25

3.1K 424 14
                                    

Dua hari berlalu,dan kondisi Jeongin masih sama seperti sebelumnya. Bahkan sekarang ia harus dirawat khusus oleh dokter Jinyoung di tempat prakteknya. Rumah sakit tidak sanggup merawatnya karena I.N sangat berbahaya.

"Jeongin sangat membutuhkan dukungan saat ini" ucap dokter Jinyoung.

Mark,Lucas dan Jeno saling pandang. Meski mereka adalah orang-orang terdekat Jeongin tapi jika hanya mereka tidaklah cukup untuk memberi dukungan. Mereka memerlukan lebih banyak lagi.

"Tapi apakah Jeongin bisa seperti biasa lagi?" tanya Mark

"Aku tidak tau,hanya Jeongin yang bisa memutuskan siapakah yang akan ada dalam tubuhnya. Jeongin yang sekarang sangat terpuruk atas kematian Taeyong dan juga ia berbicara bahwa ia tidak mau berpisah dengan seseorang bernama Hyunjin. Tapi I.N,dia terus bicara bahwa Hyunjin tidak pantas dengannya karena Hyunjinlah penyebab kematian Taeyong"

Jeno berpikir sejenak,

"Aku akan meminta mereka datang untuk mendukung Jeongin"

"Mereka siapa?"

"Teman-teman Jeongin,yang kemarin mengacaukan rencana kita. Kurasa itu akan sedikit membantu"

"Baiklah,suruh mereka kemari"

Jeno menghubungi Minho,karena ia hanya mengenalnya dan pernah bertemu sebelumnya di apartemen Jeongin.

Minho yang mendengar hal itu langsung mengabari semua teman-temannya. Mereka pergi menuju tempat Jeongin dirawat.

Mark dan Lucas sebenarnya tidak suka dengan melihat kedatangan mereka. Tapi ini semua demi Jeongin.

"Dimana Jeongin?" tanya Hyunjin

"Ada di dalam" jawab Lucas datar. Ia ingat betul bagaimana Hyunjin dengan ceroboh melawan musuh tanpa persiapan hingga membuat Taeyong melindunginya.

"Kalian tidak bisa masuk kedalam bersamaan, maksimal dua orang" ucap asisten dokter Jinyoung.

Mereka berunding dan jadilah Seungmin dan Chan masuk lebih dulu.

"Mohon jangan mengatakan sesuatu yang memancing emosi pasien" pesan asisten itu lagi sebelum Seungmin dan Chan benar-benar masuk.

Mereka berdua mengangguk dan dipersilahkan memasuki ruangan Jeongin. Disana Jeongin sedang duduk di ranjang sambil membaca buku.

"Jeongin?" panggil Seungmin pelan

Seungmin sangat sedih melihat keadaan Jeongin yang pucat dan rapuh. Ia merasa semua ini adalah salahnya. Chan menggenggam tangan Seungmin dengan erat dan tersenyum.

"Tenanglah" bisik Chan.

Jeongin mengangkat kepalanya dan tersenyum saat melihat Seungmin dan Chan.

"Hai Seungmin,Chan" ucapnya

Seungmin memeluknya erat,seakan menyalurkan dukungannya pada Jeongin.

"Jeongin terimakasih sudah menyelamatkan Seungmin,aku berhutang Budi padamu. Kau hebat" Chan menepuk pundak Jeongin dan tersenyum bangga.

"Jeong,maaf aku merepotkanmu. Aku akan membalas semua kebaikanmu" Seungmin melepaskan pelukannya dan menatap hangat Jeongin.

"Tidak apa Seungmin,aku tidak perlu balasan apapun dari kalian. Menjadi teman kalian saja sudah sangat senang" jawabnya disertai senyuman manis.

"Jeongin kami semua menyayangimu,jadi kau harus kuat" lanjut Seungmin, matanya mulai berkaca-kaca.

"Terimakasih,akan kucoba"

Waktu yang diberikan untuk bicara dengan Jeongin tidaklah banyak dan sekarang giliran Felix dan Changbin yang masuk.

Felix berlari lebih dulu dan memeluk Jeongin sementara Changbin berjalan pelan.

Felix menangis dan tidak bicara apapun. Ia bicara lewat tangisannya.

"Hai Jeongin, kau baik-baik saja kan?" tanya Changbin

Jeongin tersenyum sambil mengusap punggung Felix yang bergetar.

"Aku baik-baik saja" jawab Jeongin

Felix melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya yang mengalir.

"Jeong aku sayang padamu,aku sangat sayang"

"Kau tidak sayang pada kak Changbin?"

"Hah? Ti—tidak"

"Felix,aku akan berjuang kalau kau mengaku pada kak Changbin kalau kau menyukainya" goda Jeongin

Felix melirik Changbin yang wajahnya juga merah.

"Iya aku suka kak Changbin,aku juga sayang padanya" ucap Felix lalu menunduk malu.

Jeongin tersenyum puas lalu melirik Changbin. Changbin gelagapan karena tahu arti tatapan Jeongin.

"A—aku juga menyukai Felix"

Jeongin tertawa, ia terlihat bahagia sekarang walau sebenarnya hanya topeng.

"Terimakasih,aku akan berjuang setelah ini. Dan mulai sekarang kalian pacaran ya"

Felix dan Changbin hanya tersenyum malu.

Tbc

Eaaaakk cinta Changlix bersemi karena Jeongin di tempat praktek😂😂😂😂😂😂😂



DUALITY [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang