9~Different Surface

4.5K 260 8
                                        

Dengan perlahan mereka berjalan dikeluar melewati pintu dengan masing - masing senjata yang sudah mengacung kedepan.

Marcella menggerakan matanya kesana kemari di dalam ballroom mencoba mencari petunjuk keberadaan dari agen - agen yang telah dikirim oleh agensinya.

Yang dilihatnya hanya sekumpulan bawahan Aldred yang saling tergeletak lemah dibawah lantai dengan darah yang sedikit berserakan, berbanding terbalik dengan bawahan nya yang di tangga. Tertembak mati.

Sepertinya agennya hanya melumpuhkan para bawahan yang dimiliki pria bermata abu - abu ini. Hal tersebut terlihat saat bawahan milik pria tersebut masih bernafas meskipun tidak sadarkan diri lagi. Mereka masih bisa diselamatkan. Agen C.I.V tidak bisa melanggar protokol yang jelas tertera bahwa mereka tidak bisa membunuh warga saat diluar misi negara. Mereka hanya bisa di izinkan untuk membunuh banyak orang saat mereka menjalankan misi yang diberikan negaranya, bukan nenyelamatkan seorang agen.

Melihat bawahannya masih banyak yang bertahan dan hanya tertembak di bagian lengan dan kaki, membuatnya membuka suara saat melihat Ricardo memberi perintah kepada 4 pria didepan nya untuk membereskan mereka.

Mereka tidak boleh meninggalkan petunjuk sedikitpun terlebih meninggalkan seorang informan yang bekerja langsung kepada mereka, tapi terlalu membebani juga bagi mereka untuk membawa yang sudah tertembak tersebut. Jadi lebih baik menghabisinya ditempat.

"Kita tidak punya waktu untuk itu, Ricardo. Mereka pasti masih berada disekitar sini. Kita akan mengurus mereka semua nanti setelah keluar dari sini." perintah Aldred membuat Ricardo menarik kembali perintahnya kepada 4 orang bawahannya.

"Apa kita akan keluar melalui pintu depan ?"

"Ya. Saya sudah mengurusnya. Meskipun begitu kita harus terus berhati - hati." mendengar penjelasan Ricardo membuat Aldred mengangguk sebelum kembali mengambil langkah.

Pintu ballroom hotel telah dibuka lebar membuat mereka kembali melangkah keluar dengan hati - hati. Keadaan di luar hotel telah sepi, sepertinya mereka telah berhasil mengevakuasi warga dari tempat ini dan telah memblokir jalan agar tidak ada kendaraan yang lewat.

"Kemari." ucap Ricardo kepada seseorang melalui wirelles yang dipakainya. Tidak lama mereka menunggu sebuah mobil berwarna hitam terlihat berlari dengan kecepatan arah tinggi ke arah mereka membuat mobil tersebut mengeluarkan decitan ban saat direm dengan tiba - tiba tepat didepan mereka.

DOR

Sebuah tembakan yang diluncurkan tepat keraah ban mobil tersebut terdengar sangat keras memekakan telinga terlebih saat ban tersebut meledak.

Membuat Ricardo dengan gesit menutup pintu mobil dengan keras bersamaan dengan dirinya yang refleks mundur saat mendengar suara tembakan.

Suara derap kaki yang banyak membuat Aldred beserta bawahannya mundur mencoba melindungi dirinya dari tembakan. Secara gesit mereka berdiri saling membelakangin. Aldred beserta 3 bawahannya mengangkat senjatanya tepat kesebalah kanan sedangkan Ricardo mengangkat senjatanya tepat kearah kiri. Saling membelakangi dan berhadapan langsung dengan agen - agen yang juga telah mengepung mereka dengan senjata yang mengacung pada mereka.

Marcella menatasp seorang agen yang telihat menatapnya,untuk memastikan dirinya. Sepertinya mereka agen yang dikirim untuk mengkonfirmasi sinyal Red Code yang dikirimnya.

"Apa mereka semua sudah siap ?" tanya Aldred yang pastinya ditujukan kepada Ricardo, tanapa menurunkan kewaspadaannya dari 3 pria  didepannya.

Russel membidik tepat kearah Aldred yang diasumsikannya sebagai ketua dari mereka semua. "Sebaiknya lepaskan perempuan tersebut dan kami akan membiarkanmu pergi."

DIFFERENT SURFACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang