Hello, hello!
Sebelumnya, kuucapkan selamat untuk aku dan para pejuang RAWS yang telah berhasil menakhlukkan 30 days writing dribble, drabble and trabble challenge. Yeaaayy!! 수고했습니다 여러분 ❤
Oh iya, udah selesai baca They Never Know sampai akhir belum?
Gimana kesan kalian?
Jujur, aku pribadi merasa senang banget.
Di satu sisi, aku senang karena berhasil menuntaskan tantangan yang diberikan oleh Bunda AryNilandari dan Kak BettyVeve meski ada saja drama di balik layar.
Namun di sisi lain, aku juga senang melihat proses yang kujalani melalui RAWS Festival ini berbuah hasil.
Dimulai dari teknik penulisan yang dulunya masih ngawur banget, perlahan mulai membaik dan nggak bikin mata sakit. Kemudian apresiasi pembaca, yang dulunya sepi peminat sekarang mulai ada yang bersedia meluangkan waktunya untuk menikmati cerita ini. Dan yang paling penting adalah, tantangan menulis 30 hari berturut-turut ini secara nggak langsung mampu mengatasi penyakit malesku yang biasanya merajai. Hehehe...
Pokoknya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata deh, seberapa besar rasa bahagiaku ini. ❤
Btw, bicara soal cerita, awalnya aku antusias bisa menyelesaikan sampai akhir. Tetapi setelah melihat tema yang diberikan, aku mendadak nggak yakin bisa merangkai 30 hal itu menjadi satu racikan yang enak buat disantap. I'm down, Beib!
Ya, memang tema satu dengan yang lainnya nggak harus saling berkaitan satu sama lain, sih. Tapi aku merasa janggal dan nggak nyaman kalau melihat satu work-ku isinya campur-campur kayak tahu campur! Kecuali kalau work-nya diniatin buat kumpulan cerita pendek, ya.
Jadi, kuputuskan untuk tetap jaga semangat yang udah membara sejak awal. Meski kudu berpusing ria, ya nggak apa-apa. Itulah nikmatnya saat menulis sebuah kisah bukan?
Then, finally I did it.
Mungkin, beberapa teman-teman RAWS juga mengalami hal yang sama. Tetapi secara tidak langsung kami sama-sama memegang teguh konsep if there is a will, there's a way, sehingga cerita berhasil ditamatkan tepat waktu.
Ah ... kalau udah seperti ini rasanya pengin banget minta perpanjangan waktu biar bisa nulis teruss. Ada yang sependapat? Wkwk.
Well, now all i wanna do is thanked to everyone who spent their time to enjoying They Never Know till the end of the story.
Last but not least, the RAWS Festival has officially ended!
Sampai jumpa di cerita berikutnya.
Baybaaaaayyyy 👋
With Love,
Pialoey ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
RAWS Festival 2019 : They Never Know
General FictionManusia hidup di dalam lingkarannya masing-masing. Yang biasa mereka lakukan terhadap orang lain adalah sawang-sinawang, atau biasa disebut dengan melihat tampilan luarnya saja. Tetapi mereka tidak pernah tahu, bahwa ada hati yang telah terluka berk...
