18th November - Janji

482 68 1
                                    

=== 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 ===
Tema : Membuat sebuah karya diawali dengan "lantai terasa seperti..."
•••

Lantai terasa seperti sangat jauh untuk kupijak, dan langit rasanya runtuh menghimpitku ketika kamu menagih janji itu. Lidahku kelu. Otakku membeku. Apa maaf akan cukup?

"Kamu janji mau datang lagi." Suara kamu begitu lemah dan sarat kecewa.

"Enggak mungkin, Ghafar."

"Kenapa?"

"Hanya ada rasa sakit di sana. Aku enggak sanggup mengulang semuanya lagi."

"Aku?" tanyamu menggantung. Namun, aku menyadari maksudmu.

"Bukan begitu. New York adalah mimpiku bersama dia. Rasanya setiap sudut kota itu hanya akan mengingatkanku pada dia, dan itu sakit rasanya."

"Sudah satu tahun berlalu, Nirmana. Bahkan, dia sudah menikah dan bahagia."

Aku menutup mataku, meresapi rasa sakit yang menusuk hati ketika kamu jabarkan fakta itu. Tanganku yang bebas mengepal erat celana kain yang kugunakan. Aku teringat akan kenyataan bahwa tiga bulan setelah kepulanganku, tepat pada hari yang seharusnya kami menikah, dia malah menikah dengan wanita jahanam itu. Mereka meninggalkan aku dan kamu terpuruk sakit hati. Lebih sakit lagi, ketika orangtuanya berbasa-basi meminta maaf karena melanjutkan rencana pernikahan yang telah disiapkan sebelumnya walau dengan pengantin wanita yang berbeda. Agar tidak malu pada saudara, kata mereka.

"Baru satu tahun berlalu, Ghafar. Karena dia telah menikah dan bahagia, sedangkan aku masih bergelut dengan luka, sehingga aku tidak akan mampu menginjakkan kaki ke kota itu lagi."

Kamu menghela napas berat. "Lalu bagaimana dengan kita, Nirmana?"

Aku tertawa getir. "Us? What about us?" tanyaku balik.

"I don't know, maybe we could talk about it over a tea while watching New York's snow."

"You think, i'll fly a thousand miles, for a second time, just for someone? My first didn't go well, you know."

"Nirmana...," kamu seperti akan mengatakan sesuatu, tetapi aku memotongnya karena emosiku yang memuncak.

"Kamu enggak berhak memaksaku pergi ke sana! Kalau kamu memang bertanya-tanya tentang kita, why don't you get your ass up on the plane instead? Why it would have to be me?"

Hening.

Kamu tidak menjawab, dan aku tidak melanjutkan.

Satu-satunya yang memecah diam ini hanyalah tangisan bayi yang terdengar dari ruangan sebelah.

Lagi-lagi, aku membeku.

•••
To Be Continued.

=== 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 ===
Tema : Membuat sebuah karya diawali dengan "lantai terasa seperti..."

SATU BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang