"Kamu bukan orang bodoh karena gagal melakukan sesuatu. Tapi, kamu adalah orang bodoh karena tidak bangkit dari kegagalan itu."
••• 🔍 •••
Hari Kamis.
Hari ini adalah hari pertama Clara bersekolah di SMK Pegasus Jakarta. Gadis itu menunjukkan senyuman di wajahnya sembari mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru sekolah. Sekolah ini sangat besar, jauh berbeda dengan sekolahnya yang dulu.Menurut informasi dari Gisel, sekolah ini terdiri dari 4 jurusan, yaitu jurusan Penyiaran, jurusan Akuntansi, jurusan TKJ, dan jurusan Marketing. Sebenarnya yang bisa masuk di sekolah ini sangat terbatas. Oleh karena itu, Clara harus dites hari ini dan besok. Jadi, Clara meminta Gisel untuk menemaninya.
Gadis itu terlihat sangat cantik dengan seragam khas SMK Pegasus Jakarta, yaitu kemeja putih disalut dengan almamater berwarna krem lengkap dengan rok berlipit berwarna hitam. Pada almamater berwarna krem itu terdapat logo SMK Pegasus Jakarta di sebelah kiri, sedangkan di sebelah kanannya terdapat name tag bertuliskan 'Clara Priscilla'.
"Udah siap untuk tes hari ini?" tanya Gisel sambil melipat kedua tangan di depan dada.
"Siap!" Clara menunjukkan sikap hormat.
"Emang lo belajar semalam?"
"Belajar, dong."
"Masa?" Gisel menunjukkan raut wajah tidak percaya. "Perasaan semalam lo sibuk senyum-senyum gak jelas sambil nge-chat?"
Clara cengengesan. "Ketahuan boong, deh."
"Maaf, kamu yang namanya Clara?" Suara itu memotong ucapan Clara.
"Sebentar! Gue lagi ...." Clara tidak dapat melanjutkan kata-katanya saat melihat sosok seperti malaikat yang berdiri tepat di depannya saat ini.
"A-aku ... mak-maksudnya--"
"Nama saya Rangga. Saya masih menjabat sebagai ketua OSIS di sini." Cowok yang bernama Rangga itu mengulurkan tangannya.
Dengan tangan yang dingin dan sedikit gemetar, Clara menyambut uluran tangan itu. "Clara--"
"Udah tahu, kok."
"Loh, Kakak tahu dari mana?"
Rangga menurunkan tangannya, lalu menunjuk ke arah name tag Clara sambil tersenyum.
Sedangkan Gisel, ia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah bodoh sahabatnya itu.
"Kakak gak prakerin?" tanya Clara untuk mengalihkan pembicaraan. Kalau boleh jujur, Clara sangat malu karena bersikap seperti tadi kepada ketua OSIS.
"Izin seminggu ini buat ngurus MOS. Lagian, besok udah penarikan, kok. Jadi, Senin depan semua udah masuk sekolah lagi," jawab Rangga, masih dengan senyuman manisnya. Siapapun yang melihat senyuman itu, pasti mereka akan salah tingkah. Begitu juga dengan Clara. Senyuman itu mampu membuatnya terpesona.
"Jadi, gimana? Udah siap buat tes hari ini?" Pertanyaan itu berhasil membuyarkan lamunan Clara.
"Eh, i-iya, siap, kok!"
Gisel yang kesal dengan sikap Clara langsung melayangkan tangannya untuk memukul pundak Clara, sehingga membuat Clara terlonjak kaget.
"Apaan, sih, pukul-pukul? Semangatin, kek, kembarannya buat dites, malah pukul-pukul aja!" Clara mengusap pundaknya yang terasa perih karena pukulan maut dari Gisel.
"Oh, kalian kembar?" tanya Rangga. "Pantas aja muka kalian hampir mirip."
"Eh, gak--"
"Ayo, Kak. Aku udah siap!" seru Clara, memotong ucapan Gisel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara's Mission
Teen Fiction[SELESAI] Clara Priscilla harus melakukan apa pun untuk menjalankan misinya agar bisa bertemu dengan Boy-cowok yang ia kenal dari aplikasi pencarian jodoh. Namun, harapannya tidak semudah yang ia bayangkan. Nyatanya, ia harus mencari orang yang bern...