Tinju 38.

560 43 1
                                    

Hari ini Lucy kembali masuk sekolah, untuk terkahir kalinya Alvi menjemputnya, sesuai permintaan dia kemarin.

"Hai" sapa Lucy tersenyum.

"Hai bee" seperti biasa Alvi mengacak-acak rambut Lucy.

Hanna keluar dan membantu Lucy untuk naik ke motor Alvi.

"Hati-hati ya! Bunda titip Lucy sama kamu ya, Vi" ujar bunda.

Alvi pun melajukan motornya dengan pelan dan berusaha membuat Lucy nyaman.

Lucy memegang erat tongkat jalan yang ia bawa, berharap tak jatuh di perjalanan.

"Ci" panggil Alvi.

"Ya?" Lucy mendengkatkan wajahnya dari sampibg.

"Makasih udah mau nerima permintaan gue" ujar Alvi.

"Kita kan masih teman" ujar Lucy yang membuat Alvi tak bisa berbicara lagi.

Setelah lamanya perjalanan, akhir mereka sampai di sekolah, Alvi turun terlebih dahulu dab membantu Lucy turun.

"Pelan-pelan" ujar Alvi perhatian.

"Aduh, aw-aw" Lucy merangkul Alvi terlebih dahulu dan setelah posisinya benar ia langsung menjauh dari Alvi.

"Makasih ya" Lucy berjalan terlebih dahulu.

Sesampainya di kelas, teman-temannya meyambut dengan meriah atas masuknya Lucy hari ini.

"Kalian kenapa deh? Lebay, haha" ujar Lucy sambil tertawa.

"Kangen Lucy" teriak salah satu teman cowok di kelasnya.

"Haha, kalian bikin gue terharu" Lucy berpura-pura mengelap air matanya.

"Ututu sayang akohh" peluk Erika.

"Iyuhhhh" Lucy tertawa melihat tingkah temannya itu.

Bel masuk pun berbunyi, pelajaran berjalan seperti biasanya. Wajah-wajah ngantuk yang mendengarkan pelajaran sejarah mulai terlihat.

"Bu, izin toilet ya" ujar Lucy.

"Biar saya temenin bu" ujar Erika.

"Ya, silakan" jawabnya.

Lucy dan Erika pergi ke toilet untuk menghilangkan rasa ngantuk yang menyerang mereka berdua.

"Loh, ketemu lagi kita" ujar seseorang saat Lucy dan Erika masuk kedalam toilet.

Dengan cepat Lucy masuk kedalam toilet, dan Erika menunggunya di depan pintu.

"Ck, heran gue mau aja di perbudak" ujar Aura.

"Anggap aja angin lewat" Lucy keluar dari toilet.

"Sayang yah, lo sekarang gak bisa apa-apa" Aura meledek Lucy.

"Ayo Ka, gak usah ngeladenin setan kayak dia" Lucy berjalan keluar.

Mereka berdua kembali ke kelas dan tepat saat di depan kelas Alvi, kaki Lucy tiba-tiba tersandung dan sangat amat kebetulan.

"Hampir aja"  Alvi menangkap Lucy yang hampir saja jatuh telungkup.

Lucy langsung membenarkan posisinya,
"Makasih" ujarnya langsung pergi.

**

Hari ini jadwal eskul basket, Lucy hanya memperhatikan adik kelasnya dari pinggir lapangan.

"Hai" sapa seseorang yang baru saja duduk di sampingnya.

"Loh, Delon?" Kejut Lucy karna sudah lama gak melihat Delon.

"Kemana aja deh? Jarang ngeliat lo" lanjut Lucy.

"Haha, kangen ya lo" ledek Delon.

"Ih PD gila lo" jawab Lucy.

"Kaki kenapa tuh?" Tanya Delon.

"Panjang kalo di ceritain" ujar Lucy.

Lucy melihat Alvi yang baru saja datang ke lapangan, "Hmmm, gue duluan ya, El" ujar Lucy berjalan dengan tongkatnya.

"Lucy! Gue anter" ujar Delon mengejar.

Alvi yang mendengar itu langsung menghampiri Lucy, "Sorry, dia pulang sama gue" ujar Alvi.

Entah kenapa Lucy sulit sekali untuk menolak ucapan Alvi barusan.

"Lo tunggu disini aja, gue ambil motor dulu" ujar Alvi.

Beberapa menit kemudian Alvi kembali bersama motornya.

"Ayo" Alvi tersenyum.

Rasanya sangat menyakitkan untuk Lucy mendapatkan senyum itu kembali.

Lucy terdiam tak bergerak, "Lucy?" Alvi melambaikan tangannya di depan wajah Lucy.

Mata Lucy memerah, "ah iya, maaf"

Alvi membantu Lucy untuk naik ke motornya.

"Pegangan" ujar Alvi.

Setelah setengah jalan, Alvi baru membuka mulutnya, "Ci, lo masih di belakang kan?" Tanya Alvi.

"Iya" jawab Lucy singkat.

"Aneh ya, Ci" ujar Alvi.

"Kenapa?" Tanya Lucy.

Tak kerasa mereka sudah sampai di rumah Lucy, Alvi membantu Lucy turun dari motornya.

"Jangan lupa makan ya" Alvi mengacak-acak rambut Lucy.

"Kenapa?" Tanya Lucy.

"Gue perhatiin lo kurusan deh" Alvi mencubit pipi Lucy dan kembali ke motornya.

"Maaf gue suka lupa kalo kita udah bukan pasangan lagi" Alvi tersenyum.

"Gue jahat ya?" Lucy menundukan kepalanya.

"Lo orang terbaik yang pernah gue temui" jawab Alvi.

"Gak, please jangan kasih gue senyuman itu" ujar Lucy.

"Lo berhak bahagia Pi, jangan siksa diri lo buat nunjukin kalo lo beneran bahagia" lanjut Lucy masih menunduk.

"Selama masih bisa liat lo gue bahagia kok" jawabnya kini tidak dengan senyuman.

"Maaf Alvi" Lucy memeluk Alvi.

"Maafin gue juga" Alvi memeluk kembali Lucy.

"Gue harap setelah ini kita bisa berteman" lanjut Alvi.

Untuk beberapa menit Lucy menikmati pelukan yang diberikan oleh Alvi.

"Ayo kita berteman" ujar Lucy.











.
.
.
.
TBC!!!!!!!

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT AND SUBGREB💙

LOVE THOR🔨

Tomboy GIRL 2 [BAB Lanjutan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang