[FOLOW SEBELUM MEMBACA]
SUDAH TERBIT
Dapat di beli di
Guepedia_penerbitan
Tokopedia
Bukalapak
"Setiap penyakit ada obatnya, jika obat itu sesuai dengan penyakitnya, akan sembuh dengan izin Allah Azza wajalla,"(HR.Muslim¬,no:2204)
Kehidupan Bela Alai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah dua hari Bela libur kuliah, masih ada 27 hari lagi sebelum ia masuk setelah liburan smester. Liburannya benar benar sepi, terlebih karena ia menghabiskan waktu liburannya di rumah dengan orang tua yang hanya bisa menemaninya di pagi dan malam saja itupun sebentar. Alim Pun kini sudah tak bisa ia kunjungi. Jadi aktivitasnya jika tak mengaji, ya Videocall dengan Alim dan Diva di kota sebrang sana.
Hingga ahirnya Alim berencana mengajaknya pergi liburan keluarga pertamanya. Bela bersikukuh untuk tidak ikut karna ini adalah liburan keluarga pertama Alim, ia hanya tidak ingin mengganggu kebersamaan keluarganya yang sudah kembali berkumpul dan harmonis seperti yang Alim harapkan selalu.
Karna Bela sudah menolak ajakan Alim dan Diva setiap kali diajak. Oma memilih caranya sendiri untuk mengajak Bela. Sebelum pergi berangkat oma mengunjungi rumah Bela dan langsung mengajak Bela begitu saja. Bela masih menolak dengan alasan tidak ijin pada orang tuanya.
Ternyata itu juga sudah dipikirkan oleh oma, mereka langsung pergi ke kantor orang tua Bela dan meminta ijinnya mereka mengiyakan begitu saja jadi tidak ada alasan lagi untuk Bela menolak ajakan berlibur Alim dan keluarga Hari itu juga Bela ikut berlibur ke kanada bersama Alim dan keluarga tanpa persiapan apapun kecuali pasport yang sudah di siapkan jauh jauh hari oleh oma. Ini kali pertama Bela pergi ke luar negri tanpa orang tuanya.
Beruntung di sana ia sudah tidak harus menyiapkan apapun karena rumah dan apapun sudah ada di sana.
Tidak memakan waktu lama untuk berpindah Negara karena keadaan awan juga mendukung pada hari itu. Dari bandara, sudah ada 2 orang sopir yang menjemput Bela dan rombongannya. Namun piknik tidak dilakukan saat itu karena mereka masih harus memulihkan tenaga akibat semalaman tidur di pesawat.
Jadi satu hari ini mereka hanya bermalas-malasan di rumah mewah oma yang semua fasilitas sudah tersedia. Baru pada esoknya mereka pergi ke tempat liburan keluarga yang cukup terkenal di Canada yaitu Butchart garden. Kenapa dipilih itu untuk wisata, karna jaraknya yang lumayan tidak jauh dari rumah dan oma juga adalah penikmat berbagai jenis bunga. Sampainya di sana oma menyuruh Alim dan Bela untuk berfoto di bawah tulisan Butchart garden. Terlihat Bela sangan anggun dan cantik dengan gamis pink yang senada dengan hijab yang dikenakannya. Berbeda dengan Alim yang terlihat tegang karna oma memintanya lebih dekat dengan Bela saat di foto.
Beruntung mereka datang di bulan yang tepat jadi dapat melihat beragam jenis bunga yang konon lebih dari sejuta jenisnya itu. Tak ayal karna kebun Bunga ini adalah yang paling indah se Amerika. Terbukti saat mereka baru sampai juga banyak rombongan turis yang mencari lahan parkir yang kosong untuk berkunjung di taman ini.
Begitu masuk kami langsung disambut dengan berbagai jenis bunga aneka warna disepanjang kiri kanan jalan. Semakin masuk ke dalam taman perasaan Bela semakin dibuat takjub dan berbunga bunga layaknya taman disana. Setelah menempuh jalan setapak yang terhias dengan aneka jenis, bentuk dan warna bunga mereka tiba di daerah yang rindang tertutup pepohonan. Tempat itu keadaannya agak cekung dengan memberikan pemandangan yang luar biasa bagai di negri dongeng.
“Seperti di syurga” ucap Bela pelan yang ternyata di dengar oleh Alim
“Memang di surga, buktinya ada bidadari di sampingku”
“Alim… cukup memanggilku bidadari, malu terdengar keluargamu” balas Bela menundukkan wajahnya yang mulai merona seperti bunga mawar disana.
--00--
Hari berikutnya mereka berencana pergi ke pantai dan akan menginap sampai malam di sana karena akan diadakan pesta BBQ dengan daging sapi yang sudah disiapkan langsung dari sapi terbaik. Sedari pagi mereka sudah mempersiapkan apa apa saja yang akan di bawa untuk camping semalaman. Tenda dan juga semua bumbu dan makanan yang akan dibuat pesta semalam suntuk nanti.
Siangnya mereka langsung berangkat dengan mini bus milik perusahaan yang oma pinjam. Perjalanan memakan waktu tiga jam untuk sampai di pantai yang dituju dan seketika sampai, barang barang yang mereka bawa satu persatu dikeluarkan dari mobil. Papa dan Alim yang membuat tenda, mama yang sibuk menyiapkan semua makanan yang dibawa berdua dengan Bela, oma yang menata semuanya, dan opa yang sibuk diminta Diva untuk memotretnya di berbagai sudut pantai.
Sengaja memang tidak menyewa apartemen atau hotel untuk semalam ini. karena oma pikir tenda akan menyatukan keluarga yang sempat terpecah itu. Dan benar adanya, Alim terlihat lebih akrab dengan papa saat berusaha mendirikan tenda yang sesekali rubuh karena tiupan angin yang lumayan kencang sore itu.
Menjelang jam 5 angin bertiup sangat kencang kembali menerpa mereka hingga salah satu tenda yang sudah berdiri kokoh sedari tadi jatuh. Semua tertawa begitu melihat ekspresi wajah Alim dan papanya berubah kesal karena sudah susah payah membangun tenda sedari tadi. Alim dan papa bangkit dari duduk santainya dan mencoba membenahi kembali tendanya.
Namun angin masih berhembus dengan kencangnya. Saking kencangnya membuat Bela kelilipan dan terpaksa harus mengucek matanya yang gatal akibat debu kecil yang masuk ke matanya itu.
Rasa gatal akibat debu tak kunjung hilang. Tawa Bela yang sedari tadi asyik karena menyaksikan Alim dan papanya kewalahan karena sebuah tenda terhenti. Ia malah menjerit dan semakin menjerit kencang, hal itu membuat semuanya berhenti melakukan aktifitasnya dan hanya terfokus pada Bela.