"Paman, Aunty apa kalian tau kabar mama? Aku berkali kali menelefon dan mengiriminya pesan tetapi tak ada satupun yang dijawab."
"Ah ya, paman hampir lupa. Semalam mama mu sempat menghubungi paman. Ia menitipkan ucapan maaf kepadamu. Mama mu bilang katanya diterima di perusahaan tempatnya melamar, lalu semalam teman teman kantornya mengajak berpesta sebagai ucapan selamat datang. Karena acaranya sampai larut mama mu memilih menginap di tempat temannya yang berada di dekat kantor. Karena hari ini mama mu sudah harus bekerja. Dan semalam mama mu juga sudah berjanji akan menjemput dan mengajakmu berjalan jalan setelah pulang sekolah nanti. Sebagai tanda permintaan maaf."
"Dimana mama kerja?"
"Di Son Corp."
"Apa jauh dari sini?"
"Kalau dari sini memang jauh, tetapi kalau dari sekolahmu tidak terlalu."
"Ah kalau begitu nanti biar aku yang mengunjungi mama, aku ingin mengucapkan selamat sekaligus memberi kejutan." Ucap Bada dengan senyuman lebarnya.
"Naik apa?"
"Aku bisa naik taksi online paman."
"Apa tidak apa apa?"
"Tidak apa apa, aku sudah terbiasa saat di Madrid."
"Baiklah."
"Kenapa hanya pesan kakak yang dibalas kak Bona? Kenapa punyaku tidak?" Tanya Dahyun.
"Mungkin karena aku laki laki satu satunya dan aku kakak tertua setelah kak Bona, jadi dia lebih memilih untuk menghubungiku."
"Tapi kan bisa saja dia membalas hanya untuk berbasa basi. Baru saja sehari di rumah tetapi rasanya kak Bona sudah menghilang kembali." Dahyun berucap sembari mempoutkan bibirnya.
"Jangan seperti itu, usiamu sudah tidak cocok dengan tingkahmu." Kata Minkyeung.
Mingyu dan Bada tertawa mendengar ucapan Minkyeung.
"Sudah cepat habiskan makananmu. Kak Bona sudah dewasa, biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan." Minkyeung kembali bersuara.
"Oh dan Bada, tolong nanti berhati hatilah saat mengunjungi mama mu."
"Siap Aunty!! Dan tolong jangan katakan ke mama kalau aku akan mengunjungi nya."
"Siap tuan putri!"
.
.
.
"Kenapa terlambat?" Tanya Yaebin saat dilihatnya sang sahabat baru saja masuk ke dalam ruangannya dengan seorang wanita yang membuntutinya dari belakang."Ada urusan."
"Urusan apa? Setauku seharusnya kau tidak ada jadwal apapun."
"Sebuah privasi." Yaebin hanya berdecih lalu pandangannya bergeser ke arah wanita yang berdiri dibelakang Eunseo.
"Selamat pagi nona Bona."
"Selamat pagi Tuan." Bona tersenyum ramah.
"Jangan memanggilku Tuan. Bahkan anda lebih tua dari saya. Jangan terlalu formal begitu."
"Ah, tapi rasanya tidak sopan jika saya tidak formal."
"Tidak masalah jika ke saya, santai saja. Anggap saya adalah teman anda." Yaebin menjawab dengan senyumannya juga. Eunseo yang melihat interaksi itu memutar bola matanya malas.
"Jangan seperti itu, biasa saja. Ingat kau sudah memiliki kekasih. Dan kekasihmu bukan orang yang sembarangan. Kau bisa menjadi debu jika dia tau kau seperti ini kepada wanita lain."
Yaebin dan Bona yang mendengar celotehan Eunseo sebisa mungkin menahan tawa dan bersikap biasa saja. Ya bagaimana, saat ini yang Eunseo bicarakan adalah seorang Kim Minkyeung, adik Bona sendiri. Jelas, hal itu terasa lucu bagi Bona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Tunggal °|| EUNBO
FanfictionSeorang ibu tunggal yang harus mengurus dan membesarkan anaknya tanpa kehadiran seorang pendamping disisinya selain sahabatnya yang rela membagi waktunya untuk membantunya