Chap 22 : Ter untuk

82 25 95
                                    

Aksadinata~~

"Itu surat buat kamu kali," jawab Aksa pura-pura mengira.

"Mana mungkin inikan-" sempat Syasa memutar balikkan kertas tersebut dan ia menemukan tulisan yang tertera bahwa ini untuknya.

"Eh iya kok tulisannya teruntuk Syasa ya?" sambungnya lagi.

"Udah bawa aja."

"Iyadeh mending kita nyusul yang lain ayo."

Dan Aksa hanya menjawabnya dengan anggukan kecil lalu menyamakan langkahnya dengan Syasa.

♡♡♡

Setelah seharian penuh mereka semua berlibur di museum angkut satu-persatu membersihkan dirinya dikamar mandi hotel.

Akhirnya setelah jam menunjukkan pukul 18.45 semua sudah berkumpul di meja makan hotel untuk makan malam.

Hari ini adalah hari yang melelahkan. Namun liburan belum selesai masih ada waktu sekitar tiga hari lagi untuk berlibur di Kota apel ini. Dan besok mereka berencana untuk mengunjungi perkebunan apel.

Saat orang tua Aksa dan Syasa sudah terlelap semuanya berkumpul di belakang hotel dekat kolam renang.

"Gaesss!" teriak Akmal dari arah kamar hotel.

"Woyy telinga gue bisa pecah," geram Rino.

"Santai dong gue bawa cemilan buat nokrong nih," lanjutnya dengan menyodorkan setumpuk makanan ringan didepan semua anak.

"Thanks," ucap semua kompak dan singkat.

"Dari pada bingung ngapain mending main T or D gimana!?" saran Wisma.

"Truth or Dare setuju banget gue," ucap Fira selaku pacar Wisma yang resmi jadian satu hari yang lalu.

"Yey lo mah apa aja yang Wisma omong setuju," sanggah Alya.

"Tau aja neng."

"Aksa, Salma sama Syasa setuju kan?" tanya Wisma.

"Setuju," jawab ketiganya kompak.

"Oke sekarang gue mau ambil botol buat diputer," ucap Wisma yang bangkit dari duduknya mengambil sebuah botol aqua bekas.

"Kita bentuk lingkaran dulu!" ucap Syasa sambil memundurkan tubuh nya kebelakang.

"Nih semua tulis dulu sesuatu buat temen kalian terus kumpulin di tengah sini!" suruh Wisma dengan menyodorkan sebuah kertas kecil.

"Oke siap!"

Botol berputar sangat cepat dan......berhenti tepat didepan Akmal. ASTAGA!

"Lah napa gue ini ancur idup gue nanti," oceh Akmal saat mengetahui botolnya berhenti didepannya.

"Nah lo milih Truth or Dare?" tanya Wisma penasaran.

"Apaan ya?"

"Waktunya cuma 10 detik buat mikir," lanjut Wisma.

"Oke gue Truth aja."

"Siapa yang mau kasih pertanyaan buat Akmal?"

Dengan cepat Rino mengacungkan jarinya keatas.

"Gue......kenapa lo nggak pernah jujur siapa orang yang lo suka selama ini?" tanya Rino yang sontak membuat Akmal cengo.

"Oke gue jujur karena......BELUM ADA ORANG YANG MAMPU AMBIL HATI GUE," jawab Akmal dengan berteriak tepat di telinga Rino.

AksanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang