Disinilah keduanya. Duduk disalah satu restoran di food court salah satu Mall tujuan Satria. Ia akan menjawab semua pertanyaan sang adik dengan suasana yang lebih nyaman. Duduk ditemani makanan.
“So, darimana mas bisa kenal sama si cunguk?” dengan tidak sopannya, Azree menyebut Kirino dengan panggilan tersebut. Rasanya Satria ingin menyentil bibir adiknya itu, namun ia masih sadar klo ini tempat umum, jadi dia cuma ngingetin aja.
“Mulut.” Sahut Satria galak disambut lelehan tak bersalah ala sang adik. “Dia itu temen mas.”
“Hah? Kan dia— kan mas— Kok bisa?!!” Azree mendadak gagu saking shock nya. Sampe diketawain dong sama Satria.
“Kamu masa nggak tau?” Tanya Satria memandang. Gadis di depannya itu hanya menggeleng tidak tahu apa maksud sang kakak. “Serius?”
Azree menggeram kesal. “Ora eruh mas, serius. Aku iki ora ngerti opo-opo mas. Lha mas ate takon opo ae aku yo nggak ngerti.” jawab gadis itu kesal lengkap dengan logat jawanya.
[Nggak tau mas, serius. Aku ini nggak tau apa-apa, mas. Lha mas mau Tanya apa aja aku juga nggak ngerti.]
“Ceritane iku, piye kok mas iso kenal ambek Kirino, soal e arek iku koncone adek e pacarmu.”
[Ceritanya itu, gimana kok mas bisa kenal sama Kirino soalnya anak itu temennya adeknya pacarmu.]
“Lho adeknya Jae? Lukas?” Satria tergelak, pria itu kira gadis di depannya ini mulai mengerti kearah mana mereka membicarakan tokoh yang mampir dalam pembicaraan mereka kali ini. Ternyata ekspetasi tidak sesuai realita. Gadis yang menjadi prioritas nya ini sama sekali tidak tahu menahu soal ini.
“Kamu serius nggak tau? Masa nggak pernah dibilangin sama Jae?” Tanya Satria selepas ia memasukkan makanan yang ada di depannya kedalam mulutnya disusul Azree yang melakukan hal yang sama
“Nggak, aku nggak dikasih tau apa-apa.”
Gadis itu kembali mengunyah makanannya dan menyeruput minuman yang ia pesan. Kemudian menikmati makanannya menunggu apa yang akan dikatakan oleh Satria.
Satria menghela nafas. Lo selama ini sama adek gua cuma mau jujur soal Lukas sama Hannah, Jae? Sedangkan adek gua nggak tau soal adek Lo yang kedua, Jae? Lo kemana aja sih Jae? Jujur soal gini doang loh.
“Jae itu punya adek 3, kalo kamu belum di kasih tau.”
“Loh, kok dia nggak bilang?”
“Mana mas tau,” jawab Satria acuh. “Adeknya itu yang ketemu sama kita di tempat catering ibu-ibu galak yang kata kamu kemaren. Inget kan? Yang mancung idungnya, mukanya kayak bule.”
“Iya inget— anjir itu adeknya yang kedua?” Tanya Azree kaget. Dirinya hampir tersedak makanannya saking kagetnya, ternyata keluarga Jae emang bibit orang bule semua.
“Iya, Bayu anak EsKa yang biasa sama anak Enam Hari. Dia ketua geng nya EsKa. Chandra Bayuaji. Dia pernah jadi ketua OSIS terbaik, 3 tahun diatas kamu. Pasti kamu pernah denger nama dia, karena kamu juga sering urusan sama anak OSIS kalo udah ada event.”
“ih—IYA ANJIR!” Azree membekap mulutnya karena kelepasan meski hanya berteriak tertahan. “Jadi kak Bayu itu adeknya Jae?”
“Iya, serius deh. Dia itu se-geng sama Haris dkk. Artinya Kirino juga se-geng sama bodyguard kamu.” Kata Satria sembari menyebut nama Haris dkk – bersama Aji, Felix, Mahesa dan Jusuf – sebagai bodyguard sang adik.
“LAH! Ayis se-geng sama kak Ino-uhuk uhuk uhuk!” nah kan, keselek beneran dia. Satria buru-buru menyodorkan minuman kepada Azree.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her ; Stray Kids Lokal
FanficThis about that young girl. Over there. The girl who wear a black hoodie. A girl who draws Kirino's attention and is attracted to Bayu. Kirino yang akhirnya membiarkan Azree memilih sesuai hatinya. Kirino tidak keberatan. Selama Azree bahagia, bukan...