11

3.3K 465 30
                                    

"Sampai sekarang kita masih belum bisa memastikan siapa dalang di balik penculikan Seungmin. Orang yang kita tangkap kemarin hanya suruhan,dia tidak pernah bertemu dengan orang yang membayarnya" jelas Taeyong.

"Firasatku mengatakan bahwa mereka akan kembali menculik Seungmin" ucap Lucas

"Bodoh sekali" cibir Jeongin

"Tapi bolehkan kita berharap kalau firasat Lucas benar? itu bisa jadi kesempatan kita untuk menangkap mereka" sahut Mark

Jeno mengetuk jari telunjuknya dimeja,"kurasa ada yang aneh dalam kasus ini"

Semuanya menatap jeno yang sedang dalam mode serius.

"Kurasa otak penculikan ini bukan orang biasa,maksudku untuk apa dia menyewa banyak sekali orang? bukankah menyewa orang-orang itu juga memerlukan biaya yang cukup besar? Atau kalau dilihat dari fasilitas mereka, mereka punya dua mobil dan senjata dengan tipe yang cukup mahal" opini Jeno

"Ini benar-benar membuatku pusing" keluh Lucas sambil memijat pelipisnya.

"Kalau kita sudah mendapatkan informasi,kita akan langsung bergerak. Untuk sekarang kalian fokus saja memantau keselamatan Seungmin" ucap Taeyong

"Lama sekali, kita gunakan saja Seungmin sebagai umpan" celetuk Jeongin.

Mereka menghela nafas mendengar usul Jeongin. Memang terbesit dalam pikiran mereka kalau usulnya bagus tapi yang benar saja menggunakan klien untuk umpan.

"Kau sekarang enak usul seperti itu, besok juga kau akan menangis" ujar Lucas.

Jeongin melipat tangannya di dada dan membalas menatap tajam Lucas.

"Jeongin sialan ini memang menyusahkan, mulai sekarang panggil aku I.N . Aku tidak sudi senama dengan manusia lemah ini"

"Boleh juga I.N, cocok dengan kepribadianmu yang sekarang" sahut Mark

"Itu ide bagus Jeong ah maaf maksudku I.N, tapi aku takut itu beresiko pada keselamatannya" tambah Taeyong

"Aku akan bertanggung jawab, yah kalau dia terluka sedikit tidak apa kan? asal tidak sampai mati?” Jeongin meyakinkan Taeyong selaku ketua.

"Baiklah,tapi tunggu perintah dariku"

Jeongin tersenyum menang. Rapat malam ini berlangsung sangat lama. Hampir pukul 02:00 pagi dan mereka baru kembali kerumahnya masing-masing.

.

.

.

Hari ini Jeongin berangkat lebih awal, alasannya karena ia harus menyelesaikan tugas yang memerlukan beberapa buku dari perpustakaan.

Sebelum masuk ke sekolah, Jeongin menyempatkan diri membeli roti dan sekotak susu coklat di supermarket.

Kesialan sedang menimpanya,susu yang baru ia beli jatuh dan malah terinjak oleh kakinya sendiri. Beberapa detik ia mematung melihat kesialan yang merenggut susu coklatnya. Jeongin menghela nafas dan membuang kotak susu yang sudah sudah rata itu ke tempat sampah dan lanjut menuju perpustakaan.

Belum ada orang sama sekali,bahkan langit belum cerah. Lagi pula siapa orang yang mau datang ke sekolah jam lima pagi? tentu saja Yang Jeongin.

Jadilah Jeongin mengerjakan tugasnya ditemani sepotong roti tanpa minuman.

Beberapa jam berlalu,dan para pelajar mulai berdatangan. Sedikit lagi tugasnya selesai dan Jeongin akan berlari membeli minuman di kantin. Tenggorokannya benar-benar terasa sangat kering sekarang.

"Kau Jeongin kan?"tanya seorang siswa yang tidak Jeongin kenal.

Jeongin pun mengangguk.

"Ini ada yang menyuruhku memberikannya padamu, siapa tadi namanya ya? Ah kak Hyunjin" ucap siswa itu sambil menyerahkan plastik berisi susu kotak rasa coklat. Ia kemudian pamit pergi kembali ke kelasnya.

Jeongin tersenyum, "kenapa kak Hyunjin tau aku sedang butuh ini"

"Apa jangan-jangan dia melihatku menginjak susu yang kubeli tadi pagi?"

"Ah tidak mungkin, percaya diri sekali kau Yang Jeongin"

Jeongin berbicara sendiri sampai lupa kalau tenggorokannya sedang kering dan tidak segera meminumnya.

"Ah tapi kalau benar bagaimana? malu sekali"

Jeongin menggelengkan kepalanya lalu meminum susu cokelat itu dengan hati berbunga-bunga.

Tbc

Itu bagian dikasih susu cokelat terinspirasi dari kisahku sama mas crush tahun lalu pas SMK😂
Tapi waktu itu aku numpahin cendol, eh temenku dateng ngasih yang baru. Rupanya mas crush ngeliat aku waktu numpahin cendol😂😂

DUALITY [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang