Di pagi harinya di rumah keluarga Kim, Mingyu yang akan berangkat bekerja dibuat batal berangkat dan harus men cancel segala jadwalnya setelah mendengar kabar jika kakaknya semalam pingsan dan dirawat di rumah sakit.
Begitu juga Dahyun, ia juga langsung panik dan hampir saja menangis setelah mendengar jika kakak tersayangnya dirawat di rumah sakit.
Mingyu dan Dahyun berangkat ke rumah sakit bersama seorang supir. Awalnya Mingyu ingin menyetir sendiri, tetapi dilarang oleh pelayan dan asistennya, karena keadaan Mingyu sedang tidak baik baik saja.
.
.
.
Sesampainya di rumah sakit, Mingyu berjalan cepat atau bisa dibilang sedikit berlari untuk mencari ruangan kakaknya.Tak sampai 5 menit mencari, Mingyu sudah berdiri di depan ruangan yang disebutkan sebagai ruangan Bona. Dengan tak sabaran Mingyu membuka pintu ruangan. Saat sudah masuk, hal pertama yang ia lihat adalah seorang lelaki yang sedang duduk di sofa ruangan.
Dengan langkah lebar Mingyu menghampiri lelaki itu dengan pandangan yang sudah tak bersahabat. Saat sudah berhadapan, diraihnya kerah baju lelaki itu, sampai ia berdiri berhadapan dengannya.
"Aku sudah mempercayakan kakakku kepadamu, tetapi belum sehari aku melepasnya kepadamu, kakakku sudah seperti ini. Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan? Apa kau tak benar benar bisa menjaganya? Jika memang kau tidak bisa, biar aku saja yang melakukannya dan menjauhlah!" Ucap tajam Mingyu. Eunseo hanya terdiam tak menanggapi. Saat Mingyu akan kembali berucap, tiba tiba sebuah jeweran ia rasakan ditelinganya.
"Aw aw aw, aduh sakit Kim Dahyun, lepaskan!" Mingyu mengaduh dengan wajah meringis setelah telinganya dijewer oleh sang adik.
"Kim Mingyu bodoh, ingatlah ini adalah rumah sakit bukan ring tinju. Dan kita kesini untuk melihat keadaan kak Bona, bukan untuk melihatmu berkelahi."
"Tetapi dia pan-" belum selesai Mingyu berucap, Dahyun mengencangkan tarikannya di telinga Mingyu.
"Aw... Aw... Aw... Aduh aduh, iya iya aku akan berhenti iya. Sekarang lepaskan, ini sungguh menyakitkan, rasanya telingaku akan lepas. Berhenti Kim Dahyun!" Pinta Mingyu, akhirnya Dahyun melepaskan tangannya dari telinga Mingyu.
Merasa sudah bebas, Mingyu segera berjalan cepat menuju dimana kakaknya berbaring. Duduk dikursi sebelah ranjang lalu menggenggam tangan Bona.
"Kakak kenapa? Kakak sakit apa? Kenapa bisa seperti ini?" Suara Mingyu melembut. Bona tersenyum.
"Kakak tidak apa apa Mingyu, kakak baik baik saja, dokter mengatakan kakak hanya kelelahan." Jawab Bona.
"Tolong jaga diri kakak baik baik, jangan terlalu memaksakan pekerjaan kakak."
Eunseo berjalan mendekat lalu berdiri disisi lain ranjang Bona.
"Saya ingin berbicara Tuan." Ucap Eunseo tiba tiba. Mingyu melirik Eunseo dengan pandangan yang mungkin masih sedikit tak suka.
"Sebenarnya-"
Brakkk...
Pintu ruangan rawat inap Bona dibuka paksa dan kasar dari luar. Lalu muncul seorang wanita tinggi dibalik pintu dengan seorang lelaki dibelakangnya.
"Kak Bona."
"Minkyeung?" Ya, dia Minkyeung. Mendengar suara kakaknya, Minkyeung segera berlari menuju ranjang menghampiri sang kakak. Lalu memeluk tubuh kakaknya. Air mata sudah turun semenjak tadi Minkyeung berada di rumah Yaebin setelah mendapat kabar jika Bona dirawat di rumah sakit.
"Kenapa menangis? Hey jangan menangis." Ucap Bona mengelus rambut adiknya.
"Maafkan kakak, maaf karena sudah membuatmu khawatir dan maaf untuk kejadian malam tadi." Ucap Bona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Tunggal °|| EUNBO
FanfictionSeorang ibu tunggal yang harus mengurus dan membesarkan anaknya tanpa kehadiran seorang pendamping disisinya selain sahabatnya yang rela membagi waktunya untuk membantunya