11.Dimensi Dunia Lain

882 50 3
                                    

"Akan kuceritakan kisah kami bertiga aku, ibumu Zerin dan ayah mu Boy."

                        ********

"Mir."
"Iya Boy."
"Nanti setelah menikah panggil mas aja."
"Hehe iya mas Boy, mulai sekarang aja biar nanti mira terbiasa."
"Gak terasa sebentar lagi kita akan menikah, makasih Mira udah mau nemani Boy selama ini, Boy beruntung punya Mira."
"Iya Mira juga bersyukur punya mas Boy di samping Mira."
"Apapun yang terjadi hadapi sama sama Mir, jangan ada yang meninggalkan."

Setelah makin dekat pernikahan mas Boy semakin berubah.

"Jadi sama sekali gak ada waktu ya mas?"
"Aku sibuk."

.
.

"Gak bisa temani ya mas?"
"Aku capek."

.
.

"Mira bawakan makan ya mas kita makan sama sama dan kita ketemu hari ini."
"Kan udah aku bilang jangan, makan aja sendiri."

Selalu saja yang kudapat kata penolakan, saat itu kami sudah hampir seminggu tak bertemu komunikasi pun hanya berjalan dari aku tak ada respon sama sekali dari mas Boy.
Sampai suatu malam aku tau alasannya, alasan mas Boy begitu adalah karena ibumu Zerin.

Malam itu aku ke rumah mas Boy padahal dia sudah bilang kalau dia sibuk tapi aku ke sana diam diam dan saat aku sampai dia sedang menyiapkan mobil untuk pergi, aku sengaja tak menampakan diriku dan aku mengikutinya, mas Boy ternyata menjemput ibumu lalu aku mengikuti mereka berdua, mereka makan ke tempat biasa kami makan lalu ke tempat karoke.
Di sana mereka berdua di ruang karoke yang bisa dibilang tertutup, aku tak tahan lagi menahan amarah ku dan aku masuk ke sana terang-terangan.

"Mas Boy, Zerin."
Mereka berdua berdiri dari tempat duduk mereka di ruang karoke itu.
"Mira kenapa kamu ke sini?" ujar Boy
"Mas keterlaluan."

Aku marah dan menarik rambut ibumu kami sempat berkelahi kecil di ruang karoke itu lalu cincin yang dipakai ibumu terlepas dari jarinya aku melihat jelas bentuk cincinnya, persis seperti yang kau pakai.
Saat cincin itu terlepas, mas Boy seperti orang yang kebingungan.

"Ada apa ini? Kita di mana?"
Wajah ibumu saat itu terlihat pucat saat mas Boy berkata begitu dan dia mencari cari sesuatu, cincin itu ada di bawah kaki ku dan aku mengambilnya.

"Berikan, itu punyaku." Ibumu berteriak padaku sedangkan mas Boy masih bertanya-tanya
"Mira kalian kenapa? Sebenarnya ini ada apa?"

Akupun heran ku kira saat itu mas Boy hanya pura pura menutupi kebohongannya.
Ibumu lalu merampas cincin itu dariku dan memakai cincin itu lalu mas Boy terlihat seperti orang yang sempoyongan
"Mira, jangan ganggu kami pergi saja sekarang."
Tiba tiba mas Boy bicara begitu saat itu aku tau kalau ibumu menggunakan sihir pada mas Boy.
"Mas sadar kamu disihir, Zerin kami sebentar lagi akan menikah, tolong Zerin."
Aku memohon di kaki ibumu sambil menangis mas Boy hanya diam seperti di beri obat oleh ibumu.

Zerin menendang ku dan pergi dengan mas Boy, orang tua ku sangat marah tau tentang hal itu, kau tau apa yang dilakukan ibumu setelah itu? Dia membunuh orang tua ku.
Mereka mengidap penyakit dan mati secara sadis dan tidak wajar. Aku hanya seorang diri saat itu.
Aku tau dari paman ku bahwa ibumu yang melakukannya, paman ku tau tentang hal hal yang berbau mistis dia bilang memang ibumu Zerin yang melakukannya pada orang tua ku.

Ibumu tak sampai di situ dia juga ingin membunuh ku dengan hal hal mistis, aku dibuatnya berhalusinasi tentang hal hal aneh dan makhluk menakutkan aku hampir gila dengan semua itu untungnya ada paman ku yang membantu ku sehingga aku bisa bebas dari ilusi ilusi yang diciptakan ibumu untuk ku dan yang terakhir usahanya membunuh ku adalah dengan penyakit bentol bentol di tubuh ku yang berwarna hitam kali ini paman ku tak bisa menolong karena hanya ada satu cara untuk sembuh dari itu yaitu langsung ke sumber masalahnya.

