Through the storm

732 133 25
                                    

10. Through the storm

"Hyun?"

"Hmm?"

"Apa kau mendengar apa yang aku bicarakan?" Tanyaku memastikan

Gadis berambut hitam itu menatapku dengan bingung. "Errr, kau tadi bicara apa, Seul?"

Yerim memutar bola matanya cepat. Sementara Sooyoung hanya menghela nafas dengan malas. Seungwan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. "Kau ini. Dari tadi kita sedang membicarakan rencana tentang akhir pekan nanti. Apa kau daritadi tidak mendengarkannya?"

"Oh, tentang itu. Maaf, sepertinya aku kurang fokus." Ujarnya pelan sambil membetulkan kacamata bulatnya. 

Keningku sedikit mengerut. Melihat perilakunya yang aneh itu membuatku curiga. "Ada apa denganmu? Apa kau sakit, Hyun?" Tanyaku cemas. 

Joohyun menggeleng cepat. "Tidak, aku hanya kurang tidur."

"Karena tugas anatomi dari Professor Wilmer?" Tanya Sooyoung dengan cepat. Mereka berdua sering bercerita bahwa Professor Jason Wilmer adalah pengajar yang merepotkan. Beliau akan memberikan banyak tugas kepada mahasiswanya dengan tenggang pengumpulan yang terbilang singkat. Selain itu beliau juga terkenal disiplin dan susah untuk diajak bernegosiasi. Tidak heran, banya mahasiswa Kedokteran Hewan yang tidak menyukainya. 

"Bukan, aku sudah menyelesaikan tugas itu." Jawab gadis itu dengan santai yang membuat gadis bertubuh tinggi di sampingnya membelalakkan matanya. 

"Apa? Makalah 13 bab sudah kau kerjakan? Dan kau tidak memberitahuku kau sudah mengerjakannya?" 

Gadis berambut hitam itu mengangkat kedua bahunya acuh. "Ehmm... memangnya aku harus melaporkannya padamu? Lagi pula kau tidak bertanya."

"Kau pengkhianat, Hyun! Aku pikir kau belum mengerjakannya!" Rengek gadis bertubuh raksasa itu. Jujur pemandangan gadis dewasa yang berperilaku seperti anak kecil di depanku membuatku muak. Apalagi jika yang bertingkah seperti itu adalah Sooyoung. Lagi-lagi aku hanya memutar bola mataku dengan malas. 

"Soo, kau ini seperti tidak mengenal Joohyun saja. Manusia ambisius seperti dia pasti sudah menyelesaikan tugasnya. Jangan samakan dia dengan anak pemalas sepertimu." Ejek Yerim tiba-tiba. 

"Haha yang dibilang Yerim benar juga." Tambah Seungwan. 

"Apa kau bilang? Mau cari mati ya?" Ancam Sooyoung dengan kesal. 

"Memangnya kenapa? Memang seperti itu kenyataannya!" Balas gadis yang bertubuh lebih pendek itu tidak mau kalah. 

Melihat duo perusuh itu kini beradu mulut, aku hanya bisa memijat pelipisku pelan. Perhatianku kini terfokus pada Joohyun di depanku. Kini setelah ku perhatikan lebih dekat, aku baru menyadari bahwa ada yang tidak biasa darinya. Lingkaran hitam di bawah mata gadis itu sekarang makin terlihat jelas. Seperti orang yang sangat kelelahan dan kurang tidur. 

"Apa kau yakin, kau baik-baik saja?" Tanyaku memastikan sekali lagi. 

"Aku baik-baik saja. Tenang saja, Seul." Ujarnya dengan senyuman kecil. Sudah cukup lama aku bersahabat dengannya hingga tahu bahwa itu hanyalah aktingnya agar terlihat baik-baik saja di depanku. 

"Baiklah, tadi kita membicarakan sampai mana. Kita jadi kan untuk berlibur di rumah Seul?" Tanya Seungwan membuat kami kembali ke topik pembicaraan. Namun sia sia saja, pikiranku tidak bisa sepenuhnya fokus pada pembicaraan di antara kami. Di pikiranku hanya ada Joohyun dan aku sangat mengkhawatirkannya. Aku mungkin tidak tahu apa yang terjadi dengannya, namun aku sudah mengenalnya sejak lama. Sesuatu yang tidak beres sedang terjadi, dan aku akan mencari tahu apa yang salah dengannya. 

The ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang