“Vin, bantuin gue. Minta tanda tangan tatib.”Pemuda berbedge dengan tulisan angka romawi XII itu mengangkat kertas yang ia pegang sembari memanggil kawannya. Calvin yang merasa terpanggil itu segera bangkit–menghampiri seorang Kirino Isha Khalil yang ada diambang pintu kelas mereka.
Dalam benaknya Calvin menggerutu, gue lagi, gue lagi. Lama-lama gue jadi pasangan hidupnya si Ino anjir. Kemana-mana bareng mulu.
Ya, sepertinya Kirino memanggil Calvin tepat pada waktunya, disaat pemuda Antares itu menyelesaikan permainannya dengan hasil chicken dinner-nya bersama dengan teman kelas lainnya.
Dikelas emang lagi pada mabar pabji semwa, makanya kelas pada rame.
Kirino?
Iya awalnya dia join mabar pabji juga, tapi gara-gara dia mau ada urusan, jadilah dia ngajakin si Calvin buat nemenin dia ngurus surat dispen dia.
“Lo mau minta tanda tangan buat apa lagis sekarang?”
“Gue mau cari sponsor sama anak crew event D-fest.”
“Lo kan bukan anak sponsor. Ngapain yang cari sponsor lo?”
“Si kunyuk ketua sponsornya lagi ngga bisa. Sama beberapa anak konsum.”
“Tumben”
“Lagi workshop mereka. Satu tim.”
“Sama siapa emang nyari sponsornya?”
“Nggak tau. Yang lagi free.”
“Nggak ada yang mungkin free sekarang, no, gue yakin.”
“Ya liat aja nanti.”
Dua bintang sekolah itu berjalan menuju ruang tatib dan meminta tanda tangan secara terhormat sebelumnya akhirnya Kirino mendudukkan dirinya di gazebo yang letaknya tak jauh dari area gedung kelasnya.
Gazebo favorit SMA ini, gazebo taman depan. Sumpah tempat terbaik disekolah ya ini.
Awalnya ia berniat langsung berangkat sementara surat dispensasinya ia titip kepada Calvin. Namun ia baru ingat, jika ia langsung berangkat begitu saja, dia sendiran dong. Ia pun menghubungi anak-anak panitia D-fest melalu ruang chat grup mereka.
D-FEST Crew ’19 (32)
KirinoIsha
Yang free, temuin gue di gazebo taman depan.Sampai 10 menit pesan Kirino bagaikan sarang laba-laba yang kehilangan mangsa. Tidak ada yang merespon. Kirino pun menidurkan dirinya sejenak digazebo itu. Menjadikan tas sekolahnya sebagai bantalannya.
Hingga akhirnya suara yang memanggilnya membuatnya terbangun dan meyambar kontak motornya.
“Kak Kirino,”
Kirino yang nampaknya baru saja merenggangkan badannya harus rela kembali terduduk melihat siapa yang datang. Ah, betapa terkejutnya pemuda bermarga Khalil ini.
Kenapa sih harus gadis ini yang datang?
Kirino sendiri bingung, dirinya haruskah merasa senang atau bahkan malah kesal karena malah gadis ini yang datang dan akan menemaninya mencari Sponsor nantinya.
Ya sebenernya gue juga berharap dia yang dateng. Tapi nggak berharap juga dia yang dateng. -KirinoIsha.
“Lo free?” Tanya Kirino memastikan.
“Iya, gue free. Kebetulan gue sebenernya harus ikut workshop –nemein ketua–tapi gue males.” Gadis yang berada di hadapan Kirino itu masih berdiri di depan pemuda yang akrab di sapa Ino itu. Masih enggan untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her ; Stray Kids Lokal
Hayran KurguThis about that young girl. Over there. The girl who wear a black hoodie. A girl who draws Kirino's attention and is attracted to Bayu. Kirino yang akhirnya membiarkan Azree memilih sesuai hatinya. Kirino tidak keberatan. Selama Azree bahagia, bukan...