On Fire

172 50 16
                                    

"Wah, luar biasa! Kau mempelajarinya dengan baik, Yura," puji Vigo tulus. Sedangkan yang dipuji semakin melebarkan senyum saat hasil karyanya diakui oleh seseorang. Padahal jika ia bertanya kepada putra bungsu serta kedua kakak lelakinya, jawabnya selalu sama. Tidak enak. Ia tak tahu mengapa tiga orang yang dicintainya tersebut bisa sekompak itu. Menyebalkan.

"Menurutku, tidak ada salahnya untuk dicoba. Aku siap membantu," imbuh dokter berparas kalem tersebut.

Senyum di wajah Yura mengendur. Inilah yang ditakutinya. Memulai sebuah bisnis yang tak pernah ia kuasai sebelumnya. Bisnis kuliner.

Bahkan dulu Brian mengatakan bahwa tidak akan ada orang yang mau memakan masakannya karena kemampuan memasak yang jauh di bawah rata-rata.

Dulu Yura tidak marah karena Brian hanya bergurau. Tetapi ia tidak menyangka bahwa candaan itu berdampak besar untuk kepercayaan dirinya sekarang.

Hah... Brian lagi. Move on, Yura, move on!

"Sebenarnya mauku juga begitu. Kak Chand dan Kak Di juga mengizinkan jika aku ingin mencoba, tapi ..." kalimat Yura terpotong saat Vigo kembali bersuara, "It'll always be impossible until it's done. So, what are you waiting for? Just try."

Untuk sesaat Yura terdiam. Meyakinkan diri bahwa Vigo tidak sedang bercanda. Tetapi kilauan tulus yang terpancar dari kedua mata pria tersebut membuatnya melunak. Tanpa disadari semangat yang semula redup kini kembali membara membakar jiwanya.

"I'll try it. Then, would you mind to helping me, Vigo?"

Dan lelaki itu mengangguk sebagai jawaban. Yura kembali tersenyum. Entah mengapa, rasanya ia tidak menyesal telah membuat keputusan untuk melepas semua masa lalu yang selama ini membelenggu.

Ketika Yura masih bertahan dengan senyumannya, Vigo mendadak pamit untuk menjawab telepon sebentar. Tak lama kemudian pria itu benar-benar pamit untuk kembali ke rumah sakit. Ia mempersilakan.

Namun sesaat setelah kepergian Vigo, sebuah suara kembali menginterupsi pergerakan Yura, "Kau memotong habis rambutmu? Kenapa?"

Perlahan Yura mengalihkan pandangan ke belakang.

Ya ampun, dia lagi.

🐣🐣🐣

Hmm... selalu ada rintangan saat kita bertekad untuk move on...

RAWS Festival 2019 : They Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang