Lepas Rindu

46 8 0
                                    

"Woy! Malah ngelamun njir!" Terlihat pemuda bernama belakang Antares itu menegur Kirino yang malah terdiam di bangkunya.

Ini sudah jam pulang. Lihat saja meja Calvin bahkan udah bersih dari kertas plus buku modul Matematika yang tadinya ada di meja dia. Bikin meja full yang akhirnya malah keliatan si Calvin makin tenggelem.

Sedangkan Kirino, hampir 30 menit terakhir dia kerjaannya ngelamun terus. Untung gurunya nggak lagi bahas materi, jadi nggak kena tegur.

Anehnya lagi, biasanya kalau udah pulang gini ini, secara nggak langsung Kirino bakal langsung ngeberesin barang-barangnya. Ditaruh di laci meja sih. Abistu dia copotin seragamnya -sisa kaos oblong doang- yang abistu di dobelin sama Hoodie dia.

Nah, sekarang, Kirino lagi nggak kayak gitu.

"No, lu kenapa sih??" Nggak pedulilah, Calvin kepo pake pangkat 3.

Menggeleng.

Kirino kemudian menutup modulnya dan menaruh semua barang yang ada di atas meja di laci mejanya.

Namun selepas itu, pemuda Khalil itu malah terdiam lagi.

"Lu kenapa sih No? Kalo ada masalah cerita sama gue, sebelum Lo pergi rapat." Calvin agak geram sebenarnya, tapi dia juga harus bantu Kirino. Mungkin aja Kirino lagi ada masalah.

Menggeleng lagi.

"Sumpah Nooooooo... Nggak bohong nih gua. Cerita sini sama gua." Calvin sudah tidak tahan lagi. Ia benar-benar memaksa Kirino untuk buka mulut.

Ah, iya. Rapat D-fest.

"Ntar aja cal, gue ke gazebo taman depan aja, mau booking tempat buat rapat."

Sepersekian detik yang lalu Kirino adalah sosok yang diam penuh dengan pikiran. Kini ia adalah Kirino yang seperti biasanya.

Ada apasih? Penasaran gue tuh!!! Calvin aja sampe dibuat bingung sama Kirino.

Sumpah ini emang bukan Kirino yang biasanya yang selalu bangga sama titel dia sebagai ketua komdis. Bukan cuy. Ini cuma Kirino waktu jaman SMP yang suka ngelamun. Biasanya gara-gara cewe.

Sampe pada akhirnya Calvin sadar bahkan Kirino udah nggak ada sosoknya di bangku dia. Udah ngacir duluan ke gazebo taman depan katanya. Ya udahlah, Calvin pergi ke anak futsal aja.

...

"Ya Tuhan, dek, kamu kok baru pulang sih?" Wanita paruh baya yang nampak masih muda itu terlihat khawatir. Hanya dibalas senyuman ceria oleh sang anak.

"Abis rapat ma, tadi emang lagi banyak yang dibahas." Langkah sang anak mengikuti sang mama yang menuntunnya kedalam rumah. Duduk di sofa depan tv.

"Yo ndak usah sampe bengi kan yo iso  se nduk?" Mamanya itu berujar kesal dengan logat khas Jawa itu.

[Ya nggak usah sampai malem kan bisa nduk?]

"Mboten ngertos ma, aku kan cuma anak buah. Tadi emang ternyata banyak hal lain yang masih perlu di eval." Jawab gadis yang nampak ber bedge "Serayossa Azree" itu dengan sabar.

[Nggak tau ma]

"Yausah kapan-kapan kalau rapat itu jangan sampe jam 9 gini..." Tegur ibunya.

Azree hanya manggut-manggut mendengar wejangan mamanya. Gadis itu diam diam kesal dengan Kirino yang dari tadi memperpanjang durasi rapat sampai baru selesai jam 8 malam. Untung saja pemuda itu mengantarkan Azree sampai depan komplek.

Her ; Stray Kids Lokal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang