26

21 4 0
                                    

Pagi ini adalah hari yang kurang baik untuk Nabila setelah mendengar pernyataan dari Chanyeol. Tak disangka kalau Chanyeol itu di ancam oleh seseorang untuk membunuh nya.

Ini mungkin adalah suatu lebih waspada baginya agar tidak berada dalam bahaya. Nabila yang kini masih duduk di tempat tidur sambil memeluk kedua lututnya sedang berpikir bagaimana ini bisa terjadi. Kadang ia menangis karena tidak tahu apa-apa tentang ini.

'Apa yang harus gw lakukan? Ini mengerikan'

Minhyun yang masih berdiri di belakang pintu itupun tak tahu apa yang terjadi pada adiknya. Sudah beberapa kali Minhyun melewati kamar adik nya dan tak ada yang berubah selain tangisan adiknya. Bahkan ia lupa hari ini adalah hari senin. Ia juga nggak tega kalau ia sekolah dan meninggalkan Nabila dalam keadaan seperti ini.

Minhyun yang sudah mulai bosan dengan keadaan ini langsung menelfon Jihoon agar bisa menenangkan adiknya itu.

Mengapa tidak Minhyun yang menenangkan nya? Kalian tahu bahwa Minhyun itu jika melihat adiknya seperti itu, mungkin ia langsung marah-marah tak jelas dan mungkin orang yang tlah melakukan itu kepada adiknya pasti ia langsung pergi menemui orang itu dan langsung membuat nya babak belur.

Karena Minhyun tak mau membuat adiknya tambah menangis, maka Minhyun dengan sabar nya menunggu kedatangan Jihoon ke rumah nya.

Minhyun tau jika Jihoon pandai menenangkan Nabila. Dari kecil ia selalu melihat Jihoon selalu menenangkan Nabila dengan berbagai cara. Itu pun sampai membuat orang sekitar nya tertawa karena kelakuan Jihoon.

Mobil hitam langsung terpakir didepan rumahnya dan pemilik mobil itu langsung berlari tergesa-gesa menuju pintu dan membunyikan bel.

'Ting tong'

Minhyun langsung membukakan pintu dan menyuruhnya masuk dan pergi menuju kamar Nabila.

Minhyun meminta Jihoon untuk mengetuk nya terlebih dahulu dan menyuruh nya masuk kedalam kamar adik nya. Sedangkan Minhyun langsung turun ke dapur agar tak mendengar pembicaraan mereka.

"Nabila, kamu tak apa? Apa yang terjadi padamu? Wajah mu pucat sekali. Apa kamu sudah makan?"(Jihoon) sambil berlari menuju Nabila yang kini mulai merasa hidup nya kini hancur lebur.

Kamarnya sudah berantakan seperti kapal pecah. Selimut dan baju-baju bertebaran dan barang-barang nya berserakan dilantai.

Melihat keadaan Nabila yang kini telah memburuk, Jihoon langsung memeluk nya dan tangisan Nabila makin bertambah sampai Minhyun mendengar nya dari dapur.

Untungnya Naurah, adiknya itu sedang pergi sekolah dan tak tau apa-apa tentang ini.

Jihoon memeluk nya erat dan masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Hiks Jihoon oppa, aku takut. Apa yang harus aku lakukan? Hiks aku, kenapa aku selalu berada di posisi seperti ini? Kenapa orang itu menginginkan aku mati? Aku takut....aku takut...Jihoon oppa!!"

"Apa maksud mu? siapa yang ingin kamu mati? Bilang saja ke oppa, aku akan melindungi mu dari orang itu. Siapa dia?"(Jihoon)

"Aku juga tidak tau. Kata Chanyeol Oppa ada yang mengancamnya agar bisa membunuh ku. Makanya Chanyeol membawa aku lari dari orang itu. Tapi karena orang itu mengepungnya dengan pasukan nya ia tak punya jalan lain selain membuat kecelakaan itu. Aku takut. Kepalaku sakit mengingat itu. Dan orang itu masih saja mengikuti ku entah dimana dia berada pokoknya aku takut Hiks"

Jihoon langsung melepas pelukannya dan menatapnya dengan wajah terkejut nya karena hal ini. Ternyata dugaan nya benar bahwa Nabila sedang diikuti oleh seseorang.

Move on . Park Jihoon ❤ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang