Ketika mobil yang Jungwoo kendarai berhenti ditempat parkiran sekolah, Jaemin dan Jisung terlebih dahulu keluar dari mobil dan berjalan menuju mading dekat dengan koridor utama. Sedangkan Jungwoo masih diam dimobil entah melakukan apa kedua saudaranya tidak peduli.
"Masuk kelas apa?" Tanya Jaemin memulai pembicaraan
Jisung ragu "IPA mungkin.. "
"XII IPA 1. "
"Aku ga nanya Jungwoo hyung yaa" Jaemin kesal bingung juga sebenernya, perasaan masih dimobil kenapa udah disini aja?
"X IPA 2 Hyung" Tunjuk Jisung disalah satu papan nama yang terdapat namanya,
Jungwoo melihat arloji nya sekilas. "Masih lama, sempat lah untuk kekantin. Yuk Jisung sekalian tour dadakan" yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Jisung.
"Aku? Ga diajak? HEH! cogan ditinggal!?" Jaemin segera berlari menyusul
"Siapa suruh membaca daftar kelas lain, ketimbang nyari kelasnya sendiri?"
.
Sepi.
Jeno tidak suka ini, tidak suka dengan situasi seperti ini. Malaikatnya pergi entah apa yang sedang dilakukannya, Jeno tidak tahu yang Jeno mengerti Doyoungnya sedang berbicara entah pada siapa dengan mainan ditangannya.Jeno juga tidak suka itu. Setiap keluarga nya sudah memegang benda itu pasti Jeno diabaikan seolah Jeno itu tidak ada.
Jeno tidak mengerti kenapa dia dan kembarannya itu beda harus nya mereka itu sama, Jeno tidak pernah merasakan apa yang Jaemin rasakan.
Jeno tidak tau rasanya main keluar rumah hingga matahari menghilang, Jeno tidak rasanya memakai baju yang sama dengan Jungwoo hyungnya, Jeno juga tidak tau untuk apa Jaeminnya membaca buku hingga tidak makan malam bersama, Jeno tidak tau bahwa Jaemin mempunyai banyak teman yang memakai baju yang sama dengannya.Jeno ingin melakukan banyak hal dengan Jaemin tapi Jeno tidak bisa, ada ketakutan sendiri yang membuat Jeno ragu dengan kembarannya, padahal jeno ing--
"Jenjen, ayo kita masak-masak dengan Jae hyung," Doyoung mendekat membawa jaket Jeno.
"Jenjen disini saja" Tolaknya, membuat Doyoung bingung. Ada apa dengannya?
"Kenapa? Memangnya Jenjen tidak suka lagi masak-masak dengan Jae hyung?" Bujuk Doyoung tidak menyerah. Doyoung harus pergi, dosennya meminta dia untuk datang menghadap membahas skripsi nya.
"Jenjen tidak mau, Jenjen..."
"Jenjen kenapa?" Doyoung tau ada yang disembunyikan dari Jeno tapi sungguh Doyoung tidak sempat untuk berpikir waktu nya terbatas.
✉️Jaehyun
Aku harus pergi. Dosenku meminta ku datang. Jeno tak ingin pergi ketempat muKenapa? tumben sekali. Hyung aku tak bisa pulang, disini aku sedang meating.
"Sial.." Runtuk Doyoung pelan
"Doyoungie jenjen ingin pergi ya? pergi saja" Jawab Jeno pelan mata menghadap lantai melihat kaki nya yang bergerak resah.
"Tapi hyung tidak bisa tinggal Jeno"
"Kenapa tidak bisa? semua pergi ninggalin Jeno sendiri," Doyoung tidak tahan untuk merengguh punggung rapuh itu,
"Jenjen sudah biasa ditinggalin, Jenjen sendiri juga udah berani" Suaranya bergetar
Doyoung hanya mampu merengguh nya erat dia bingung harus berkata apa lagi, sungguh dia lebih memilih bersama Jeno dibanding skripsi sialan itu.
"Tidak bisa, nanti Jeno nya hyung kesepian"
"Tidak... Jenjen disini tidak sendiri"
"Nanti kalo hyung pergi, Jenjen jadi sendiri,"
"Kalo Doyoungie Jenjen hyung pergi kan--
ada sepinya disini sama Jenjen.."
KAMU SEDANG MEMBACA
J
FanfictionHis smile is my favorite part and I lost it. Bott!Jeno Start:141119