1

8.7K 681 43
                                    

"ada yang lihat Seungmin?"

Untuk kesekian kalinya Chan menanyakan keberadaan kekasihnya itu. Sejak jam istirahat dimulai dia tidak kelihatan, tiba-tiba pergi saja padahal biasanya mereka selalu makan bersama.

"Sudahlah Chan kita tunggu dikantin saja,nanti dia datang sendiri" ucap Changbin yang gemas karena sejak tadi mengekori Chan.

Ditempat biasa mereka makan,sudah ada Hyunjin,Minho,dan Woojin.

"Kenapa wajahmu?"Minho menahan tawa saat melihat wajah Chan yang seperti kehilangan nyawa.

"Gara-gara Seungmin hilang" jawab Changbin lalu duduk disamping Hyunjin.

"Hilang?"kali ini Woojin yang bersuara.

Bagaimana tidak cemas, Chan dan Seungmin baru saja jadian dua hari yang lalu tentu saja sedang masa-masanya kasmaran.

"Itu Seungmin"

Benar saja kini didepan mereka Seungmin sedang berjalan dan tidak sendirian, ia bersama Jeongin.

"Kenapa dia bersama pencuri ?"ucap Changbin.

"Memang dia pencuri?"tanya Hyunjin.

"Kau tidak tau? tadi anak-anak habis-habisan membully si pencuri itu. Dia mencuri uang teman sekelasnya" jelas Minho

"Ada buktinya?"

"Aku tidak tau"jawab Minho sambil mengangkat bahunya.

"Kalau tidak ada bukti kenapa kalian menyebutnya pencuri?"

"Hey semua orang bilang begitu,tentu saja aku percaya iya kan Changbin"

Giliran Changbin yang mengangkat bahunya karena tidak mau berdebat dengan Hyunjin.

"Kalian lama menunggu ya?" tanya Seungmin yang sekarang sudah duduk disamping Chan. Seungmin juga menarik Jeongin agar duduk disampingnya.

"Dari mana?" Chan menatap Seungmin dan Jeongin bergantian.

"Aku ke kelas Jeongin dulu" jawab Seungmin dengan senyuman.

"J..jeong kau mau makan apa?"tanya Seungmin dengan sedikit terbata.

Jeongin gugup,untuk pertama kali ia makan ditemani oleh banyak orang. Tapi disisi lain ia juga senang, ini mungkin awal yang bagus untuk kedepannya.

"Samakan saja denganmu"

Mereka memesan makanan dan kemudian tidak ada pembicaraan lagi. Jeongin yang merasa menjadi penyebab diamnya mereka menjadi murung dan menunduk.

"Hey Jeongin,kau benar-benar mencuri uang ya kemarin?" Pertanyaaan Minho membuat semua yang sedang bersamanya menatapnya.

"Tidak, aku tidak pernah mencuri" jawab Jeongin jujur.

"Tapi biasanya kau jarang makan disini, jangan-jangan kau memakai uang curianmu ya?" tambah Minho yang berusaha menyudutkan Jeongin.

Seungmin melirik Jeongin dan mengusap tangannya.

"Sudah ya kak Minho, jaga mulutmu. Jeongin bukan pencuri!"ucap Seungmin tanpa peduli tatapan Chan yang seakan bingung.

"Minho jangan merusak selera makan kita dengan kata-katamu" Hyunjin bukan membela Jeongin hanya saja ia benci jika teman-temannya bertengkar.

Minho melirik sinis Jeongin yang sedang menunduk takut.

.

.

.

"Dari mana kau mendapatkannya?"

"Dari orang luar"

"Berapa harganya?"

"Tidak mahal untuk orang kaya sepertimu"

"Ok, antar saja ke tempat biasa nanti malam"

"Aku akan menawarkannya juga ke teman sekelasku"

.

.

.

Jeongin menatap tajam ke empat teman rasa kakaknya yang sudah mengobrak-abrik rumahnya.

"Selamat ulang tahun Jeongin!!!"ucap mereka bersamaan.

Pantas saja sepulang sekolah mereka memintanya mampir ke berbagai tempat dengan dalih kalau Jeno sedang sakit. Jeongin disiang hari tentu saja menurut tapi sekarang rasanya ingin sekali dia membunuh keempat orang itu.

"Aku tidak mau tau ya,sebelum tengah malam rumahku harus bersih seperti semula"

"Hey! tenang je,sekarang kita rayakan dulu ulang tahunmu" pekik Lucas dengan semangatnya yang tak pernah hilang.

Mark dan Jeno merangkul Jeongin agar mendekat di meja makan. Kue ulang tahun yang bisa ditebak buatan Taeyong itu sudah dihiasi lilin dengan angka 17.

Mereka sudah menganggap Jeongin seperti adik mereka sendiri dan menerima dua kepribadian yang ada dalam dirinya.

Walau Jeongin masih terlalu muda untuk ikut bekerja dengan pekerjaan yang berbahaya tapi nyatanya itu malah membuatnya memiliki keluarga baru yang peduli padanya.

"Terimakasih Jeongin sudah mau bergabung dengan Regular Guard" Taeyong mengelus puncak kepala Jeongin dengan lembut meski ditepis dengan kasar oleh Jeongin.

"Oh ya, kita dapat pekerjaan"

Tbc








DUALITY [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang