya.

"Kok lo di sini, Del? Lo ikut?" tanya Calvin.

"Gapapa kan?" celetuk Delina canggung.

"Gapapa dong, tapi kalian berdua keliatan akrab. Gebetan or?" tanya Calvin penasaran sedangkan Devano hanya diam seperti sangat tidak menyukai kehadiran Delina.

"Enggak! Del, jelasin sama temen lo," tegas Delina.

"Jadi rahasia terbesar gue bakal gue ungkap di sini. Delina emang gue yang ajak ke sini dan Delina ini sebenarnya adalah adik kandung gue. Dan —" ucap Delino panjang lebar menjelaskan semuanya dengan detail.

Devano dan Calvin melongo sekarang. Namun akhirnya Devano tidak kebingungan lagi dengan pernyataan bahwa Delino adalah anak donatur terbesar. Karena sesungguhnya donatur terbesar di sekolah, yaitu keluarga Haston.

"Gak usah sok kaget. Jadi kapan nih kita mulai joggingnya?"

"Bentar dulu, gue lagi tunggu seseorang," ucap Calvin.

"Siapa?" tanya Delina penasaran.

Feeling ia buruk kali ini, entah mungkin karena ia tidak sarapan.

"Hai! Udah lama ya?" sapa seorang gadis yang ternyata adalah Agnes.

Delina terdiam seperti patung, begitupun juga Agnes yang terlihat shock saat mendapati keberadaan Delina ditengah-tengah pria-pria tampan.

"Oh, jadi Agnes yang lo tunggu dari tadi, Cal? Ternyata gue salah yah, terlalu percaya diri. Seharusnya gue gak di sini," batin Delina.

"Eh, Agnes? Lo ngapain kesini?" tanya Delino mencoba mencairkan suasana sedangkan Devano tetap diam dan Calvin sibuk menyapa Agnes.

Bad Girl Vs Cool Boy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang