Keesokan harinya, tepat pukul 10 pagi setelah mengantar Bada ke sekolahnya, Bona langsung pergi menuju gedung perkantoran Son Corp.
Di lobby ia tak sengaja bertemu dengan Yaebin, akhirnya Bona pergi ke tempat dimana ia harus menyerahkan berkas berkas lamarannya dengan diantar oleh Yaebin.
Dan ya, Yaebin menepati janjinya, ia melakukan seperti yang Bona minta, saat melihat Bona Yaebin bersikap seolah olah mereka baru bertemu.
Ditempat penyerahan berkas, Bona bisa melihat sekitar 10 orang yang sedang duduk dengan pakaian yang hampir sama dengannya. Bona yakin, pasti mereka orang orang yang juga melamar disana.
Bona kira setelah menyerahkan berkasnya, ia boleh pulang lalu menunggu panggilan dikemudian harinya. Tetapi ternyata tidak, karena memang mereka sangat membutuhkan posisi sekretaris itu, jadi para pegawai yang mengurus lamaran akan menyelesaikan semua ya saat itu juga.
Dan mereka bilang sang direktur utama juga sedang tidak terlalu sibuk, sehingga bisa melakukan interview langsung dengan pelamar yang lolos seleksi CV.
Jantung Bona tak berhenti berdetak sedari tadi, itu artinya jika dia lolos CV, dia akan bertemu dengan Eunseo? Sebegitu cepatnya dia harus bertemu dengan lelaki itu? Bahkan Bona belum menyiapkan apapun yang akan dia katakan saat bertemu dengan lelaki itu. Apa yang harus ia lakukan? Bona merasa frustasi dengan semuanya, ia bingung. Tetapi Bona dengan pandai bisa menyembunyikan kebingungan dan kepanikannya.
.
.
.
"Kita sudah menentukan 3 orang yang berhasil lolos CV, tinggal kau saja yang harus melakukan interview langsung dengan mereka. Apa kau bisa?""Hanya 3 orang?"
"Iya, kita sengaja hanya mengambil 3 orang supaya tidak terlalu membuang banyak waktu."
"Ah baiklah, coba aku ingin melihat berkas berkas mereka."
Yaebin segera menyerahkan berkas berkas yang ia bawa kepada Eunseo.
"Lee Dayeom, Kwak Hyunbin, dan Kim Bona." Ada jeda beberapa saat sebelum akhirnya mata Eunseo melebar setelah membaca nama terakhir.
Kim Bona? Apa benar dia? Kemudian dengan cepat Eunseo mengarahkan bola matanya ke bagian bawah berkas itu. Dan tampak jelas foto seorang wanita. Seorang wanita yang ia rindukan, seorang wanita yang ia cari selama 16 tahun ini. Dia Bona, Kim Bona. Kim Bona nya. Wanita itu disini, di dekatnya.
"Panggilkan Kim Bona, aku ingin Kim Bona untuk melakukan interview pertama. Cepat!" Perintah Eunseo.
Yaebin hanya tersenyum tipis lalu mengangguk kemudian keluar.
Tak butuh waktu lama, hanya sekitar 2 menit pintu ruangan Eunseo sudah diketuk.
"Dia pelamar pertama, Kim Bona." Setelah berucap, Yaebin keluar meninggalkan ruangan.
Eunseo terpaku, masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Disana, di depan pintu yang tertutup berdiri seorang wanita. Wanita yang selama ini ia cari, wanita yang membuatnya hampir gila, wanita yang membuatnya kacau, wanita satu satunya yang mampu meluluh lantakkan kehidupan seorang Son Eunseo.
"Selamat siang Tuan." Sapa Bona setelah hampir 5 menit mereka hanya diam.
"S-selamat siang. Duduklah."
Mendengar perintah Eunseo, membuat Bona segera mendekat ke arah lelaki itu dan duduk di kursi yang tepat berada dihadapan sang Bos. Sungguh, sebenarnya Bona sangat gugup sekarang. Tetapi ia mencoba menenangkan dirinya. Bagaimana tidak? Sekarang dihadapannya sudah ada lelaki yang selama 16 tahun terakhir ini selalu memenuhi pikiran dan hatinya. Lelaki yang sangat ingin ia temui selain saudara saudaranya, lelaki yang ia rindukan. Jika boleh ingin rasanya Bona menubruk lalu memeluk tubuh lelaki itu. Tetapi Bona cukup sadar diri siapa ia sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Tunggal °|| EUNBO
FanfictionSeorang ibu tunggal yang harus mengurus dan membesarkan anaknya tanpa kehadiran seorang pendamping disisinya selain sahabatnya yang rela membagi waktunya untuk membantunya