Chap 5 : Dekat?

619 334 332
                                    

Apapun yang aku hadapi itu yang harus aku jalani.

Im strong if you still with me

Author prov~~

Tok! tok! tok!

Suara ketukan pintu yang cukup keras terdengar sampai kamar tamu. Hari ini Wulan seperti biasa membangunkan Syasa untuk sholat.
Jam menunjukkan pukul 04.15 kebiasaan mereka sholat berjamaah dirumah. Namun hari ini yang menjadi imam Aksa. Dia sudah bangun lebih cepat 15 menit sebelum mama Syasa membangunkannya.

Aksa sangat lancar membacakan ayat Al Qur'an saat sholat dilaksanakan. Setelah selesai dengan kewajiban mereka semua bergantian mandi.

Baju yang dibutuhkan Aksa sudah disiapkan Wulan dikamar nya. Saat Aksa keluar dari kamar mandi suatu hal yang membuat Syasa sangat terpesona.

Ceklek!

"Udah disini aja, " ucap Aksa setelah keluar dari kamar mandi.

"Itu kok perut lo ada kotak kotak nya sih? " tanya Syasa dengan polosnya masih dengan melihat perutnya yang sispex.

"Kedip. "

"Gila kok kaya mangga diiris kotak itu lho, " masih dengan memandangi perut Aksa yang sexy.

"Buruan mandi! tanya nanti, " dengan mendorong Syasa kedalam kamar mandi.

"Belum lo jawab ihhh, " oceh Syasa seperti anak kecil yang membuat Aksa gemas dengan tingkahnya.

Beberapa menit kemudian Syasa sudah selesai dengan aktivitasnya. Akhirnya mereka sarapan bersama di meja makan.

"Nak ganteng bawa motor kesini kan kemarin? " tanya Wulan disela makan mereka.

"Iya Ma, " jawabnya singkat.

"kalau gitu kamu bareng sama Aksa aja ya Sya biar nggak ribet! " suruh Wulan kepada anaknya.

"Lah nanti pulang nya gimana? " tanya Syasa tak terima sambil menaik turunkan alisnya.

"Dianter sama nak ganteng mau kan? " sambil menoleh ke arah Aksa dengan nada memohon.

"Iya Ma. "

"Kemarin mama juga udah menghubungi orang tua kamu, jadi nggak usah khawatir dicariin."

"Makasih ya Ma, " sahut Aksa sopan.

"Yaudah mama aja yang beresin buruan berangkat nanti telat! "

"Yaudah berangkat dulu Ma,Om assalamuaalaikum, " sahut Aksa lalu pergi lebih dulu meninggalkan Syasa yang masih berkutik dengan sarapanya.

"Aku juga berangkat ma,pa assalamualaikum."

Mereka berdua sudah sampai di gerbang sekolah,untung suasana masih sepi sehingga mereka berdua tidak menjadi pusat perhatian karena berangkat bersama.

Syasa turun dengan susah payah dari motor sport milik Aksa karena ia tidak terlalu tinggi jadi susah untuk turun.

"Motor lo tinggi amat sih, susah gue turunya," omel Syasa.

"Lo nya kecil, " jawab Aksa sekenanya.

"Iya-iya yang tinggi."

"Masuk!" perintah Aksa agar cewek yang ada didepannya tidak terlambat masuk ke kelas.

"Iya gue masuk, duluan ya Sa makasih buat semuanya, " ucap Syasa dengan tulus.

"Iya, " jawabnya singkat.

AksanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang