Keesokoan paginya...
Lucy berniat ingin jalan-jalan pagi, karna biasanya ia menaiki sepedah kali ini berjalan.
"Huaaa, sejuknya kota Bandung saat pagi" Lucy merenggangkan tubuhnya.
Sepanjang jalan Lucy tersenyum sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.
Di ujung jalan ia melihat nenek-nenek yang ingin menyebrang, Lucy langsung menghampiri nenek itu.
"Mari nek saya bantu"
Dengan berpegangan tangan dan membawakan barang nenek itu, Lucy menuntunnya menyebrangi jalan.
"Terimakasih" ujarnya.
"Iya nek, hati-hati ya"
Lucy menyebrang kembali.
Sesekali ia berlari kecil, sampai tanpa sadar ia sudah jalan terlalu jauh.
Ia duduk di bangku taman, melihat anak-anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran.
Lucy tiba-tiba berlari saat melihat anak kecil yang tanpa lari ke tengah jalan tanpa melihat kiri-kanan.
"HEY MINGGIR!"
Anak kecil itu mendengar teriakan Lucy dan malah tertawa.
Dengan cepat Lucy menarik anak laki-laki itu kedalam pelukannya dan terbanting di atas aspal.
"Shit! Kamu gak apa-apa dek?" Tanya Lucy.
"Aduh mba, saya minta maaf. Jalannya berbelok jadi gak keliatan ada orang" ujar pengemudi motor tersebut.
Lucy menahan kakinya yang sepertinya terkilir.
"Iya gak apa-apa pak, yang penting anak ini selamat"
Beberapa menit kemudian ibu dari anak laki-laki itu datang.
"Aduh kamu gak apa-apa sayang?" Tanya ibu itu kepada anaknya.
"Kamu apain anak saya!" Omelnya kepada Lucy.
"Maaf bu, anak ibu hampir celaka karna gak di awasi sama orang tuanya" ujar Lucy mencoba berdiri.
"Gak sopan kamu ya!" Teriaknya dan pergi begitu saja.
"Maaf mba, kayaknya kaki mba terkilir, saya anterin ke klinik ya"
Alhasil Lucy kini berada di sebuah klinik yang ada di perempatan jalan.
"Saya udah tanggung semuanya mba, maaf ya mba kayaknya saya gak bisa nemenin mba, ada urusan soalnya" ujarnya dengan lembut.
Sangat berbeda dengan ibu-ibu tadi, "iya pak, saya bisa sendiri kok. Terimakasih ya" ujar Lucy.
Akhirnya pengemudi motor itu pergi setelah melakukan tanggung jawabnya.
Beberapa menit kemudian giliran Lucy untuk masuk kedalam ruangan.
"Sebelumnya udah pernah patah tulang?" Tanya Dokternya sambil memegang-megang kaki Lucy.
"Pernah dok tapi cuma retak" jawab Lucy.
"Untungnya kali ini kaki kamu gak sampai patah" ujar dokternya.
"Saya udah sering dibilangin kayak gitu dok, hehe" canda Lucy.
"Untuk pencegahan pembengkakan kaki kamu akan saya perban ya"
Setelah hampir setengah jam di dalam ruangan, Lucy keluar dengan kaki yang sudah di perban.
Lumayan sulit untuk berjalan, apalagi tanpa tongkat bantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy GIRL 2 [BAB Lanjutan]
Teen Fiction"Sampe lo maju selangkah lagi, gak segan-segan gue matahin tulang lo!" Lucy mengepal tanggannya dan melotot ke arah Alvi. "Lo pikir gue takut? Dan lo orang pertama yang melotot ke arah gue" Alvi berbisik dan berbalik langsung meninggalkan Lucy. "AWA...