Chap 4 : Dimulai!!

718 382 408
                                    

Bolehkahku bahagia walau aku tak pernah tau akhir dari sebuah cerita?

Aksadinata~~


Setelah Aksa sampai dirumah nya ia langsung beranjak menuju kamarnya lalu membersihkan diri. Dirumah yang cukup besar itu hanya ada dirinya, pembantu, dan kedua orang tuanya karena Aksa memang anak tunggal dari Fernando dan Musfia. Beberapa hari ini ia hanya fokus untuk mengejar cita citanya melanjutkan kuliah di universitas yang sangat diimpikan beberapa tahun yang lalu.

Sebenarnya ketiga sahabat lucu yang ia punya menyuruhnya untuk membuka hati kepada seorang cewek, namun jawaban yang ia lontarkan hanyalah "Nggak ada yang disuka. "

Terdengar suara ketukan pintu depan dari rumahnya lalu ia beranjak untuk membuka pintu yang ternyata ketiga sahabatnya.

"Assalamualaikum baby, " ucap Akmal dengan nada yang dibuat-buat yang selama ini paling gesrek diantara kedua temanya.

"Walaikummussalam," jawab Aksa.

"Idih lo gila apa gimana sih jijik gue sama lo Mal, " sahut Rino dengan tampang geli yang diarahkan kepada Akmal.

"Yeyyy gue yang ngomong lo yang sewot, " lalu masuk ke rumah Aksa sebelum tuan nya menyuruh untuk kedalam.
Memang ketiga sahabatnya ini sudah sangat akrab bahkan dekat dengan keluarga Aksa.

"Maklumi ya Sa, " ucap Wisma akhirnya juga masuk diiringi Aksa dari belakang.

"Iya. "

"Ngapain," tanya Aksa yang langsung diberi tatapan datar oleh ketiga sahabatnya.

"Main game lah ngapain lagi coba," sahut Akmal dan Rino disela sela makan mereka.

"Hmm. "

"Nyokap bokap ada dirumah Sa? " tanya Wisma yang sudah berada disamping Aksa yang hanya memandangi kedua sahabatnya bermain game dengan suara yang kacau.

"Di ruang kerja. " jawabnya singkat.

"Oh nanti......"

"Eh ada temanya Aksa, udah dari tadi ya? " tanya Musfia yang baru datang dari ruang kerja miliknya.

"Iya Bun baru aja kok tadi mau keruang kerja nya Bunda sama Om Nando," jawab Wisma dengan menyalami ibunya Aksa diiringi kedua sahabatnya dari belakang yang sudah menjeda aktivitasnya terlebih dahulu.

Ketiganya memang memanggil ibunya Aksa dengan sebutan bunda karena itu permintaan sendiri dari bundanya.

"Ya udah lanjutin aja mainnya bunda mau ambil minum dulu ya. "

"Makasih bun," jawab ketiganya serentak.

"Aku bantuin bun! "tawar Aksa.

"Iya boleh. "

Beberapa menit kemudian Aksa dan bunda nya datang dari arah dapur dengan membawa empat gelas berisi es jeruk dan kue bolu dipiring yang sudah menggoda iman cowok-cowok yang sedang duduk disofa sambil nge-game.

"Ini buat kalian jangan lupa diminum terus dihabisin ya makananya bunda mau tidur soalnya udah larut juga, " lalu pergi ke kamar untuk beristirahat.

"Makasih bun. "

Jam sudah menunjukan pukul 21.55 keempat cowok tersebut akhirnya memutuskan untuk tinggal karena sudah terlalu malam untuk pulang. Akhirnya mereka beranjak ke kamar Aksa dan terlelap ke alam bawah sadar mereka masing masing, namun tidak dengan Aksa ia dari tadi hanya ingin menyapa cewek yang ia pikirkan sejak pulang sekolah dia belum sempat menjelaskan semua.

AksanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang