Chap 19 : Rencana awal

72 34 51
                                    

Setelah Fira bercerita tentang kejadian yang sebenarnya malah membuat Aksa menjadi tambah bingung.

"Agas yang kabur dari rumah sakit jiwa itu bukan saudara tiri gue tapi Agas orang lain."

"Dia itu nggak gila. "

"Dia cuma depresi soal masalah keluarga, itu salah satu alasan dia membunuh kakak Syasa. "

"Dan Kak Mala jadi pelampiasan itu semua. "

Semua perkataan itu terus mengiang di otak Aksa. Dan sekarang teka-teki baru dimulai!

Hari ini seperti biasa Aksa menjemput Syasa untuk ke sekolah bersama. Setelah sampai dirumahnya Syasa sudah bersiap di depan rumah dengan wajah sumringah.

"Ayo!" ajak Aksa.

"Ayo nggak usah pamit sama Mama Papa aku udah bilang!" jawab Syasa.

"Oke."

Diperjalanan Aksa berusaha untuk tenang dan bertanya kepada pacarnya itu.

"Sya!" panggil Aksa pelan.

"Iya?"

"Nanti aku mau nyekar kakak kamu boleh?" tanya Aksa to the point, intinya Aksa nggak suka berbelit-belit.

"Tumben?" jawab Syasa singkat.

"Nggak boleh?"

"Emm boleh nggak ya? ya boleh lah sekalian sama aku nanti aku izin sama Mama Papa buat kesana."

"Oke."

Akhirnya setelah 15 menit perjalanan mereka berdua sampai diparkiran sekolah. Seperti biasa Aksa mengantarkan Syasa sampai ke depan pintu kelas AP.

"Yaudah kamu ke kelas sana!" suruh Syasa lembut.

"Kok ngusir?" tanya Aksa bercanda.

"Iih kebiasaan deh, udah sana liat jam berapa nih?" dengan memegang tangan kiri Aksa yang ada jamnya:v

"Iya-iya."

"Yaudah aku masuk dulu, bye!"

"Bye."

Setelah Syasa masuk Aksa masih melihat kekasihnya dari jendela, berharap tidak akan terjadi apapun terhadapnya.

"Woy Sa!" ucap Wisma dari arah belakang.

"Ngapain disini? masuk aja kali!"

"Kelas," jawab Aksa begitu saja meninggalkan Wisma yang sudah cengo.

Aksadinata~~

Di kelas Aksa sudah berkecamuk dengan pikirannya. Ketiga sahabatnya yang mengetahui Aksa sedang tidak baik langsung berusaha menghiburnya.

"Aksa! lo kenapa nglamun aja dari kemarin?" tanya Wisma penasaran.

"Nggakpapa," jawab Aksa singkat.

"Yakin lo Sa? gue perhatiin lo tu kaya kurang tenaga gitu setelah pacaran sama Syasa," sahut Rino yang langsung diberi tatapan tajam oleh Aksa.

"Lo geblek amat sih," sahut Akmal memperingati.

"Sorry Sa."

"Gue bakal putusin Syasa," final Aksa.

"WHAT?" jawab ketiganya serempak.

"Alesan lo apa mau putusin Syasa? Lo kan baru beberapa bulan pacaran sama dia," ucap Wisma tak sabaran.

"Sa lo ada masalah apa sih?" ucap Akmal kemudian.

AksanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang