"Sebenarnya kita akan kemana?" Bona bertanya saat mereka berjalan menuju basement.
"Entahlah, aku hanya ingin menghabiskan waktu dengan kalian berdua."
"Yang benar saja. Kalau begitu kenapa tidak diapartement saja?"
"Bukan begitu, apakah kau tak bosan jika setiap hari hanya di apartement?" Bona diam.
"Kalau begitu kita ke rumahku saja. Aku memiliki rumah yang letaknya di dekat pantai. Kebetulan disana juga tempat private. Jadi kita akan benar benar menghabiskan waktu bertiga. Sepertinya menyenangkan."
"Papa punya rumah di dekat pantai?" Eunseo mengangguk sambil tersenyum.
"Wah, pasti sangat keren."
"Sebenarnya iya, hanya saja papa jarang kesana. Papa kesana saat sedang ingin sendiri saja. Tidak ada yang tau tentang tempat itu. Hanya papa dan paman Yaebin yang tau."
"Kenapa?"
"Bukankah tadi papa sudah bilang, tempat itu memang sengaja papa buat se private mungkin. Supaya tidak ada yang menganggu saat papa ingin sendiri."
"Wow, pasti menyenangkan."
"Tentu. Ayo cepat." Ajak Eunseo kepada Bona dan Bada.
"Tapi kita tidak membawa baju ganti jika ingin ke pantai."
"Kita bisa membelinya. Lagi pula aku juga masih menyimpan beberapa baju milikmu." Bona melotot terkejut. Bagaimana bisa?
"Kenapa? Jangan lupakan jika dulu kau sering menginap di rumahku saat mami pergi dan kau selalu meninggalkan pakaianmu di rumah. Dan ya aku memindahkan pakaian pakaianmu ke rumahku itu. Jadi tak perlu khawatir."
Ah benar juga, dulu saat Nyonya Son pergi, Bona pasti akan menginap di rumah milik Keluarga Son. Itu semua karena permintaan dan paksaan dari Eunseo sebenarnya.
"Jadi papa sama mama sering tidur bersama?"
Bada yang sedari tadi mendengarkan menjadi paham apa yang dulu sering dilakukan orang tuanya.
"Begitulah, jika papa bosan sendiri, papa akan meminta mama mu untuk menemani papa."
"Ah pantas saja." Bona dan Eunseo mengernyit bersamaan.
"Pantas saja, aku tidak heran jika sekarang aku bisa ada disini." Bona dan Eunseo yang sadar seketika melotot dan sedikit gugup.
"A-ah, kalau itu. Emm." Eunseo bingung harus menjawab apa.
"Hahaha, kenapa papa menjadi gugup begitu? Tidak perlu dijelaskan. Semua sudah terjadi bukan? Jadi sudahlah." Jawab Bada. Bona dan Eunseo menjadi benar benar diam setelahnya.
.
.
.
"Apa masih jauh pa?""Tidak, sebentar lagi akan sampai."
Mendengar jawaban Eunseo, Bada kembali menyandarkan punggungnya lalu memainkan ponselnya.
"Setelah sampai kita istirahat dulu, jangan sampai kelelahan." Ujar Eunseo kembali dan mendapat anggukan dari ibu dan anak itu.
Setelah sekitar 15 menit kurang, mobil Eunseo mulai memasuki jalanan yang berada tepat di sebelah bentangan laut.
"Wah, indah sekali pa." Ucap Bada setelah sadar dengan lingkungan yang mereka lewati.
"Tentu saja, disini juga masih jarang penduduknya. Jadi air laut dan pantainya masih sangat bersih."
"Apakah bisa digunakan untuk berenang."
"Bisa, tetapi untuk saran papa. Lebih baik jika mau berenang, berenang saja di rumah. Letak kolam renangnya berada di atas dan tepat menghadap laut. Jika di sore hari bisa sekaligus melihat matahari terbenam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Tunggal °|| EUNBO
FanfictionSeorang ibu tunggal yang harus mengurus dan membesarkan anaknya tanpa kehadiran seorang pendamping disisinya selain sahabatnya yang rela membagi waktunya untuk membantunya