Sekolah sudah sepi,karena memang semua orang sudah kembali kerumahnya. Namun Jeongin masih bertahan disekolah,hari ini adalah jadwalnya piket kelas. Jangan tanyakan kenapa hanya dia sendirian yang piket,tentu saja karena rekan sejadwalnya memaksa dan memanfaatkan Jeongin.
Banyak yang ia kerjakan, seperti menaikkan kursi,menyapu, mengepel,membersihkan papan tulis,dan membuang sampah.
Setelah membuang sampah,Jeongin segera kembali ke kelas untuk mengambil tasnya dan pulang.
Diperjalanan tiba-tiba Jeongin menghentikan langkahnya ketika mendengar suara keributan di koridor sebelah kirinya.
"Dengar, aku tidak ada hubungannya sama sekali dengan barang yang kau bawa itu Juwan !. Siapa yang melaporkan ku?!!!"
"kalau kau berani menyeret ku dalam masalahmu itu,kupastikan kau akan menyesal!"
"A—akhh ya ok tenang saja Minho lepaskan aku dulu"
Jeongin memiringkan kepalanya dan mengintip apa yang sedang terjadi.
Itu Minho dan Juwan. Minho dengan wajah penuh amarah itu sedang menghimpit leher Juwan dengan lengan bawahnya. Pasti sakit sekali apalagi melihat wajah Juwan yang memerah.
Minho membebaskan Juwan dengan kasar, dan masih menatapnya tajam.
"Aku tidak main-main Juwan"
"Itu bukan aku,aku tidak akan melibatkanmu tenang saja"jawab Juwan yang masih mengusap lehernya.
Detik berikutnya Jeongin tersentak kaget ketika matanya bertemu dengan mata Minho . Tanpa basa-basi Jeongin berlari kembali ke kelas, jantungnya benar-benar seperti ingin lepas saat ini. Apalagi ditambah suara langkah kaki yang cukup cepat mengejarnya dari belakang.
"Oh ya tuhan tolong Jeongin tolong!"gumamnya sambil terus berlari.
Jeongin menoleh kebelakang sebentar. Dan benar saja Minho sedang mengejarnya !
Sialnya lagi kenapa kelasnya harus sejauh ini!
Jeongin masuk ke kelasnya,dengan secap mungkin meraih tasnya dan hendak keluar namun Minho, laki-laki itu sudah berdiri di tengah pintu dengan nafas tidak teratur.
Perlahan Minho berjalan mendekat,membuat Jeongin mundur perlahan. Jeongin memberi jarak dengan berdiri diantara meja dan mengincar pintu belakang untuk keluar.
"Kemari kau" perintah Minho dengan menggoyangkan telunjuknya.
Jeongin terlampau takut pada Minho. Dengan cepat Jeongin berlari menuju pintu belakang.
"A—akhh !"
Minho menarik kerah belakang Jeongin hingga si empunya mundur menabrak dada Minho.
Minho menahan Jeongin dengan meletakkan lengannya dileher Jeongin.
"Kenapa kau lari hm?"
"K—kak Minho lepas, ini sakit!"
Jeongin tidak bohong,dia tidak bisa bernafas. Sekarang ia merasakan apa yang dirasakan Juwan tadi.
"Kau belum menjawabku"ucap Minho tanpa peduli sedikitpun dengan Jeongin yang kini sudah mulai berkaca-kaca.
"Aku takut melihatmu l—lalu kau mengejar ku karena itu aku berlari"
Minho melepaskan Jeongin dan membuatnya terjatuh lemas dilantai sambil terbatuk. Kemudian Minho ikut duduk disampingnya,menatap wajah kesakitan Jeongin.
"Kau melihatku semalam, ditambah lagi kau menguping pembicaraanku dengannya. Kau pikir aku bisa membiarkanmu?"
Jeongin menoleh menatap Minho, demi apapun Minho sangat tampan tapi dia terlihat seperti psikopat sekarang ini.
"Memangnya kenapa? kakak tidak bersalah dan terlibat kan? aku sama sekali tidak ada niat untuk melaporkanmu atau apapun itu" jawab Jeongin setelah mengumpulkan segala keberaniannya.
"Kau pikir aku percaya?" Minho mengangkat dagu Jeongin dan dihempaskan ya dengan kuat.
"Kakak tidak terlibat kenapa harus takut aku melaporkan?"
"Apa untungnya bagiku kalau aku melaporkanmu? lagi pula aku tidak punya bukti. Kalau memang tidak terlibat kakak tidak perlu takut,aku yakin pasti kakak tidak mungkin menggunakan benda seperti itu"
Minho merenyitkan dahinya.
"Kenapa kau jadi bicara seperti ini, semalam kau berani mengataiku pemakai ?"
Jeongin menunduk mengingat kelakuan si Jeongin malam yang membuatnya menderita sekarang.
"Ayo pulang"
Jeongin memproses kata-kata itu. Lama sekali sampai tangannya ditarik Minho yang sudah berdiri.
"A—apa?" Jeongin bingung, benar-benar bingung.
"Aku akan mengantarmu pulang"
Jeongin masih tidak bisa bergerak,tubuhnya mematung. Sedangkan Minho sudah mulai kesal.
"Aku butuh tempat menginap malam ini, orangtuaku mengusirku"
TBC
Hai readers, terimakasih udah baca ceritaku..
Sekedar info,kali aja mau mutualan 😂
Twitter: @/MyINfoxes
Ig : my_fox01Jarang main ig sih tapi gpp hehe. Jangan lupa follow akun wattpad aku juga ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
DUALITY [ Tamat ]
FanfictionJeongin hidup dengan dua kepribadian dalam dirinya. Jeongin yang lemah disiang hari dan Jeongin yang dingin dimalam hari. BXB ya Gaes!!!