[✔️] 𝐛𝐮𝐜𝐢𝐧

19. Free day

Ting!

Jungkook
Rose

Ting!

Jungkook
Sayang...
Rose
Roseanne
Sayang ku...

Jungkook menghela napasnya. Rose wa nya ceklis dua abu saja padahal gadis itu online. Ada dua kemungkinan dalam hal ini. Pertama, mungkin chat ia terpendam dengan chat para penggemar lainnya. Tapi, itu tidak mungkin karena seingatnya Rose meng-pin chat dia.

Kemungkinan kedua yang sangat kuat adalah Rose mematikan read receipts, dimana gadis itu dapat membaca pesannya saja tanpa merubah tanda abu menjadi biru. Jungkook akhirnya menghubungi Rose. Tak tahan ia dikacangi oleh Rose.

1 panggilan tak terjawab

2 panggilan tak terjawab

3 panggilan tak terjawab

Jungkook sudah mencoba menguhubungi gadis itu beberapa kali namun yang diterimanya tetap bukan suara Rose, melainkan gadis lain. Ia pun mengambil jaket serta kunci mobilnya. Satu-satunya cara agar dia tau keadaan Rose adalah dengan mengunjungi rumah gadis itu.

"Neng Rose nya pergi dari tadi nak." Saat tiba di rumah Rose, Jungkook justru bertemu dengan pembantu yang bekerja di rumah gadis itu. Ia mengangguk dan kembali mencoba menghubungi Rose.

Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa sa—

Pip

Jungkook menghela napasnya gusar, ni cewek mau nya apa sih? Saat sedang bingung tiba-tiba Jungkook ingat kalau ia menyalahkan mode gps di handphone gadis itu. Ia segera melacak posisi Rose dan ketemu.

Di sebuah cafe di dekat kampus. Jungkook langsung mengendarakan mobilnya ke sana. Saat sampai dia melihat Rose yang sedang duduk di bangku pojok bersama dengan beberapa gadis lain. Jungkook menghampiri meja Rose.

"Rose?" Semua gadis yang ada di meja itu menoleh. Semua terkejut akan kehadiran Jungkook. Rose terkejut karena pacarnya bisa tau keberadaannya dan gadis lain yang terkejut karena ketampanan Jungkook.

"Omo!" Ujar salah satu gadis yang duduk di sebelah Rose.

"Apakah aku di surga?"

"Ganteng banget tolong."

"Nomor teleponnya dong."

Rose memutar matanya jengah. Ini alasan kenapa dia gak ngabarin Jungkook dari pagi. Hari ini Rose ada kerja kelompok dengan teman kuliahnya dan dia sengaja tidak memberitahu Jungkook karena takut temannya akan suka dengan pacarnya.

Dan entah darimana Jungkook menemukannya tapi, hal yang Rose hindari terjadi.

"Hai, Jung Eunha." Gadis itu mengulurkan tangan kanannya dan tangan kiri yang sedang menampirkan rambut ke belakang telinganya.

"Eh gua duluan, kenalin Kim Yerim." Sama dengan Eunha, Yeri juga mengulurkan tangannya.

"Cih kaya gapernah ketemu cogan aja si. Btw hai cogan, gua Tzuyu." Rose semakin malas dengan keadaannya.

"Jungkook, pacar Rose." Jawab Jungkook tanpa membalas uluran tangan mereka. Mengetahui jika pria di depannya ini adalah pacar Rose mereka langsung lemas dan mengalihkan pandangannya.

"Kenapa?" Tanya Rose ke Jungkook.

"Aku cariin kamu dari tadi. Aku telepon gak di jawab, aku wa gak di bales, aku ke rumah kamu gak ada. Eh taunya di sini."

"Mas, mbak kalau mau kdrt jangan di sini ya tolong," kata Yeri tanpa menatap mereka. Jungkook langsung memberikan kode ke Rose untuk mengikutinya.

"Gua duluan ya. Nanti tugasnya kirim ke email gua aja, biar gua edit." Rose merapihkan barang-barangnya dan berjalan mengikuti Jungkook.

"Jadi bisa jelasin kenapa hari ini gak ada kabar?" Tanya Jungkook saat mereka di mobil.

"Aku hari ini pengen free dulu dari kamu. Aku juga seharian kerja kelompok dan aku gak mau mereka kenal kamu. Aku takut mereka genit ke kamu dan ternyata bener kan. Lagi pula aku pengen ngerasaiin jadi anak kuliah yang bebas dari pacar gitu loh. Eh gak bisa." Jungkook mengacak rambut Rose gemas kala melihat wajah cemberut Rose.

"Jadi kamu bosen kalau sama aku mulu?" Rose dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Kata siapa?"

"Itu tadi kamu bilang."

"Gak kok. Aku gapernah bosen sama kamu, suer deh." Jungkook mengangguk.

"Jadi sekarang mau kemana?" Tanya Jungkook.

"Mau pulang aja."

"Pulang?" Tanya Jungkook. Padahal ia berharap Rose ingin ke tempat romantis dan mereka dapat berkencan tapi, ternyata tidak.

"Iya. Kita pacaran di rumah aja. Sekalian bekal buat nanti kalau nikah hehehe."

•••
Abis ini mulai muncul konflik yaw..
atau kalian ada saran apa gitu buat next part? Aku bakal terima pendapat kalian dengan senang hati.

Dan maaf lagi kalau part ini kurang memuaskan dan kurang ngefeel