VOTE SEBELUM MEMBACA TIDAKLAH SULIT:)
Percayalah sejak sore itu, Alim tidak lagi terlihat di taman. Baik pagi ataupun sore Bela ke sana sama ssekalitidak ada tanda tanda Alim di tempat itu“kemana dia ?” ucap Bela saat tiba di taman degan Tiwi dan Mona
“Dia siapa, Bel ?” Tanya Tiwi
“Teman saya”
“Emang gak janjian ?” kini Mona yang bertaya
“Tidak, tapi biasanya dia selalu di taman ini setiap harinya”
“Mungkin lagi sibuk kali” jawab mona
“Atau banyak urusan” sambung Tiwi
Bela hanya menggangguk. Namun dalam hati dia juga menjawab
atau mungkin karna dia tidak memilih untu berteman dengan saya. Apakah ada kata kata saya yang kemarin menyakiti hatinya?
--00--
Bela mencoba untuk mengiriminya pesan lagi melalui email seperti sebelum mereka bertemu. Bela juga meminta maaf jika memang perkataannya menyinggung perasaan Alim
belaalaika_18
Asaalamualaikum wr. Wb
Alim saya minta maaf jika waktu itu ada perkataan saya yang menyakiti perasaanmu atau membuatmu tersinggung. Percayalah saya hanya ingin menjadikanmu lebih baik. Namun saya juga menghargai pilihanmu sungguh. Sekali lagi saya minta maaf sebesar besarnya.
Wassalamualaikum wr. wbMasih tidak ada kabar tentang Alim. Ini sudah minggu ke 4 Bela tidak melihat Alim berkeliaran di taman yang biasanya selalu menjadi rumah pribadinya. Suratpun tak ada di bangku taman yang Bela tempati. Yang biasanya surat selalu stand by meski tanpa tuan. Bahkan email yang Bela kirimkan waktu itu tak ada balasan apapun di kolom pesannya
“Dia menyuruh saya jangan pergi, namun dia malah tidak ada kabar” keluh Bela pelan
Selama 4 minggu Bela hanya duduk di bangku taman itu seorang diri. Tanpa Alim atau tanpa surat misterius yang biasanya selalu ditunggu tunggu setiap kalimat singkatnya. Sesekali Bela juga mencek emailnya barang kali ada pesan masuk dari Alim. Namun tidak ada. Benar benar tidak ada tanda tanda kehidupan Alim selama 4 minggu terakhi ini.
Bela mencoba tenang. Sebisa mungkin ia mengatur napasnya dan mencoba tidak memikirkan Alim lagi. Dikeluarkannnya Al quran kecil yang selalu ia bawa kemanapun, perlahan ia membacanya. Ditengah tengah yang saat ini sedang ia coba hilangkan, terdengar suara yang memanggilnya dari arah blakang. Sepertinya itu bersumber dari orang yang duduk di bangku belakangnya. Bela langsung menyudahi bacanya saat menyadari sumber suara itu milik siapa
“Bela” panggil suara itu yang membuat Bela menoleh padanya
“Alim ? assaamualaikum.. kemana saja kau ?” tanyanya. Wajahnya berbinar saat tahu jika Alim masih mau menemuinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutemani Hijrahmu [ SUDAH TERBIT ]
Espiritual[FOLOW SEBELUM MEMBACA] SUDAH TERBIT Dapat di beli di Guepedia_penerbitan Tokopedia Bukalapak "Setiap penyakit ada obatnya, jika obat itu sesuai dengan penyakitnya, akan sembuh dengan izin Allah Azza wajalla,"(HR.Muslim¬,no:2204) Kehidupan Bela Alai...