Bicara

40 6 0
                                    


Satria bahkan mengerti mengapa Azree secara tidak langsung memainkan lagu genre mellow itu. Sesuai dengan suasana hati dan pikiran Azree yang sudah Satria tebak.

"Kamu lagi ada masalah apa sama Jae? Kok mainnya pake gitarnya Jae, nggak pake gitar mas? Mainnya juga lagu mellow." Sahut Satria membuat perform dadakan Azree terhenti.

Niat hendak membalas celetukan Satria, namun hati menolak. Azree sedang lelah. Malas membahas hal yang ia rasa sudah mulai tidak perlu diperjuangkan lagi.

Jemari lentik itu kembali memetik senar gitar yang biasa dipanggil Mery oleh sang pemilik. Menulikan telinganya soal pertanyaan dari sang kakak.

Satria ingin mengulang pertanyaannya, namun ia urungkan. Ia kemudian mengambil bass milik Brian, salah satu anggota enam hari juga, yang diberi nama Goldie yang memang sengaja Brian tinggalkan di studio ini. Mengapa? Brianlah yang paling sering datang kemari, maka dari itu ia memilih meninggalkan Goldie di studio kebanggaan Enam Hari ini. 

Lagipula studio ini sudah menjadi milik member termuda di enam hari. Jadi Satria maupun member lainnya sangatlah bebas keluar masuk studio yang satu ini.

Satria memilih ikut mengiringi permainan sang adik yang memasuki fase mellow ala anak yang terlibat LDR. Cukup lama mereka berdua memainkan instrumen favorit mereka berdua itu.

"Aku udah nggak kuat lagi sama Jae lagi, kayaknya..." Sebelum akhirnya Azree menjawab pertanyaan Satria yang sudah terlontar lebih dari 10 menit yang lalu. Wajah gadis itu masih menunduk menatap gitar merah putih yang menjadi favorit Jae.

Satria terdiam.

Ia sudah menebak akan ada pembicaraan ini ketika Satria pulang dari Jogja. Ia meletakkan Goldie di tempatnya. Kemudian, mengambil gitar yang ada dipangkuan Azree dan mengembalikan di tempatnya. Mengajak si perempuan penggila warna hitam itu duduk di sofa.

"Curhat colongan mau nggak dek?" Tawar Satria menatap sang adik dengan senyumannya. 

...

"No, kok bang Satria ada disini?" Tanya pemuda dengan vibes bule itu.

"Gue juga nggak tau kalau dia aja ternyata adeknya bang Satria." Jawab Kirino lesu. "Gue bahkan nggak tau kenapa Rere ngomongnya dingin banget sama gue, bang. Gue bingung."

"Kan gue bilang apa. Lo sendiri yang bebal. Sekarang bahkan Lo bahkan menghadapi kenyataan kalau selain dia pacarnya Abang gue, dia itu adeknya bang Satria. Kalau Lo masih lupa gue ingetin lagi ada hubungan apa kita sama Rere yang sebenarnya." Kata pemuda yang lebih tua dari Kirino itu sembari menyeruput secangkir kopi yang ia pesan.

"Tapi meskipun dia pacarnya Bang Jae, kenapa dia nggak tau Lo bang?" Tanya Kirino.

"We've never meet before, lagi pula bang Jae nggak bakal pernah cerita kalau dia punya adek kayak gue."

"Tapi bang Bayu pernah ketemu sama Rere?"

"Nggak ketemu, cuma liat di story instagramnya bang Jae aja." Jawab pemuda yang dipanggil Bang Bayu oleh Kirino itu. "Kalau pun dibawa ke rumah, pasti gue lagi ngampus. Mungkin dia lebih kenal sama Lucas sama Hanah aja. Sama gue nggak. Nggak tau lebih tepatnya."

Keduanya terdiam. Berkutat dengan pikiran masing-masing. Kirino sendiri mulai berpikir sebenarnya dunia itu sangat sempit.

Sekarang saja, Bayu, teman satu geng Kirino punya kakak bernama Jae yang diduga adalah pacar dari gebetan Kirino, Azree.

Azree ternyata adalah adik dari Satria, teman satu band pacarnya, Jae.

Azree juga cukup dekat dengan Mahesa yang mana kakak Mahesa, Wira, yang juga anggota band Satria dan Jae. Mereka berdua dekat karena kakak mereka berdua sama-sama di band yang sama.

Her ; Stray Kids Lokal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang