5. Daredevil Bae
Helaan nafas berat keluar dari mulutku untuk kesekian kalinya. Dengan kesal aku memukul kemudi mobil dengan logo Ford di tengahnya. Saking frustasinya aku mengacak-acak rambut cokelatku hingga rambutku terlepas dari ikatannya. Bagaimana aku tidak kesal? Ketika dalam perjalanan menuju ke kampus, tiba-tiba saja mesin mobilku mati. Aku sudah mencoba berbagai cara untuk membuat mesin mobilku menyala kembali, namun hasilnya nihil.
Karena curiga ada sesuatu yang terjadi dengan mesinnya, aku turun dari mobil dan membuka kap depan. Ketika kap mobil dibuka, kepulan asap mulai terlihat dari dalam mesin. Hingga membuatku terbatuk-batuk. Setelah aku mencoba melakukan perbaikan sebisaku, aku menyadari bahwa mesin mobilku sepertinya mengalami masalah. Mau tidak mau aku harus membawa mobil ini bengkel untuk memperbaiki kerusakannya. Aku pun menghubungi seseorang untuk bisa menderek mobilku. Untung saja mobilku mogok di lokasi yang cukup strategis. Pihak derek itu bilang dia akan tiba di tempatku sekarang dalam waktu 15 menit.
"Seul, apakah masih lama?" Tanya Joohyun yang kini sudah turun dari kursi penumpang. Gadis berkacamata itu menatapku dengan khawatir. Wajahnya semakin cemas ketika dia melihat kepulan asap dari mesin mobilku.
Aku menutup kap mobil dan menghela nafas pasrah. "Sepertinya masalah di bagian mesin, Hyun. Aku sudah menghubungi pihak derek untuk membawa mobil ini ke bengkel."
Joohyun melirik jam tangannya dan wajahnya berubah panik. "Tapi sebentar lagi kelas akan di mulai, Seul. Bagaimana ini?"
Aku menepuk jidadku ketika menyadari hal itu. Kampus kami masih cukup jauh dari sini. Sementara mobil yang kami naiki harus mogok di pinggir jalan.
"Sebaiknya kau naik bus saja, Hyun. Aku akan menunggu di sini hingga mobil derek datang." Tunjukku ke halte yang tidak jauh dari sini. Setidaknya salah satu dari kami bisa masuk kelas pagi. Aku tidak keberatan untuk membolos. Karena memang saat ini masalahnya cukup serius.
"Eh, lalu kau tidak masuk kelas?"
Aku mengangkat bahuku pasrah. "Mau bagaimana lagi. Aku tidak bisa meninggalkan Lulu di jalan."
Tidak mungkin aku meninggalkan Lulu, mobil Ford Fusion putih kesayanganku di pinggir jalan. Tidak, itu adalah hal terakhir yang akan ku lakukan. Selain karena Lulu adalah mobil kesayanganku, belum lama ini Lulu hampir saja di curi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untung saja aksi pencurian itu berhasil digagalkan oleh pihak yang berwajib dan tidak ada kerusakan yang berarti pada Lulu.
"Kalau begitu aku juga tidak akan masuk kelas." Ujarnya tiba-tiba.
Aku menaikkan kedua alisku dengan tertarik. "Eh? Apa aku tidak salah dengar?"
Gadis berambut hitam itu melipat kedua tangannya di dada. "Aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian di sini. Lagi pula kelas hari ini membosankan."
Mendengar itu aku terkekeh pelan. Cukup mengherankan bila Bae Joohyun, murid kesayangan semua Profesor memilih untuk membolos. Biasanya dia yang justru memarahiku habis-habisan bila aku memilih untuk tidak masuk kuliah. Benar-benar hari yang aneh.
"Kau yakin? Aku tahu kau sangat ingin masuk kelas, Hyun."
"Dan meninggalkanmu sendirian mengurus Lulu? Tentu saja tidak, Seul. Aku tidak akan setega itu padamu."
Aku memandangi mobilku dan Joohyun secara bergantian. Sejujurnya aku sedang tidak mood berdebat dengan Joohyun sekarang. "Baiklah. Aku rasa sekarang kita hanya perlu menunggu."
Mobil derek datang lebih lama dari waktu yang sudah dijanjikan. Kami berdua harus berpanas-panasan di pinggir jalan menunggu kedatangannya. Belum lagi Joohyun yang terus mengomel karena dia tidak suka panas. Gabungan keduanya semakin membuat kepalaku pusing dibuatnya. Tidak hanya itu, butuh waktu yang cukup lama hingga mobil kesayanganku bisa dibawa ke bengkel karena jaraknya yang cukup jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The List
Fanfictionhttps://kangseul.wordpress.com/ Seulgi mencintai Joohyun sahabatnya sejak SMA. Hanya saja hubungan persahabatannya yang sudah cukup lama itu membuatnya ragu untuk mengungkapkan perasaannya. Berbekal ide gila dari Seungwan untuk mengungkapkan cintany...