24. Penjelasan

5.6K 640 39
                                    

Malam ini keluarga Park dan Jeon akan melakukan makan malam untuk membahas pekerjaan dan kelanjutan hubungan Rose dan Jungkook.

Kedua keluarga sudah siap dengan pakaiannya dan memasuki mobilnya masing-masing untuk pergi ke restaurant mewah di tengah-tengah kota.

"Kalian turun duluan! kami akan menyusul," suruh Jungkook ke Rose dan Ryujin. Kedua gadis itu mengangguk dan turun dari mobil Jungkook.

"Gua takut kak," kata Soobin yang masih diam di tempatnya.

"Omongin aja Bin, ungkapin apa yang seharusnya lo ungkapin," kata Jungkook.

Jungkook pun mulai turun dari mobilnya yang disusul oleh Soobin. Mereka memasuki restaurant tersebut dan duduk di bangku yang sebelumnya sudah dibooking.

"Sudah lama kita tidak makan seperti ini lagi tuan park," kata Ayah Jungkook.

"Benar Yong. Kau terlalu sibuk dengan bisnis mu itu hahaha." Kedua orang tua sibuk membahas tentang bisnis mereka. Jeon Jiyong dan Park Seo Jun.

"Oh ya bagaimana dengan pernikahan Rose dan Jungkook?" Semua yang ada di meja makan kaget mendengar ucapan Jiyong.

"Pernikahan?" Tanya Soobin.

"Iya, bukankah mereka sudah sangat lama berpacaran? Lagi pula umur mereka juga sudah cukup untuk melangsungkan pernikahan," balas Jiyong.

"Aku setuju. Tapi, mereka harus menyelesaikan kuliah mereka dulu sayang baru menikah." Jieun selaku ibunda Jungkook memberikan sarannya.

"Aku setuju padamu Jieun. Mereka bisa melangsungkan pertunangan dulu sebelum menikah." Kali ini Minyoung menambahkan pendapat Jieun.

"Baiklah, kita adakan acara pertunangan mereka dulu," Jiyong mengalah dengan pendapat dua wanita tadi.

Saat semua sedang sibuk memakan makanannya Jungkook menyenggol lengan Soobin.

Soobin menoleh dan mendapati Jungkook yang memberikan kode kepadanya.

"Sekarang!" Soobin mengangguk.

"Emm semuanya boleh minta perhatian sebentar?" Semua orang di meja tersebut langsung mengalihkan perhatiannya ke Soobin.

"Kenapa sayang?" Tanya Jieun.

"Sebelumnya aku ingin minta maaf ke kak Rose dan kak Jungkook. Sebenarnya selama ini aku menyukai kak Rose." Mereka kaget mendengar pernyataan Soobin, kecuali Ryujin dan Jungkook.

"Maaf tapi, aku juga tidak bermaksud untuk menyukai kak Rose. Entah mengapa setiap aku melihat kak Rose ada sebuah rasa yang aku sendiri bingung apa itu.

Aku juga cemburu saat melihat kak Rose dengan kak Jungkook. Tapi, aku sadar kalau sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa mendapatkan kakak.

Maaf baru mengatakannya sekarang. Aku hanya terlalu takut." Soobin menundukan kepalanya setelah berucap seperti itu. Ada perasaan lega juga yang timbul.

"Soobin?" Panggil Rose. Soobin mengangkat kepalanya dan melihat Rose.

"Ikut kaka sebentar yuk?" Soobin mengangguk dan berdiri dari kursinya.

Di sini lah mereka, taman yang berada di belakang restaurant.

"Sejak kapan kamu suka kakak?" Tanya Rose.

"Udah lama kak."

"Jungkook tau?"

Soobin mengangguk,"baru kemarin kakak tau."

"Kenapa gak bilang dari awal?" Tanya Rose.

"Takut kak Rose marah."

"Kakak gak marah kok. Perasaan itu kan gak bisa dilarang. Selama kita gak melampaui batas itu masih wajar. Dan kamu juga sadar kalau perasaan kamu salah bahkan kamu berani jujur ke kita semua.

"Tapi, kamu bisa ubah perasaan kamu? Lihat ke belakang, masih banyak cewek yang suka dan pengen deket sama kamu. Kakak gak mau kamu ngestuck di kakak dan malah galau."

Soobin mengangguk.

Perlahan Rose berjalan mendekat ke Soobin dan memeluk pria itu.

"Kamu bakal jadi adek aku. Kita bakal selalu deket, gausah takut kakak bakal marah atau engga. Kamu tuh adek kesayangan aku tau gak."

Soobin membalas pelukannya,"maaf ya kak."

"Iya gapapa."

•••

"Anjing pake acara pelukan segala," kata Jungkook yang sedang bersembunyi di balik tembok.

"Gausah cemburu deh. Kakak juga mau nikah kan sama kak Rose," kata Ryujin.

"Oiya hehehe." Ryujin memutar bola matanya malas.

"Kamu kapan jadian sama Soobin?" Tanya Jungkook.

"Jadian bapak lo! Gak ah, mending Ryujin cari cowok lain aja." Jungkook mengangguk.

"Samperin kuy." Jungkook berjalan mendekat ke Rose dan Soobin.

"Udah gausah pelukan." Jungkook berdiri di tengah Rose dan Soobin yang mengakibatkan pelukan mereka terputus.

"Ganggu aja sih!" Kesal Rose.

"Hey kamu punya aku ya! Gaboleh ada cowok lain yang peluk kamu, termasuk adik aku. Kecuali kak Rowoon sama ayah kamu."

Ryujin dan Soobin tertawa melihat kelakuan Jungkook.

"Bin," panggil Ryujin.

Soobin menoleh.

"Ini buat lo!" Soobin menatap paperbag di hadapannya.

"Makasih." Soobin mengambil paperbag tersebut dan tersenyum ke Ryujin."

'Tahan Jin, jangan suka sama Soobin. Cari cowok lain aja, tahan tahan.'

•••

1 part lagi selesai deh.

Ending + bonchap udah selesai di ketik, mau di publish kapan?

[✔️] 𝐛𝐮𝐜𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang