10: Misteri Bola Kristal Emas.

2 0 0
                                    

                        Gerombolan pasukan Virus nampak berterbangan menuju bagian jaringan lain yang sudah didudukinya sebagai markas. Niko, Timi dan Tuto yang nampak di antara mereka, ditandu oleh belasan prajurit dengan tubuh menggantung. Kedua tangan dan kakinya masing-masing diikat menyatu pada sebuah tongkat panjang. Mereka lebih mirip babi guling dari pada tawanan biasa. Tepat pada suatu titik, dengan tangan dan kaki yang masih terikat, dilepaskannya mereka dari ketinggian hingga jatuh berguling-guling. Sebagian dari prajurit Virus pun langsung mendarat dan menggiring mereka untuk mengikutinya, sementara yang lain terus berterbangan, memantau dari atas.

Dengan agak tertatih-tatih, dan tangan yang masih terikat ke belakang, ketiganya terus digelandang prajurit-prajurit Virus, layaknya hewan tangkapan.

"ZACUNTA! ZACUNTA! ZACUNTA!

Para prajurit terus berjalan sambil berteriak-teriak dengan suaranya yang aneh.

"Aduh, mereka koq berisik banget sih," keluh Timi menyeringai, menahan bisingnya suara-suara Virus tersebut.

"Kita dibawa ke mana?" tanya Niko mendekat ke arah Tuto.

Di sekelilingnya nampak benda-benda asing berbentuk silinder berukuran besar dan kecil, menancap pada lapisan permukaan di sepanjang jaringan yang mereka lalui.

"Ke markas mereka... Dan sepertinya Jendral Zagoth sedang mempersiapkan sesuatu_" jawab Tuto sambil memperhatikan pemandangan sekelilingnya.

"Hah, Jendral Zagoth? Siapa itu?"

"Dia pemimpin tertinggi pasukan Virus. Bagi para prajuritnya, dia juga dianggap sebagai Guru."

"Guru? Emang dia ngajar apa?" tanya Timi polos.

"Kepercayaan mereka." Tuto mulai bercerita tentang latar belakang Virus.

"Kepercayaan? Seperti sebuah sekte, penganut kepercayaan gitu?" tanya Niko bingung.

"Betul Nik! Kepercayaan mereka dikenal dengan nama 'Zacunta', diambil dari nama pemimpin mereka terdahulu, Yocha Zacunta."

"Ooh, jadi 'Zacunta' yang mereka teriakan terus itu nama kepercayaan mereka?" tanya Timi gantian.

"Betul Tim. Katanya, nenek moyang mereka berasal dari keturunan bangsa Jrogh, atau dikenal sebagai virus purbakala. Pada suatu masa, bangsa yang besar ini terpecah menjadi beberapa suku bangsa."

Dengan kedua tangan masih terikat ke belakang, Niko dan Timi terus mendengarkan cerita Tuto dengan serius, di tengah hiruk-pikuk suara teriakan para prajurit Virus.

"Sebagian dari suku-suku tersebut kemudian hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Salah satu dari mereka dinamakan suku 'Khaena' yang artinya suku titisan Dewa Semesta. Suku ini terus ber-evolusi cukup lama, hingga akhirnya virus-lah yang menjadi satu-satunya generasi yang masih bertahan hidup sebagai mahluk parasit sampai sekarang."

"Jadi apa pengaruh kepercayaan Zantuca itu terhadap mereka?" tanya Niko lagi.

"Nah di jamannya, Zacunta pernah bernubuat bahwa pada saatnya nanti, akan terjadi "Era kebangunan Jrogh". Era tersebut akan ditandai dengan munculnya satu ras keturunan bangsa Jrogh yang akan mempersatukan seluruh mikroba di semesta ini!" jelas Tuto lebih lanjut.

"Oo jadi pasukan Virus ini percaya kalo bangsa merekalah yang dimaksud dalam nubuat Zacunta tadi?" kata Niko menebak.

"Betul Nik! Semangat invasi perang ke jaringan-jaringan sel itu sangat dilandasi oleh kepercayaan mereka sebagai bangsa pilihan - bangsa yang akan mengembalikan era kebangunan bangsa Jrogh sebagai bangsa terdepan di semesta mikroba ini!"

RAHASIA LASKAR DARAH PUTIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang