DUAPULUH

10.2K 399 2
                                    

-----

Keluarga Haston dan Palvin langsung berangkat menuju bandara. Mereka tidak perlu khawatir tentang keterlambatan karena mereka memakai pesawat pribadi milik keluarga Haston.

Seperti yang telah direncanakan, setiap kelompok membawa mobil masing-masing. Awalnya Delina, Agnes, dan Melisa ingin membawa mobil masing-masing, namun para pria tidak mengizinkan. Jadi posisi saat ini, Delina bersama dengan Devano, Agnes bersama dengan Calvin, dan Melisa bersama dengan Delino.

Di dalam mobil Agnes dan Calvin bisa dikatakan sangat normal. Bercanda gurau sesekali bercerita tentang kegiatan menyenangkan apa yang akan mereka lakukan di Kanada nanti. Sama halnya dengan Melisa dan Delino yang sesekali bercanda gurau bersama, kadang Delino mengganggu Melisa yang sedang bermain game dan sesekali mereka bercerita tentang bagaimana masa depan mereka nanti.

Sedikit berbeda dengan pasangan yang sepertinya tidak direstui alam semesta ini. Devano dan Delina terlihat saling diam satu sama lain. Devano agak canggung dengan kejadian tadi pagi, sedangkan Delina ingin Devano yang duluan mengajaknya berbicara, tetapi tidak ada niat dari Devano untuk memulai percakapan. Itu membuat Delina merasa kesal.

"Kamu masih mabuk?" tanya Devano memecahkan keheningan.

Awalnya senang, namun akhirnya Delina merasa kesal dengan pertanyaan Devano.

"Kenapa nanya itu?"

"Gapapa, nanya aja. Kali aja kamu masih mabuk dan apa yang kita lakukan tadi pagi gak kamu inget," celetuk Devano.

"Inget kok."

"Apa?"

"Kenapa sih nanyain hal yang gak penting?" tanya Delina dengan nada tinggi.

"Ya gapapa, sayang. Aku kan cuma mastiin kalo kamu itu niat ngelakuin--"

"Apa? Soal gue meluk lo semalam? Soal gue minta morning kiss? Soal apa lagi?" tanya Delina penuh penegasan.

Devano terdiam. Sangat canggung rasanya.

"Aku niat, Van. Toh kita berdua udah selangkah menuju muhrim. Gapapa lah icip-icip sedikit, buat latihan aja biar nanti udah gak kaget. Kalo kita nikah nanti kan tiap hari, tiap jam, tiap saat, tiap detik aku bakal minta kiss dari kamu. Entah itu morning kiss, evening kiss, afternoon kiss, night--"

CUP!

Devano mengecup pipi kiri Delina. Gemas dengan tingkah Delina yang kini mulai menunjukan sisi manjanya kepada Devano.

"Itu udah otomatis, Del. Tanpa kamu minta," ucap Devano lalu kemudian menggenggam tangan Delina dan mencium punggung tangannya.

"I love you," ucap Delina menyandarkan kepalanya di pundak Devano.

"I love you more," balas Devano ikut menyenderkan kepalanya di kepala Delina sambil fokus menyetir.

"Oh iya, aku mau sekamar sama kamu ya di sana. Soalnya kita kan di hotel, banyak cewek seksi keluar masuk. Aku gak mau kamu tergoda. Pokoknya harus sama aku!" tegas Delina.

"Iya sayang, kita tanya mama ya."

***

Tiba di bandara, mereka membawa koper masing-masing dan langsung menuju pesawat pribadi. Di dalam pesawat, mereka sudah di sambut oleh Iwan Haston, sepupu Dave dan Darren.

"Pada mau kemana? Rame banget," celetuk Iwan.

"Astaga, kita lupa ngasih tau! Daniel mau wisuda di Kanada besok, jadi mendingan lo ikut juga," ucap Darren.

Bad Girl Vs Cool Boy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang