Ada begitu banyak alasan bagiku untuk menyukai Joohyun. Dalam tulisan ini tadinya aku berencana untuk menceritakan kepada kalian, sesuatu seperti 100 Reasons Why I Love Joohyun. Oke, mungkin tidak seratus, itu terlalu banyak. Ditambah lagi aku tidak tahu ingin menulis darimana. Oleh karena itu aku berusaha untuk mencari kalimat semacam itu di internet, sebagai bahan referensi. Namun setelah melihat contoh daftar yang ada, entah kenapa alasan-alasannya sepertinya tidak cocok denganku. Maksudku coba lihat daftar di bawah ini.
100 Alasan Mengapa Aku Mencintaimu :
1. Aku suka caramu menatapku.
2. Aku mencintaimu karena kau adalah duniaku.
3. Bersamamu mengajarkanku apa artinya kenyamanan, kesempurnaan cinta.
4. ............
5. ............
dst.
Bila aku menulis seperti itu, aku berani bertaruh bahwa Joohyun akan menertawakanku. Kenapa? Karena Joohyun bukan tipe orang yang akan cepat luluh ketika membaca sesuatu yang manis. Dia adalah orang menyukai ketulusan lebih dari apapun. Oleh karena itu aku berusaha memutar otak untuk membuat daftarku sendiri. Karena aku ingin mencintai Joohyun dengan caraku. Akhirnya setelah berpikir keras, aku mengingat apa saja yang membuatku bisa memiliki perasaan spesial padanya. Hingga layaknya mesin otomatis, jemariku perlahan merangkai kata demi kata, menjadi sebuah untaian cerita.
***
1. She's literally a kid. A fierce kid, PERIOD!
Predikat di atas mungkin sangat cocok untuk di sandang olehnya. Ini juga merupakan alasan pertama mengapa aku bisa menyukai gadis itu. Joohyun memang seperti anak-anak. Bukan hanya karena tubuhnya yang mungil, dan suaranya yang lucu. Tingkahnya yang manja dan berisik juga benar-benar membuatnya menjadi menggemaskan. Karena itu aku selalu mengejeknya dengan sebutan anak kecil. Lengkapnya anak kecil yang galak. Tapi tentu saja dia tidak pernah menyukai itu. Tapi apakah aku berhenti untuk mengejeknya? Oh, tentu tidak. Karena mengejeknya sudah menjadi hobiku. Ralat, bagian dari hidupku.
"Hyun"
Gadis berambut hitam di depanku langsung mendongak dari aktivitas makan siangnya ketika mendengarku memanggil namanya. Mata bulatnya menatapku penuh tanya seolah menunggu apa yang ingin aku katakan.
"Kadang-kadang aku berpikir" ujarku memulai pembicaraan, "Ketika kau sedang bercermin. Apa kau pernah membayangkan sesuatu?" tanyaku dengan santai.
Hanya Joohyun yang menyimak obrolanku dengan serius, sementara teman-temanku yang lain sibuk dengan ponsel mereka. Entah itu sibuk membuka instagram dan twitter atau fangirling idol kesayangan mereka di YouTube. Sebuah kegiatan yang lumrah ketika kami sedang menikmati waktu istirahat di cafetaria Fakultas Ekonomi, yang telah menjadi basecamp kami berlima. Kami sering menghabiskan waktu di cafetaria fakultas ini karena tempat ini adalah yang paling nyaman se-Universitas.
"Seperti apa?" tanyanya sambil membenarkan letak kacamata bulatnya yang sedikit melorot dengan ujung sweater merah mudanya yang kebesaran. Mata besarnya menatapku dengan bingung.
"Pernahkan kau di depan cermin seperti ini--" aku menutup mulutku dengan satu tangan dan pura-pura terkejut ketika membayangkan Joohyun berdiri di depan cermin. Aku membayangkan sesosok gadis bertubuh mungil dengan kulit putih pucat dan bermata besar. Dengan bibir merah merekah dan giginya yang kecil dipantulkan dari bayangan di depannya, "--Ya Tuhan... ternyata wajahku mirip seperti anak SMP!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The List
Fanfictionhttps://kangseul.wordpress.com/ Seulgi mencintai Joohyun sahabatnya sejak SMA. Hanya saja hubungan persahabatannya yang sudah cukup lama itu membuatnya ragu untuk mengungkapkan perasaannya. Berbekal ide gila dari Seungwan untuk mengungkapkan cintany...