"Sumpah serius, gue kesel jalan sama mas Kirino, nggak bohong." Gadis itu mengacungkan tangannya dengan tanda peace.
Ricuh dong.
"Serius?" "Gimana-gimana?"
"Iya serius, bayangin ketika lo males nyetir, waktu lu bilang lu bawa motor, mas Kirino malah dengan santainya 'ya udah lah, lo naik motor lo aja sendiri biar gak balik sekolah lagi kalo ntar kemaleman.' Gimana lu nggak kesel coba??"
Ricuh lagi dong mereka.
"Wah, itu mas Kirino yang ngomong?"
"Iyalah, mau siapa lagi? Orang waktu itu cuma ada gue sama masnya kok."
Azree meneguk air mineralnya setelah meluapkan kekesalannya dengan bercerita pada beberapa anak kelasnya.
Dari Azree menginjakkan kakinya di kelas, ia sudah di sambut dengan kericuhan yang menggodanya soal kejadian kemarin. Kejadian mencari sponsor dengan musuh bebuyutan.
Kemarin adalah hari yang melelahkan untuk Azree. Emosinya terkuras hanya untuk pergi mencari sponsor dengan Kirino.
Nda papa, abis D-fest udh nggak ada urusan lagi sama mas Kirino.
Sepanjang menjelang istirahat kedua, kelas Azree jamkos. Nggak ada gurunya. Nggak ada tugas juga. Jadilah si Azree cerita-cerita ke temen-temennya soal kemaren yang katanya 'nyari sponsor sama mas kirino.'
Sebenernya itu mereka sih yang maksa. Mau nggak mau, ya harus mau.
Mereka emang penggemar Kirino-Azree garis keras. Kirino dan Azree yang terlibat love hate yang akhirnya satu kepanitiaan untuk mengurus suatu acara. Dan lain sebagainya halu-halu para teman Azree yang mengharapkan jika Azree memang jadian dengan Kirino. Gila memang.
...
Sumpaaahhh gua pengen pulang ajaaa!!! Sayang hari ini si kampret Kirino malah ngajak panitia D-fest buat rapat!!!
Azree sudah menjerit tak karuan dengan kebosanan yang melanda dia hampir seharian. Sebelum akhirnya ia mendapat tugas penuh rumus dari guru matematika peminatan.
"Tugasnya kok naujubileh gini sih, Ndi? Pengen gua bacok gurunya, tapi ntar gua yang dosa..." Keluh gadis bermarga Aludra itu.
"Lu ngeluh mulu njir. Utekmu lak encer, ora koyok utekku sing bedegelen, ora iso dalan nang endi-endi maneh. Stuck ndek kono-kono wae." Jawab Windi dengan logat jawanya yang lebih terkesan arek Malangan.
[Otakmu kan encer, nggak kayak otakku yang bedegelen, nggak bisa jalan kemana-mana lagi. Stuck di situ-situ aja.]
Azree tertawa mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Windi.
"Utekku gak encer, Lur. Lagian, sejak kapan Ndi, otak bisa bedegelen?" Tanya Azree terkikik sembari menulis jawaban dikertas.
[Otakku nggak encer, lur.]
/Bedegelen itu gampangannya adalah istilah Jawa dari konstipasi./
"Sejak gue yang ngomong, Re. Sumpah ya tuhaann... Tolonglah, besarin inventori otakku ini biar bisa nerima materi pelajaran sampe kuliah ntar..." Kata Windi sembari khusuk berdoa.
Azree tertawa, kocak anjir si Windi!
"Dasar anak om Alegra emang nggak ben-"
Ponsel Azree bergetar. Seseorang menelpon gadis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her ; Stray Kids Lokal
Fiksi PenggemarThis about that young girl. Over there. The girl who wear a black hoodie. A girl who draws Kirino's attention and is attracted to Bayu. Kirino yang akhirnya membiarkan Azree memilih sesuai hatinya. Kirino tidak keberatan. Selama Azree bahagia, bukan...