01. Jungkook itu

15.1K 1.3K 57
                                    

Kalau kalian suruh Rose untuk menjelaskan arti Jungkook di hidupnya maka jawaban yang akan kalian terima adalah,

"Jungkook tuh pacar gua."

"Jungkook tuh bucinan gua."

"Jungkook tuh ATM berjalan gua."

"Jungkook tuh segalanya deh di hidup gua. Kalau kata orang alay 'akutu gabisa hidup tanpa dia'."

Ya gimana, kalian tanya itu ke orang yang bucinnya setengah mampus udah pasti jawaban yang kalian terima juga bucin.

Tapi kalau kalian suruh Rose jabarin pandangan dia tentang Jungkook maka gadis itu akan menjawab.

"Butuh waktu lama kalau kalian pengen tau pandangan gua tentang Jungkook. Emang sih gua suka genit ke cowok lain tapi ya tetep aja hati ini kembali ke rumahnya."

Ya intinya Jungkook itu martabak di hidup Rose.







Spesial.





Seperti saat ini.










Kali ini Jungkook berencana untuk mengajak Rose menikmati ice cream yang baru saja buka di dekat perumahannya.

Karena waktu itu hari pertama mereka buka jadi antrian di sana ngalahin antrian konser final speak yourselfnya boyband kesukaan Rose.

Rose yang tingginya minimum hanya bisa menggenggam tangan Jungkook dengan erat. Takutnya besok di berita tersiar kabar,

'Seorang gadis ditemukan meninggal di kedai ice cream karena tinggi badannya yang kurang dan terinjak oleh pelanggan lainnya'

Amit-amit deh kalau sampe terjadi.

Jungkook yang berada di depannya baru menyadari kondisi kedai saat ini dan langsung membawa Rose ke depannya dan dia berdiri di belakang Rose.

"Kamu kan pendek. Aku takut kamu ilang kebawa arus antiran. Nanti gak ada yang bucinin aku lagi."

Jungkook tuh kenapa sih? Jadi orang gabisa banget romantis dikit. Mentang-mentang badannya ngalahin tongkat pramuka bisa ngeledek gua yang tingginya cuma se gerbang SD.











"Vanilla ice cream 1 ya mbak." Pesan Jungkook pada sang kasir.

"Adeknya nggak mas?"

Bentar. Rose merasa sesuatu yang aneh di sini.

"Adek?" Tanya Jungkook.

"Iya itu adek mas yang di samping."

Wtf.

"Oh hahaha. Bukan mbak, dia pacar saya. Emang kekurangan vitamin D mangkanya tulangnya gak tumbuh."

Udahlah Rose mau pulang aja rasanya. Kayanya dari tadi harga dirinya udah rata sama jalanan. Gak ada mahalnya tuh diri.












"Yakin gak mau?" Tanya Jungkook.

Rose hanya menggeleng dan memainkan handphonenya. Kesel dia tuh di katain pendek mulu.

"Serius?" Tanya Jungkook lagi memastikan.

Rose tidak menjawab melainkan menatap Jendela di sampingnya. Melihat ke arah langit yang sepertinya merasakan hal yang sama sepertinya.

Perlahan langit itu nangis maka perlahan juga air mata Rose turun.

"Eh kok kamu nangis sih?" Jungkook panik.
Ya gimana gak panik, orang lagi makan ice cream terus si Rose malah nangis.

"Sayang?" Jungkook mengambil tangan Rose namun segera di tepis oleh gadis itu.

"Kenapa sih? Mau ice cream?" Jungkook perlahan memeluk Rose dan di balas oleh gadis itu.

"Mau ice cream?" Tanya Jungkook lagi.

Rose mengangguk.

"Mau aku pesenin lagi?"

Rose menggeleng.

"Terus?" Rose menunjuk ke arah ice cream Jungkook. Dan Jungkook pun yang IQ nya tinggi melebihi tinggi Rose pun paham dan memberikan Ice cream itu ke Rose.

"Maaf ya bikin kamu kesel." Masih di posisi yang sama. Mereka saling berbagi kehangatan di tengah dinginnya angin muson yang bertiup di luar kedai ice cream.

•••

Akutu receh orangnya dan akutu bukan bucin.

Jadi kalau gak dapet feel ya ya mohon mianhae.

Kalau garing juga i'm sorry oke

[✔️] 𝐛𝐮𝐜𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang