Jeno masih diam ditempatnya tidak bergerak atau bergeser barang 1 cm pun. Tetap pada posisi itu kurang lebih 1 jam lamanya.
Ada yang sedang mengusik hati kecilnya. Jeno merasa cemas dan gelisah, ada satu titik kecil yang entah mengapa bisa membesar sangat besar dan Jeno tidak tau kenapa itu bisa terjadi.
"Jenjen.."
suara itu seolah menginstrupsinya untuk mengakhiri kegiatan yang sedang Jeno lakukan.
Doyoung mendekat memasang wajah khawatir, "Sedang apa? Hyung mencari Jenjen dari tadi"
Doyoung berdiri tepat dihadapan Jeno merendahkan tubuhnya agar bisa melihat mata cantik itu.
Tapi pemilik mata cantik itu hanya diam memandang Doyoung yang sudah duduk tepat disampingnya.
Pemilik mata cantik itu bisa merasakan tangannya sedang diusak-usak namun dia tetap diam.
"Jenjen kenapa ditaman sendirian? kenapa tidak pakai jaket juga," Doyoung menyampirkan jubah tidur nya disisi pundak Jeno, "Lihat! Jeno tidak pakai sendal jugaㅡ Duuuh Jenjen dingin banget kamu.."
Jeno tersenyum tipis melihat Doyoung sibuk mengusap pipi tangan dan punggung nya bergantian sambil berguman kecil. Jeno senang ada yang memerhatikan nya, memberikan kasih sayang dan tidak sengaja untuk mengabaikan dan melupakan dirinya.
Tangan Jeno mengadah keatas jari-jari nya bergetar kecil karena dingin yang sudah menemani 1 jam lebih, kepalanya menghadap langit kini bibir tipis melengkung indah dan matanya pun tak mau kalah juga.
"Jenjen.. eomma jeogiye (disana)"
Doyoung tersenyum, "Jenjen neun eomma bogosipda? (Jenjen rindu ibu?)"
"Heung! sipda.. " Surainya bergerak mengikuti anggukan dari pemiliknya dan mengundang tangan Doyoung untuk mengusap surai lembut itu.
"Appa?" Tanya Doyoung lagi
"appado.. (ayah juga)"
Doyoung membawa tubuh kecil itu dalam rengkuhannya. Doyoung mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Jeno dengan kenangan yang sangat sedikit dengan orangtuanya.
"Doyoungie Jenjen hyung tidur-tidur Jenjen lagi?" kepalanya menyembul diantara rengkuhannya.
Doyoung tertawa mendengar itu.
Doyoung memang sudah seminggu ini menginap dirumah kekasihnya itu, karena Doyoung ingin memastikan sesuatu sebelum dirinya pergi.
"Tentu saja! Ayo tidur-tidur, Jenjen sudah mengantuk kan???" Ledek Doyoung melihat mata Jeno menyayup.
"Eheee"
Terus tersenyum kau tak akan pernah tau seberapa mahalnya senyum itu.
TBC
ㅡ
MAKASIH JUGA 500 NYAA♥

KAMU SEDANG MEMBACA
J
FanfictionHis smile is my favorite part and I lost it. Bott!Jeno Start:141119