TIGAPULUH

11.8K 364 2
                                    

-----

Keesokan harinya, Delina dan Devano bersiap untuk pergi chek up ke dokter langganan Elvina, Agnes, dan Melisa. Devano menitip pesan kepada Daniel, jika Bella dan yang lain datang dan mencari mereka, beritahukan saja bahwa mereka sedang chek up ke dokter. Daniel mengiyakan dan memberi pesan kepada adiknya untuk berhati-hati dalam mengendarai mobil.

~skip~

Di perjalanan kembali ke rumah, Delina melihat seorang pedagang kaki lima yang menjual rujak.

"Gak boleh sayang, itu gak sehat," ucap Devano.

"Kamu gak tau ya kalo ibu hamil lagi ngidam tuh harus diturutin. Kalo nggak, nanti pengaruh sama janinnya," ucap Delina.

Merasa khawatir, Devano pun akhirnya menghentikan mobilnya dan membeli rujak satu porsi untuk Delina. Delina merasa sangat senang dan sesekali merasa dapat memanfaatkan Devano dalam situasi seperti ini.

"Makasih sayang!" ucap Delina dan mencium pipinya.

"Demi anak."

Tiba di rumah, Delina meminta Devano untuk menaruh rujak itu di piring. Devano si bucin menurut saja perintah ibu hamil yang sedang ngidam katanya. Saat itu juga Bella, Mery, Sarah, dan yang lainnya datang bersama ke mansion anak-anak mereka. Bella menyapa menantunya dan Sarah memeluk anaknya. Mery mengusap-usap perut Delina dengan lembut.

"Papa harap sih laki-laki," celetuk Thomas.

"Kalo laki-laki, papa ajarin karate," tambah Darren.

"Gak ya, gak bakal aku ijinin! Nanti cucuku babak belur," tegur Bella.

Dave mengangkat suara, "Cewek sama cowok aja biar sama-sama nurun dari Delina dan Devano parasnya."

"Kalo dua kayaknya Delina gak sanggup deh, om," celetuk Delina.

Mereka tertawa dan Devano kembali membawa rujak di tangannya. Devano menyapa melihat mereka yang sudah datang.

"Kamu bawa apa, Van?" tanya Sarah.

"Rujak, ma. Buat Delina," ucap Devano yang merasa tidak ada yang salah dan Delina yang sudah sangat menginginkannya.

Bella mengambil rujak dan menjitak kepala Devano, "Kamu mau bunuh cucu mama?"

"Mama, apaan sih? Delina yang minta! Kan katanya kalo ngidam harus diturutin," celetuk Devano.

"Itu kan pake nanas!" tegur Bella.

Mery angkat suara, "Delina sayang, kamu jangan dulu makan kayak ginian. Tante tau itu bukan keinginan janinnya, tapi kamu yang mau kan? Nanti deh kalo udah lahiran, kamu bebas makan apa aja."

Delina pun bete dan cemberut. Devano mulai menjaga jarak dari Delina dan mempersiapkan diri karena ia tahu bahwa dirinya akan menjadi pelampiasan badmoodnya Delina.

"Dengerin, Del. Jangan bandel kalo dibilangin sama orangtua, demi kebaikan kamu dan janinnya juga. Anak pertama loh, Del," ucap Sarah.

"Hm, sebenarnya Delina gak salah. Devano yang salah udah beliin Delina rujak. Delina gak salah kok, suer deh! Jangan dimarahin ya," bela Devano.

Delina menatap haru pada Devano yang baru saja membelanya.

Darren meledek, "Iya deh yang usahanya udah membuahkan hasil selama dua tahun menunggu."

Mereka pun tertawa. Para orangtua pergi menengok cucu-cucu mereka yang lain lalu setelahnya mereka pergi ke dapur untuk membuatkan makan siang bagi anak-anak mereka. Seperti biasa, Bella hanya menunggu perintah apa yang akan ia lakukan karena ia tidak bisa memasak. Setelah selesai, mereka makan bersama dan sesekali bercanda membicarakan tentang anak dan cucu mereka.

Bad Girl Vs Cool Boy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang