Suatu malam aku terbangun karena mendengar suara tangis dari ruang keluarga. Awalnya aku takut untuk mencari tahu karena penerangan di sana selalu padam ketika petang menyapa bumi. Jangan-jangan itu hantu?
Tetapi hal itu kembali terjadi di beberapa malam berikutnya. Maka kuputuskan untuk mencari tahu suara siapa yang selalu mengadu di peredaran bulan tersebut.
Tubuhnya terduduk di lantai, bersandar ringan pada lengan sofa. Dipeluknya kedua lutut sembari memandangi sebuah ... foto? Kuamati dengan saksama. Itu adalah Mama. Beserta selembar kenangan antara dirinya dengan seorang lelaki. Mama menangis karena rindu Papa?
Aku tak tahu harus berbuat apa. Karena setiap pagi Mama selalu bangun tepat pada waktunya, menyiapkan sarapan kemudian mengantarku pergi ke sekolah. Selepas menjemputku pun Mama masih terlihat sibuk dengan berbagai kegiatannya. Semuanya tampak normal. Hingga lambat laun mulai kusadari bahwa ada sesuatu yang selama ini luput dari pengawasanku, yaitu sembab di kedua netra Mama yang tertutupi oleh senyuman manis.
Keesokan harinya aku menceritakan hal tersebut kepada uncle Dio sewaktu ia mengajakku pergi ke taman bermain.
"Benar, Ka. Mamamu merindukan Papa. Dia tidak mau menceritakan kepadamu karena ia tak ingin fokusmu menjadi terganggu." Begitu jawab uncle.
Aku sempat tidak menerima ide tersebut, tetapi uncle Dio kembali memberiku pengertian, "Azka, jangan pernah merasa bahwa keberadaanmu tidak penting bagi Mama, kamu lebih berharga dari apa pun. Demikian halnya dengan uncle dan uncle Chand."
"Jadi, apa yang harus Azka lakukan, Uncle? Azka tidak mau melihat Mama menangisi Papa lagi. Papa sudah pergi, Azka bisa terima itu walau terkadang ada rasa ingin bertemu dalam hati Azka," ucapku yang masih haus akan jawaban.
Uncle Dio tersenyum, mengusap lembut puncak kepalaku kemudian berkata, "Berikan pelukan terhangatmu saat melihat Mama menangis. Katakan padanya bahwa sebagian jiwa Papa yang tak pernah hilang ada dalam dirimu. Jaga air matanya, karena mahkota bahagia Young Lady yang harus selalu kita jaga."
🐣🐣🐣
Uncle Dio 🐧
Uncle Chand and uncle Dio 🐯🐧
KAMU SEDANG MEMBACA
RAWS Festival 2019 : They Never Know
Narrativa generaleManusia hidup di dalam lingkarannya masing-masing. Yang biasa mereka lakukan terhadap orang lain adalah sawang-sinawang, atau biasa disebut dengan melihat tampilan luarnya saja. Tetapi mereka tidak pernah tahu, bahwa ada hati yang telah terluka berk...