Seperti biasa saat jam istirahat mereka berkumpul dikantin. Kini kelompok mereka semakin ramai karena ada tambahan Felix dan Han.
"Lain kali hati-hati"ucap Hyunjin yang duduk disamping Jeongin.
Jeongin mengerutkan keningnya,"hati-hati kenapa?"
Hyunjin menahan tawa, "siapa yang membeli susu untuk di injak tadi pagi?"
Jeongin tersenyum kaku sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Jadi kak Hyunjin melihatnya?"
"Aku sedang olahraga tadi pagi,lalu tidak sengaja melihatmu"
"Oh begitu"
Hyunjin mendekat ke telinga Jeongin dan membisikkan sesuatu.
"Nanti pulang sekolah aku antar,aku tidak mau kalah dengan Minho"Setelahnya Hyunjin meletakkan jari telunjuk didepan bibirnya yang tebal itu.
Tidak tahu saja mereka kalau interaksi manis itu sudah diperhatikan Minho sejak tadi.
"Chan kau bisa tidak berwibawa sedikit, aku malu" ucap Woojin.
"Bilang saja kau iri karena tidak punya pasangan,mereka biasa saja tuh" jawab Chan sambil merangkul Seungmin.
"Kak kau tidak lihat mereka semua kesal dengan tingkahmu?" sahut Seungmin
Mereka semua tersindir,bagaimana tidak? yang sepasang kekasih cuma Chan dan Seungmin sementara yang lainnya?
"Jadi kau juga kesal padaku?" Chan menatap Seungmin.
"Aku suka padamu karena kau berwibawa,tapi kenapa sekarang seperti ini?" jawab Seungmin
"Ok aku akan berwibawa lagi" ucap Chan lalu ia mengubah posisinya menjadi duduk tegap. Chan menggeser jus jeruk miliknya ke depan Seungmin,tapi Chan menatap kearah lain.
"Aku biasanya tidak ingin berbagi,tapi ini untukmu saja" ucap Chan.
Seungmin menatap jus itu dan Chan bergantian. Yah memang Chan itu tidak suka berbagi tapi suka meminta.
"Hahaha kak Chan romantis sekali"ujar Felix
"Chan sudah gila" Minho menggelengkan kepalanya melihat tingkah Chan.
"Kak Changbin kenapa?" tanya Felix yang penasaran karena Changbin sejak tadi hanya diam.
"A—aku hahaha tidak apa" Changbin tertawa lalu menenggak minumannya terburu-buru.
"Kau aneh sekali" ujar Woojin
"Kau menyembunyikan sesuatu ya?!" sahut Chan
"Tidak ada!"jawab Changbin cepat.
"Dia sedang jatuh cinta sepertinya,tadi malam dia menelfonku tapi setiap mau bicara dia bilang tidak jadi" Hyunjin menaik turunkan alisnya sambil menatap Changbin.
"Hei hei hei"Changbin menatap kesal Hyunjin dan mendapat senyuman yang sama dari semua teman-temannya.
"Hahaha benar, wajah kak Changbin merah" seru Han sambil tertawa.
Changbin menunduk menyembunyikan wajahnya, sungguh membuat Changbin menderita adalah sebuah kebahagiaan.
.
.
.
"Terimakasih kak" ucap Jeongin sambil melepas helmnya setelah diantar pulang Hyunjin.
"Hati-hati dijalan" lanjutnya
"Kau tidak menyuruh mampir?" tanya Hyunjin
"Ah memang kak Hyunjin mau?"
"Minho saja kau bolehkan,lalu aku tidak?"
Jeongin tersenyum dan mengajak Hyunjin masuk ke apartemennya.
"Mau minum apa?"
"Apa saja"
Jeongin meninggalkan Hyunjin yang sedang berkeliling melihat-lihat.
"Kau tinggal sendiri Jeong?" tanya Hyunjin dari ruang tamu.
"Iya ,tapi kadang-kadang kakakku menemani"
"Orang tuamu?"
"Ah mereka sudah meninggal saat aku berusia lima tahun"jawab Jeongin sambil meletakkan dua kaleng minuman soda di meja.
"Ah maaf" Hyunjin duduk disamping Jeongin dan menatapnya bersalah.
"Tidak apa, itu sudah lama sekali"
"Jadi kakakmu tidak bisa menemanimu setiap hari?"
"Iya"
"Kau bisa mengandalkan aku kalau perlu bantuan, aku janji akan selalu membantumu" Hyunjin mengusap lembut kepala Jeongin.
"Kenapa?" tanya Jeongin
Jujur Jeongin sangat bahagia dengan perlakuan Hyunjin tapi disisi lain ucapan Minho kala itu juga membuatnya khawatir.
"Ah bagaimana ya, sepertinya aku emm—menyukaimu" Hyunjin tersenyum malu.
Seseorang tolong tahan Jeongin agar tidak pingsan saat ini.
"Benarkah? t—tapi bukankah itu terlalu cepat?
"Kau tidak pernah merasakan cinta pandangan pertama ya?"
Kau cinta pertamaku kak - batin Jeongin
Hyunjin membuka kaleng minumannya dan segera meminumnya.
"Maaf Jeong, aku gugup sekali" kata Hyunjin
"Besok hari minggu aku jemput jam sepuluh, aku ingin mengajakmu jalan-jalan. Ingat ya"
Belum sempat menjawab, Hyunjin sudah mengusap kepalanya lagi dan berlari pergi. Wajahnya terlihat merah, sepertinya dia benar-benar sedang gugup.
Jeongin tersenyum dan memegang kepalanya yang tadi sudah dua kali di usap Hyunjin.
Dua kali! Dua kali saudara sekalian!!!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
DUALITY [ Tamat ]
FanfictionJeongin hidup dengan dua kepribadian dalam dirinya. Jeongin yang lemah disiang hari dan Jeongin yang dingin dimalam hari. BXB ya Gaes!!!