"Auntyyyyy!!!" Bada berteriak sembari berlari dengan senyuman diwajahnya.
"Awhh hi sayang." Minkyeung berucap setelah Bada menubruknya. Mengelus lembut rambut keponakan satu satunya.
"Aunty ikut kesini bersama Mama?"
"Iya, sama paman Yaebin juga."
"Paman Yaebin? Dimana dia sekarang?"
"Diluar."
"Kenapa tidak masuk?" Minkyeung melirik Eunseo sebentar.
"Tanyakan saja kepada papamu."
"Papa melarangnya masuk karena dia sangat menyebalkan."
Setelahnya Bada berlari keluar untuk mendatangi Yaebin. Saat di depan pintu tiba tiba Bada tertawa sangat kencang.
"HAHAHAHA. Paman Yaebin sedang apa? Kenapa duduk dibawah begitu? Seperti pengemis saja. Hahaha."
"Astaga anak ini sama saja seperti ayahnya, kejam dan menyebalkan."
"Berdiri paman." Bada menarik tangan Yaebin supaya berdiri.
"Ayo masuk."
"Tidak, papamu melarangku masuk."
"Kenapa paman menurut sekali dengan omongan papa?"
"Bagaimanapun papa bodohmu itu bosku di kantor sayang." Lagi Bada tertawa karena Yaebin menyebut papa nya bodoh.
"Yasudah kalau begitu, bagaimana jika kita berjalan jalan ke pantai saja?"
"Berdua?"
"Iya, aku ingin mengobrol lagi dengan paman seperti dulu."
"Ah baiklah. Tapi papa mama dan Aunty Minkyeung? Bagaimana kalau mencari kita?"
"Ada ponsel bukan? Sudahlah ayo kita pergi." Setelahnya Bada menyeret Yaebin dari teras rumahnya dan membawanya berjalan menuju pantai.
.
.
.
"Paman?""Hm?"
"Aku ingin bertanya."
"Bertanya saja."
"Bagaimana paman bisa mengenal Aunty? Sejak kapan kalian berkencan?" Yaebin mengernyit, ini kenapa pertanyaannya hal hal semacam ini? Bukan bermaksut tidak mau menjawab. Hanya saja rasanya sedikit aneh jika menceritakan hal hal seperti ini.
"Kenapa diam? Paman tidak mau bercerita ya?" Tanya Bada lagi.
"Ah tidak tidak, paman hanya sedang berpikir dan mengingat saja." Bohong Yaebin. Ya dia berbohong, bagaimana bisa dia lupa bagaimana awal pertemuannya dengan Minkyeung yang akhirnya menjadikan wanita itu kekasihnya.
"Awal pertemuan sebenarnya kita sudah sering bertemu dulu. Tetapi hanya sekedar bertemu saja. Karena paman, aunty Dahyun dan juga papa mu adalah teman sejak kita bersekolah. Jadi disitulah paman dan Aunty Minkyeung sering bertemu. Tetapi kita baru bisa saling menyapa dan mengobrol saat acara kelulusan Aunty dan Pamanmu."
"Bagaimana bisa?"
"Saat itu Aunty dan Paman mu akan lulus dari Sekolah sementara saat itu paman berada satu tahun dibawah Auntymu. Saat itu Aunty Dahyun mengundang paman, papamu dan juga beberapa teman yang lain. Nah saat sesi berfoto, Aunty Dahyun mu mendorong paman untuk berfoto berdua dengan Aunty Minkyeung. Dia bilang karena hanya paman lah yang sedang sendiri dan tidak dekat dengan wanita manapun. Hanya berniat supaya Aunty Minkyeung memiliki teman lelaki untuk berfoto berdua. Hahaha sangat konyol bukan? Tetapi disitulah paman bersyukur karena hal konyol itu, sekarang paman bisa bersama Aunty mu."
"Wah, berarti secara tidak langsung, Aunty Dahyun yang sudah membantu kalian bukan? Hahha"
"Ya begitulah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Tunggal °|| EUNBO
FanfictionSeorang ibu tunggal yang harus mengurus dan membesarkan anaknya tanpa kehadiran seorang pendamping disisinya selain sahabatnya yang rela membagi waktunya untuk membantunya