"Mira, aku kali ini tak bisa banyak menolong."
"Maksud Paman, Mira gak bisa sembuh dan akan mati?"
"Bisa sembuh tapi sulit."

Yang harus kulakukan adalah pergi ke dimensi dunia lain dan mengambil obat penawar sakit itu, batas masuk ke sana adalah 7 orang saat itu aku pergi dengan paman dan seorang temannya. Paman tau cara membuat jalan menuju dimensi dunia lain, selain itu cincin yang kau pakai juga bisa membuat jalan dimensi dunia lain.

Kau tau Zila dimensi dunia lain yang kumasuki itu seperti apa?
Di sana semua orang orang nya memuja seorang wanita berwajah seram mereka sebut itu tuan mereka itulah tempat yang tak ingin kudatangi lagi.
Ada pria dan wanita bergabung mereka berwajah seperti manusia biasa tapi mereka berpakaian dari daun daun yang besar seperti daun pisang dan daun keladi tapi daun itu sudah mengering.

Tempatnya seperti hutan biasa tapi saat kau masuk kau akan merasakan hawa yang sangat berbeda.

"Paman lalu apa setelah ini?"
"Tenang dulu mira."
Kami bersembunyi di balik pohon besar kala itu.

"Sepertinya mereka menyembah sesuatu tapi apa?"
"Tuan agung tuan agung." Itulau yang mereka katakan, selalu hanya itu.
Munculah wanita berwajah menyeramkan itu secara tiba tiba di depan mereka yang menyembah-nyembahnya.

"Kita harus masuk ke dalam gubuk di depan mereka berkumpul, di dalamnya ada obat penawar."
"Tapi itu sangat ramai Paman, gimana bisa kita melewati mereka semua?"
Aku, paman, dan teman paman menyamar menjadi seperti mereka kami mengambil daun pisang yang jatuh dan sudah kering dan memakainya.
Semua awalnya berjalan lancar kami berhasil masuk ke sana dan obat itu sudah ada dalam genggaman ku.
Saat ingin keluar, di depan kami ramai berkumpul orang orang yang menyembah tadi kami masih berpura-pura menjadi bagian mereka, mereka menatap kami seakan akan menunggu kami keluar.
Kami mengatakan 'tuan agung tuan agung' seperti yang mereka katakan tapi mereka hanya diam saat itu,saat di dalam gubuk sebelum keluar firasat ku sangat tidak enak sekali dan ternyata benar saja.

Kami saling bertatapan bertiga lalu paman tiba tiba membuat jalan penghubung dimensi dunia lain yang seperti jalan liku liku huruf s berwarna biru gelap itu, jaraknya lumayan sulit kami jangkau ada di belakang kerumunan itu sedangkan kami sedang dikerumuni oleh mereka dan susah untuk keluar
Saat mereka semua mulai mendekat dan ingin menyerang kami, paman mendorong ku entah dengan kekuatan semacam apa hingga aku terpental jauh dari paman dan dekat dengan penghubung dimensi dunia lain, aku sempat terdiam sejenak di dekat pintu itu.

"Cepat masuk Mira!"
paman berteriak dari jarak yang sudah jauh dari ku, paman dan temannya sudah tak terlihat lagi dikerumunan orang-orang aneh itu yang terdengar hanya suaranya.
Hanya aku yang berhasil kembali sedangkan paman dan temannya pasti sudah tewas di bunuh orang-orang itu.
Aku sibuk dengan orang tua ku dan dengan diriku karena ulah ibumu, aku menggunakan obat itu dan mulai sembuh.
Saat mulai sembuh saat itu juga aku mendapat undangan pernikahan ibu dan ayah mu.
Setelah itu aku menjadi sering sekali sakit, demam tinggi dan pusing.
Kupikir ini hal mistis yang dilakukan ibumu lagi jadi aku tak ke dokter karena itu akan percuma ternyata minggu demi minggu berlalu.
Kau tau Zila? Yang terjadi adalah perutku semakin membesar lalu aku memeriksanya ke dokter ternyata aku hamil dan anak itu adalah Rey, anak dari mas Boy.
Itulah sebab utama aku tak setuju kalian bersama kalian punya 1 ayah yang sama.

Zila Rianti

Zila Rianti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mistis(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang