Lucy dan Alvi tidak pernah lagi saling sapa, sampai akhirnya hari ujian kelulusan telah tiba.
"Lucy lo ruang berapa?" Tanya Erika.
"Oh iya, gue belum liat di mading rame banget" ujar Lucy.
Lucy melihat Alvi yang sedang menyerobot kerumunan orang di depan mading.
Minggir woi, gue pengen liat juga.
Mendengar itu tiba-tiba membuat Lucy tersenyum dan sekilas terbayang dahulu kala.
"Ci, Uciiiii" panggil Erika menyadarkan Lucy.
"Eh iya, kenapa?" Sadar Lucy.
"Gue di ruang 4, duluan ya pengen ke toilet dulu, bhayyyy" Erika meninggalkan Lucy.
"Ka, Ka, yaelah gue bijimana ini" Lucy berjalan mendekati kerumunan baru saja ingin menyerobot Alvi keluar dari kerumunan itu.
Ia mendekati Lucy dan berbisik, "lo ruang 6" ujar Alvi yang langsung pergi.
Mata Lucy membulat, ia sangat terkejut setelah apa yang terjadi.
"Makasih" gumam Lucy.
Lucy langsung berjalan menuju ruang 6, Erika sudah duluan ke ruang ujiannya, sesampainnya di ruang ujian Lucy mencari tempat duduknya dan ternyata ada Alvi.
Ada dua kursi yang kosong, satu di depan Alvi satu lagi di pojok depan. Lucy langsung duduk di pojok depan karna ia tak mau duduk di dekat Alvi.
Tiba-tiba seseorang datang, "Lucy, sorry itu meja gue, nama gue ada disitu" ujarnya.
"Eh iya, maaf gak liat" Lucy bangun dari duduknya dan dengan amat terpaksa ia duduk di depan Alvi.
Dengan ragu Lucy duduk di kursinya,
"Hmm makasih ya buat infonya tadi" ujar Lucy dengan ragu menoleh ke belekang."Chik, gue minjem pulpen lo ya" ujarnya menghiraukan Lucy.
Dengan cepat Lucy membenarkan posisinya,
"Sialan gue dikacangin" gumam Lucy.Beberapa menit kemudian ujian pun dimulai, satu jam pertama untuk pelajaran bahasa indonesia, dan jam kedua untuk kewarganegaraan tanpa jeda istirahat.
"Psttt, sepuluh apaan?" Tanya Alvi ke teman sebelahnya dengan berbisik.
"Gak tau" jawabnya.
"Sepuluh apaan dahhh" gumam Alvi kesal.
Lucy yang mendengar gumaman Alvi tersenyum sendiri karna lucu.
Tiba-tiba ia mencolek Lucy, dan dengan reflek Lucy menoleh dan memasang wajah seperti bertanya 'kenapa?'.
"Eh salah sorry gak jadi" Lucy melihat wajah Alvi yang seperti ingin tersenyum tapi di paksa untuk memasang wajah dingin.
Dengan cepat Lucy memutar kepalanya lagi ke depan, ingin rasanya ia menolak kontak dengan Alvi tapi susah.
***
Jam pulang sudah berbunyi, Lucy merapihkan barangnya dari atas meja, dan saat ingin berdiri ia berpapasan dengan Alvi.
Tubuh tinggi Alvi berada tepat di depan wajah Lucy.
"Sorry" ujar Lucy langsung pergi.
"Ck" Alvi terkekeh melihat tingkah Lucy.
"ALVIIIIII" panggil wanita yang menunggu di depan kelas.
Belum jauh dari ruang ujian, lagi-lagi Lucy tersadar kalau Alvi sudah memiliki seorang yang membuatnya harus menjaga hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy GIRL 2 [BAB Lanjutan]
Teen Fiction"Sampe lo maju selangkah lagi, gak segan-segan gue matahin tulang lo!" Lucy mengepal tanggannya dan melotot ke arah Alvi. "Lo pikir gue takut? Dan lo orang pertama yang melotot ke arah gue" Alvi berbisik dan berbalik langsung meninggalkan Lucy. "AWA...