Madrid, Spain
"Mam?"
"Hm? Ada apa?"
"Jadi pulang ke Korea?"
"Mungkin. Kenapa?"
Anak berumur 15 tahun itu memasang wajah memelas dan cemberutnya.
"Disini saja ya mam, aku sudah terbiasa disini, aku tidak memiliki teman disana."
"Tetapi kan semua orang disana sayang. Paman Mingyu, Aunty Minkyeung dan Aunty Dahyun. Kamu bilang ingin bertemu mereka."
"Tetapi tidak harus menetap disana kan mam?"
"Itu negara tempat kelahiran mama sayang. Disana tempat asal kita, jadi kita harus kembali kesana."
"Tapi mam, aku tidak mau. Akan sangat susah untuk mencari teman baru disana."
"Dengarkan kata mama, pasti mudah mencari teman disana. Lagi pula disana ada Paman dan Aunty yang nanti bisa menemani kamu."
"Mommy Jisoo ikut?"
"Iya sayang mommy ikut, kan Korea juga negara asal mommy."
"Baiklah kalo mommy Jisoo ikut, aku juga akan ikut. Setidaknya aku memiliki seseorang lagi untuk menemaniku disana." Akhirnya anak itu menurut juga. Karena memang jika sudah ada Jisoo dia merasa tenang dan nyaman. Tidak perlu hal lain lagi, karena Jisoo sudah seperti mama kedua nya setelah Bona.
"Anak pintar." Ucap Bona sembari tersenyum dan mengelus lembut rambut putrinya.
"Sekarang kamu kemas barang barangmu yang sangat kamu butuhkan, biar nanti mama bantu kemas sisanya."
"Yes Sir!!" Ucap Bada ala ala sembari memberikan hormat kepada Bona lalu setelahnya berlari menuju kamarnya. Bona hanya tersenyum sambil menggeleng sementara Jisoo sudah terkekeh melihat tingkah remaja yang sudah ia anggap anak sendiri itu.
"Sudah yakin untuk kembali?" Bona menatap sahabatnya.
"Sudah tidak ada alasan lagi bagiku untuk menghindar."
"Apa adik adikmu tau jika kau akan kembali kesana?" Bona menggeleng.
"Aku tidak bisa memberitahunya sekarang, biar saja nanti aku langsung mendatangi mereka setelah kita sampai di Korea."
"Emm baiklah. Lalu lelaki itu?" Bona mengernyit.
"Ayah dari anakmu, bagaimana jika kau bertemu dengannya?" Bona berdecak.
"Semua sudah berlalu, sudah 16 tahun bahkan. Aku yakin sekarang dia juga sudah memiliki keluarga sendiri."
"Kau yakin tak masalah jika nanti bertemu dengannya?"
"Aku yakin." Ucap Bona penuh keyakinan walaupun sebenarnya hatinya masih ragu. Bagaimanapun dialah ayah dari putri semata wayangnya. Tidak mudah baginya untuk melupakan lelaki itu, walau sudah 16 tahun berlalu. Semuanya masih sama, rasa itu masih tertinggal disana, dihati Bona yang terdalam.
"Yasudah jika kau memang sudah yakin. Kuharap keputusanmu tidak akan pernah membuatmu terjatuh dan terperangkap untuk kedua kalinya."
"Tidak akan Jisoo, aku sudah belajar dari semuanya. Kau tidak perlu khawatir."
"Iya aku tau, aku juga yakin kau bisa lebih menjaga dirimu sekarang." Bona tersenyum lalu memeluk sahabatnya itu. Bona merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Jisoo. Bahkan Jisoo rela membuang waktunya selama 16 tahun ini hanya untuk membantunya melakukan segala hal. Bona benar benar memiliki rasa budi yang begitu besar terhadap sahabatnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Tunggal °|| EUNBO
FanfictionSeorang ibu tunggal yang harus mengurus dan membesarkan anaknya tanpa kehadiran seorang pendamping disisinya selain sahabatnya yang rela membagi waktunya untuk membantunya