Sesuai janjinya,Minho datang kesebuah tempat dimana ia dan teman-temannya berkumpul malam ini. Sebuah bangunan yang sudah tak terpakai namun sudah didekorasi sedemikian rupa dengan berbagai karya mereka. Ya bayangkan saja dinding semen usang yang penuh coretan warna-warni,dan sofa panjang namun terdapat beberapa tambalan.
Sudah ada sekita tujuh orang disana dan sekarang delapan ditambah Minho.
"Karena kita sudah lengkap,aku ingin memberi tau kalian tentang sesuatu" ucap Nam Juwan orang yang mengundang mereka.
Dia mengeluarkan barang dari dalam tasnya, dan itu adalah...
Narkoba
Beberapa dari mereka ada yang terkejut seperti Minho contohnya. Senakal-nakalnya seorang Lee Minho,ia tak pernah yang namanya berurusan dengan barang seperti itu.
"Dari mana kau mendapatkan sebanyak ini?" mereka satu persatu memperhatikan kumpulan plastik berisi serbuk putih yang terbungkus rapi dalam tas Juwan.
"Tidak penting dari mana, yang penting kalian mau beli atau tidak"
"Hey Minho kenapa diam saja?"
Minho sungguh tidak tertarik sama sekali,ia merasa menyesal sudah datang sekarang.
"Oh ayolah dua juta saja tidak mahal untuk kalian kan?" bujuk Juwan
"Aku beli dua" ucap salah seorang dari mereka.
"Wah kau sudah pernah memakainya ya?"
"Sudah sejak tahun lalu" jawabnya santai.
"Bagaimana rasanya?"
"Yah susah dijelaskan,yang pasti itu membuatmu terasa bebas"
Mereka sibuk dengan barang haram itu tanpa menyadari ada beberapa polisi yang sudah mengamati mereka sejak tadi.
"Angkat tangan kalian!!!"
Suasana yang awalnya santai berubah menjadi tegang. Mereka melarikan diri karena beberapa polisi sudah bergerak untuk menangkap mereka tak terkecuali Minho.
Diantara teman-temannya dialah yang paling awal melarikan diri karena posisinya tadi sangat mendukung.
Minho bersembunyi dibalik pepohonan tak jauh dari jalan raya. Dia tidak berani keluar karena dua mobil polisi baru saja datang.
"Minho tolong simpan ini!" ucap Juwan yang melempar tasnya pada Minho dan langsung melarikan diri.
Minho ingin membentaknya tapi Juwan sudah terlanjur dikejar polisi.
Dia benar-benar bingung harus diapakan tas berisi barang haram itu.Akhirnya ia memilih tetap dalam posisinya sampai keadaan aman.
Beberapa menit ia merasa sudah tidak ada lagi pergerakan polisi. Minho pun memilih lari melewati sebuah gang kecil.
Brukk!
Minho menabrak seseorang hingga mereka berdua serta tas itu terpental.
Tidak ada waktu untuk meminta maaf,Minho meraih tas yang isinya sudah berhamburan dan mengumpulkannya."Wah wah wah"
Tangan Minho berhenti memasukkan barang itu kedalam tas dan menoleh pada orang yang sedang membersihkan debu di lututnya.
Seketika jantung Minho serasa berhenti berdetak, orang yang ditabraknya ternyata Jeongin.
Jeongin menatap barang yang sedang dikumpulkan Minho dengan senyuman tipis dibibirnya.
Minho tidak peduli,pikirnya Jeongin pasti tidak tahu barang apa itu namun salah.
"Narkoba hm?" Jeongin berjongkok dihadapan Minho.
"Bukan urusanmu pencuri!" bentak Minho
"Kalau aku pencuri, kau apa? pemakai?"jawab Jeongin
Minho mulai emosi,selain membenci Jeongin ia juga takut kalau Jeongin melaporkannya.
Tanpa basa-basi Minho melayangkan pukulan diwajah Jeongin dan membuatnya tersungkur.
Jeongin memegang bekas pukulan yang sepertinya meninggalkan luka disudut bibirnya. Ia sedikit terkekeh dan berdiri.
"Tenang saja, aku bukan seorang pengadu lagi pula itu bukan urusanku" Jeongin berjalan melewati Minho untuk kembali kerumahnya.
Minho semakin membenci Jeongin,padahal ia tahu anak itu tidak bersalah tapi tetap saja.
Kini Minho diliputi rasa takut dan was-was apalagi barang haram ini ada padanya.
Pada saat yang sama handphone miliknya berbunyi.
"Halo Minho kau dimana?"
"Juwan sialan! ambil barang ini sekarang atau kau kuhabisi"ucap Minho yang sudah dikuasai emosi.
"Hahaha maaf nanti kuambil dirumahmu,aku masih bersembunyi sekarang"
Minho langsung menutupnya tanpa bicara lagi dan pulang secepatnya kerumah agar dirinya bisa sedikit tenang.
TBC
Hayo gimana ceritanya menarik ga? komen dong
Jangan lupa vote😊
KAMU SEDANG MEMBACA
DUALITY [ Tamat ]
FanfictionJeongin hidup dengan dua kepribadian dalam dirinya. Jeongin yang lemah disiang hari dan Jeongin yang dingin dimalam hari. BXB ya Gaes!!!