Tinju 48.

572 46 8
                                    

Kereta sudah tiba di stasiun Jakarta, seluruh penumpang turun dari gerbongnya masing-masing.

"Lo udah telpon abang lo?" Tanya Erika.

"Udah, lagi di jalan" jawab Lucy.

"Lo sendiri gimana? Ini udah malem loh" tanya Lucy balik.

"Gue bareng Dimas sama Kénal, lo tenang aja" ujarnya.

"Heh, lo berdua. Gue nitip Erika, awas loh sampe kenapa-kenapa" Lucy mengancam keduanya.

"Siap bos!" Jawab keduanya sambil hormat.

Terlihat dari jauh Alarik menghampiri mereka.

"Hmm bagus ya, pulang malem-malem!" Alarik langsung menjewer Lucy.

"Aww, sakit!" Lucy menabok pipi Alarik.

"Ya udah, karna bang Al sudah sampai. So, kita pamit ya"

Mereka salam bergantian dan pergi.

"Bawain bang" Lucy melempar tasnya kepada Alarik.

"Gini nih gak tau diri" sindir Alarik sedangkan Lucy sudah lama meninggalkannya ke mobil duluan.

Alarik membawa mobilnya dengan santai sambil menikmati sepinya malam hari ini.

"Gimana acaranya?" Tanya Alarik.

"Gak tau" ujar Lucy malas.

"Loh, jangan-jangan lo bohong ya?" Tuduh Alarik.

"Enak aja! Gue beneran dateng ke reoni"

"Terus?" Tanya Alarik penasaran.

"Ada masalah?" Tanyanya lagi.

Alarik menepikan mobilnya di depan tukang nasi goreng langganannya.

"Jangan geer, bunda nitip tadi" ujar Alarik.

Alarik keluar untuk memesan, "lo mau gak?" Tanyanya.

"Yaelah bang gak usah di tanya" dengan wajah gembira.

Setelah memesan Alarik kembali kedalam mobil.

"Jadi gimana?" Tanya Alarik lagi.

"Gak berjalan dengan baik" jawab Lucy.

"Why?" Tanya Alarik lagi dan lagi.

"Alvi ya?" Ujar Alarik dengan ragu.

"Hmmm, gue gak mau ngomongin dia lagi" jawab Lucy.

"Kayaknya masalah lo sama dia gak kelar-kelar, dek" Alarik menghembuskan nafas panjang.

Lucy menyenderkan kepalanya dibahu Alarik, "gue gak tau inti dari masalah ini apa, gue juga gak tau siapa yang harus di salahin, gue juga gak tau kenapa ini bisa terjadi" ujar Lucy dengan nada sendu.

Alarik mengusap-usah kepala Lucy, "saran abang nih ya, kamu bicarain baik-baik sama Alvi, jelasin apa masalah kalian masing-masing, kasih kesempatan buat dia ngejelasin semuanya, dalam sebuah hubungan itu gak ada yang namanya jalan tol" ujar Alarik.

"Abang sama Panny juga begitu, kadang semuanya gak sesuai sama apa yang kita harapin, tapi sebagai pasangan kita harus bisa saling mengerti" lanjutnya.

"Mungkin emang ada alasan yang belum bisa dijelasin sama dia ke kamu, entah karna waktunya belum tepat atau ada masalah lain yang belum selesai" Alarik menasihati Lucy.

"Bener kata orang ya bang, kalau udah kenal cinta semua orang bisa mendadak jadi bijak" ledek Lucy.

"Tuh kan, gue nasihatin lu malah ngeledek, adek kurang aja emang lo!" Alarik mencubit hidung Lucy.

Tomboy GIRL 2 [BAB Lanjutan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang