extra 3/4

5.4K 610 16
                                    

Pekerjaan yang harus Jungkook kerjakan di Busan ternyata hanyalah tipuan belaka. Sang Ayah sengaja melakukan hal itu supaya Jungkook dan Rose bisa pulang ke Busan dan mereka dapat bermain dengan Chaera.

Beruntunglah Jungkook yang juga butuh waktu liburan. Jadi ia tidak begitu kesal dengan rencana sang Ayah.

Tapi, liburan itu tidak terlalu menyenangkan. Alergi Chaera kambuh dan gadis kecil itu tidak berhenti menangis sejak tadi siang.

"Kamu kan tau Chaera alergi kelapa. Kenapa dikasih makan patbingsu?" Kata Rose ke Jungkook dengan masih menggendong Chaera.

"Aku lupa kalau itu ada santennya sayang. Aku lupa juga kalau Chaera alergi kelapa." Jawab Jungkook dengan membantu Rose menenangkan Chaera.

Fyi, Chaera memiliki alergi terhadap kelapa. Gadis kecil itu tidak bisa makan atau minum segala sesuatu yang mengandung kelapa. Sekalipun itu sudah diolah atau kandungan kelapanya yang sedikit.

"Mamah gatel huhuhu," tangis Chaera dipelukan Rose.

"Kita ke dokter ya sayang?" Chaera menggeleng.

"Chaera kalau mau sembuh harus ke dokter sayang. Nanti dikasih obat sama dokternya." Jungkook membantu Rose untuk merayu agar Chaera mau di ajak ke dokter.

"Gamau Pah. Nanti Chaera disuntik sama dokternya."

Rose sudah pusing sedari tadi. Chaera memang tipikel anak yang jarang menangis. Tapi, sekalinya menangis akan sangat sulit untuk mendiamkannya.

"Terus Chaera maunya apa?" Chaera menggeleng.

"Mamah bikinin obat mau?" Lagi gadis itu menggeleng.

"Yaudah Chaera sama papah aja sana. Mamah mau pergi aja kalau Chaera nangis terus."

"Mamaaah..."

Jungkook berjalan ke belakang Rose dan menatap wajah sang anak yang tampak merah.

"Sama papah dulu yu? Biar mamahnya bikin obat." Jungkook merentangkan tangannya agar sang anak mau di gendong olehnya.

Chaera menggeleng, "gamau pah. Pahit."

"Mau ke dokter atau minum obat bikinan mamah?" Tanya Jungkook.

"Minum obat mamah," balas Chaera.

"Yaudah sekarang Chaera sama papah dulu, kita ke kamar. Biar mamahnya bikin obat." Mau tidak mau Chaera berpindah gendongan ke Jungkook.

"Sama papah dulu ya. Nanti mamah bikinin air gula juga biar gak pahit." Rose mencium pipi Chaera dan mengusap wajah Chaera yang sudah dipenuhi keringat. Gadis itu mengangguk dan menenggelamkan wajahnya di leher Jungkook.

"Kasih salep dulu by buat ngurangin rasa gatelnya," kata Rose ke Jungkook.

"Iya sayang." Jungkook berjalan ke kamarnya dulu yang ada di lantai dua.

Seperginya Jungkook, Bunda Jieun datang menghampiri Rose di dapur.

"Masih belum sembuh Rose?" Tanya Jieun ke menantunya itu.

"Belum bun. Orang disuruh ke dokter aja gak mau." Jieun terkekeh.

"Persis kaya Jungkook waktu kecil. Gapernah mau dibawa ke dokter."

"Jungkook mah sampe sekarang bun." Mereka berdua pun tertawa dan berlanjut membicarakan hal yang biasa dibicarakan perempuan.

Sementara itu di kamar Jungkook menidurkan Chaera di ranjang sementara dirinya mengambil salep yang berada di tas Rose. Wanita itu sudah menyiapkannya karena mereka bertiga adalah orang yang memiliki alergi akan hal kecil.

Chaera yang alergi kelapa.
Jungkook yang alergi udang dan
Rose yang alergi udara dingin.

Jungkook berjalan mendekat ke Chaera yang terus menggulingkan badannya ke kiri dan kanan.

"Sini sayang deketan sama papah!" Suruh Jungkook ke sang anak. Chaera mendekat ke Jungkook dan tiduran di samping sang ayah.

"Buka bajunya dulu ya. Papah pakein salepnya." Jungkook mendudukan Chaera dan membuka baju gadis kecil itu.

Dilihatnya badan Chaera yang sudah memerah semua dengan beberapa luka kecil yang terlihat. Sepertinya tangan mungil Chaera yang membuat luka tersebut.

"Kalau sakit cubit papah aja ya sayang." Chaera mengangguk. Jungkook dengan hati-hati mengoleskan salep ke badan Chaera. Ia juga meniupkannya agar ada sensasi dingin di kulit Chaera.

"Papah perih," teriak Chaera saat Jungkook mengoleskannya ke tempat yang luka. Jungkook menahan badan gadis itu agar tidak banyak gerak.

"Tahan ya sayang." Chaera terus berteriak dan menangis saat Jungkook mengoleskan salep di badannya.

"Nah udah." Jungkook membawa Chaera ke pangkuannya.

"Aduuh kok anak gadis papah mukanya merah gini sini?" Jungkook melihat wajah anaknya yang memerah dan dipenuhi keringat.

"Kasian banget si sayang. Maafin papah ya sayang."

Cup

Jungkook menciumi seluruh wajah Chaera dan membawanya ke pelukannya.

"Chera nih minum dulu." Jungkook mengalihkan arah pandangannya ke Rose.

Sang istri duduk di sebalahnya dan memberikan gelas kecil yang berisi obat.

Chaera menggeleng, "gamau pahit."

"Yaudah. Pah ayo kita ke dokter. Mamah ganti baju dulu." Hampir saja Rose berdiri namun sebuah tangan menahannya.

Chaera mengambil gelas dari tangan Rose dan mulai meminumnya sedikit demi sedikit. Setelah habis Rose langsung memberikannya air gula untuk meminimalisir rasa pahitnya.

"Nah pinter anak mamah." Rose meletakkan gelasnya di meja belajar Jungkook dulu dan mengambil baju ganti Chaera.

"Ayo pake baju dulu baru tidur." Chaera mengangguk dan memakai bajunya.

Setelah selesai Jungkook menidurkan Chaera di tengah ranjang sedangkan dia berada di kanan Chaera. Rose mematikan lampu terlebih dahulu dan berjalan ke sebelah kiri Chaera.

Gadis kecil itu langsung memeluk tubuh Rose dan tertidur di pelukan sang mamah.

"Aku seneng deh ngeliat Chaera yang tumbuh semakin gede," kata Jungkook sambil memperhatikan Chaera yang tertidur.

"Apalagi aku yang selalu nemenin Chaera waktu kamu kerja. Kayanya baru kemarin aku ngelahirin Chaera."

"Chaera udah gede loh yang. Gada niatan ngasih dia adik?" Tanya Jungkook ke Rose.

"Pengen sih. Tapi, Chaera aja cukup kok hehehe."

"Sayang!" Protes Jungkook.

"Becanda Kook. Nanti sampe rumah aja ya kita bikin adek buat Chaeranya."

"Oke sayang." Jungkook pun ikut memeluk Chaera dari belakang. Ia senang sekali dengan keluarga kecilnya ini. Keluarga kecil dengan kebahagiaan yang besar.

[✔️] 𝐛𝐮𝐜𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang